Kamis, 18 November 2021

Pentingnya Menulis

 


Abu Hurairah berkata tidak ada seorangpun yang tahu tentang banyak hadist, kecuali Abdulloh bin Amr bin Asy Karena amr bin Ash menulis dengan tangan endiri dan sekaligus menghafalkan, sementara saya hanya menghafal saja tidak menulis. ini menunjukkan pentingnya menulis. mengapa Abu Hurairah lebih terkenal dan banyak meriwayatkan hadist, karena beliau tinggal di masjid, dekat dengan rosul dan mengajar ke murid-muridnya. Sementara amr bin asy sering bepergian ke negara lain.

hikmah dari ini adalah bahwa mencatat untuk dakwah dan pembelajaran adalah berguna (1) untuk menyebarkan imu dan menyeru manusia dengan tulisan. Rosul juga menggunakan metode ini, untuk dakwah ke para kabilah dan raja-raja. Sebaiknya guru juga menulis surat kepada siswanya, agar siswa merasa diperhatikan.

(2) mudah untuk menghafal dan menjaga ilmu termasuk murajaah. orang arab dulu bilang, ilmu itu seperti binatang buruan. menulis itu seperti ikatan. jika ikatan itu hilang maka binatang juga hilang. banyak orang mendapatkan ilmu dan takjub, namun beberapa hari kemudian lenyap, hilang, dan lupa, karena tidak ditulis.

Kamis, 11 November 2021

Belajar dari Marahnya Rosul

Usamah melapor kepada Rosul, bahwa saat perang dia menghunus pedang dan musuhnya itu menghunusmengucap Lailaha illalloh. Kata itu karena iman atau karena takut, tidak tahu dia. Akhirnya dia membunuh orang yang mengucapkan

1.     Kita menghukumi seseorang berdasarkan fakta lahir bukan pada fakta batin. Fakta batin kita serahkan kepada Alloh SWT.

2.     Begitu agungnya pahala dari kalimat tauhid. Dengan kalimat ini Rosul merayu Abu Tholib. Andai bisa mnegucap 1x saja, Rosul berjanji akan memberi syafaat. Juga Izin pada Alloh agar Abu Tholib bisa ke surga.

3. Seserang pasti tidak lepas dari kesalahan. Jangan sampai guru berlebihkan dalam menerapkan konsekuensi untuk hukuman. Mana kesalahan yang tidak harus marah, mana kesalahan yang perlu untuk marah. Harus proposional. Usamah merasa bersalah sekali. Ya Alloh minta ampunkan saya. Jawab Rosul : bagaimana kamu mempertanggungjawabkan ini di akhirat. Begitu diulang-ulang. Artinya rosul sedang marah. Akhirnya, dia bersumpah dia tidak akan membunuh orang kalau sudah mengucap kalimat tauhid. Ini terbukti sampai periode kekhalifaan.

Berikutnya, kisah seperti pada hadist. Rosul membagi rampasan perang. Seseorang berkata. Sungguh pembagian ini dilakukan tidak karena Alloh. Menuduh rosul tidak adil. Ibnu Mas’ud menceritakan ini ke rosul. Rosul marah sekali. tanda marah itu tampak sekali. seakan dia mencela rosul sebagai orang yang tidak adil. Jika ada orang mencela rosul, maka berdosa dan akan mendapat celaka (adzab) di dunia dan akhirat.

Rosul tetap sabar. Terus siapa lagi yang bisa berbuat adil, kalau Alloh dan rosulnya tidak bisa berbuat adil. Meskipun rosul marah beliau tidak menampakkan marah pada orang yang mencelanya tadi. Bisa menyembunyikan amarahnya.

Hikmahnya dalam hadist ini adalah (1) Bolehnya memberikan berita pada pemimpin perkataan yang tidak pantas untuk mengingatkan yang berkata. Kita juga harus sabar, andai ada orang yang mengatai tidak pantas pada kita. Bagaimana caranya. Rosul sebaik-baik orang saja pernah dikatakan tidak adil. (2) bagaimana kita sabar menenagkan diri dengan kisah nabi sebelumnya. Nabi Musa di sakiti bani Israil. Ketika laut terbelah, kaumnya selamat, fir’aun tenggelam. Padahal nyata mu’jizat itu. saat Musa berkata, ayo berperang, di jawab kami capek, kamu saja berperang. Bani israil juga menghina bahwa Nabi Musa punya cacat di tubuhnya, karena mandi tidak pernah lepas baju. Nabi Musa dituduh membunuh nabi Harun. Oleh kaum bani israil. (3) pentingnya guru bisa menyembunyikan amalan di depan murid. (a) Guru harus tahu kesalahan siswa itu besar atau kecil. Sehingga bisa diukur, perlu arah atau tidak. (b) Guru harus tahu yang melakukan itu siapa. Ketika mengahdai Usamah, rosul marah sekali, tetapi saat bertemu orang itu tidak marah. Berikutnya (c) guru harus tahu efeknya jika marah. Apakah marah bikin orang itu tidak mengulangi lagi atau malah semakin menjadi-jadi.

Perhatikan bahwa asal prinsip mengajar dilakukan dengan cinta dan kasih sayang, bukan dengan marah. Marahnya rosul tidak setiap saat. Jauh lebih banyak hadis tentang kasih sayang Rosul. Dari abu Hurairah, mengajarlah dengan baik dan jangan marah-marah terus. Karena guru yang mengajar lebih baik daripada yang suka arah-marah terus.

Guru harus memperhatikan peserta didik, kebutuhan dirinya, anaknya dan harus sabra jika peserta didik itu melakukan keslahan. Lebih banyak memberikan maaf. Karena kesalahan peserta didik tidak sering, yang lebih sering adalah taat pada gurunya. Jiwa pemaaf harus lebih besar dari jiwa pemarah. Orang marah itu karena tidak bisa mengontrol ucapan. Oleh karenanya tidak boleh menjadi hakim, membuat keputusan jika sedang marah. Mengajar itu memudahkan bukan menyulitkan. Mengajarlah, permudah dan jangan persulit. Kalau akan merasa mau marah dan merasa tidak bisa mengontrolnya, lebih baik diam.

Rosul berkata La Tahdhob, sampai 3 kali. Maknanya (1) jangan marah, usahakan jangan marah (2) jika terpaksa marah, jangan sampai emosional. Kata yang keluar tetap terkendali. Jangan sampai di luar kontrol, yang kita sesali kelak. Bisa menyadarkan orang itu. cara bisa sabar, yaa .. harus latihan. Apa standar marah yang terpuji. Yaitu orang itu bisa mengontrol dirinya untuk tidak emosional. Tentu marahnya karena Alloh.

 

Kamis, 04 November 2021

Sikap Tegas saat Mengajar

 


 

Jika keadaan itu membutuhkan, maka kita bisa tegas (marah) tapi tidak selamanya.

 

Sebagai manusia biasa, kadanng rosul itu ridho kadang marah. Tapi beliau sempurna, sebaik-baiknya manusia. Marahnya rosul demi kebenaran. Abdulloh bin Amr menulis semua yang diucapkan dan didengar dari Rosul. Kemudian dia dimarahari kaumnya, karena dianggap rosul itu juga manusia biasa yang bisa khilaf. Akhirnya berhenti menulis, kemudian lapor rosul. Dijawab tulislah, terus tulislah, demi Alloh apa yang saya lakukan ini sudah sesuai dengan petunjuk Alloh.

Sifat marah itu sifat negatif. Biasanya timbul dari nafsu, menjadikan orang yang marah akan berkata sesuatu yang tidak terpuji sikapnya. Faktornya itu biar lega, fanatik melindungi kelompoknya. Tapi marahnya Rosul perkataan itu kebenaran agar terhindar dari apa yang diharamkan. Tidak ada dendam, tidak ada berlebihan. Faktornya mengingkari kemungkaran, untuk melakukan kebaikan, kepada sispapun, termasuk pada istrinya.

Contoh 1. Hadis dari Abi Mas’ud. Pernah datang seseorang. Wahai rosul, demi Alloh saya sering datang terakhir subuh berjamaah gara-gara fulan (sebagai imam), karena sering memanjangkan bacaan sholat. Aku tidak pernah melihat rosul marah seperti ketika orang itu lapor. Rosul berkata, wahai kalian, sesungguhnya ada diantara kalian ada yang membuat orang lain lari dalam menjalankan ajaran islam. Kalau sholat bersama orang lain, maka hendaklah mengkondisikan bacaannya, jangan memanjang-manjangkan. Disesuaikan. Karena diantara mereka ada yang tua, ada yang lemah, ada yang punya kebutuhan mendesak untuk ditunaikan.

Pelajaran dari hadis tersebut (1) rosul memerintahkan kita untuk menghindari perilaku yang membuat orang lain lari dari kebaikan, atau tidak mau menjalankan ajaran islam. Bisa karena perkataan kita, perilaku kita, dan perbuatan kita. (2) pentingnya memperhatikan keadaan orang lain. Bisa jadi enggan untuk sholat lagi. Rosul pernah memperpendek sholat karena tangisan bayi (3) boleh marah karena Alloh. Rosul pernah ketika sudah adzan, masih santai-santai. (4) tidak menyebut nama pelapor, menjaga agar aib (andai dia yang salah) jangan sampai menyebar. (5) ketika menasehati orang banyak, tidak perlu menyebut nama, cukup hanya sifatnya saja. Sesungguhnya ada diantara kalian yang membuat orang lain lari dalam menjalankan syariat agama.

Contoh 2. Dari Aisyah RA. Sesungguhnya orang Quraisy mengkajhawatirkan perempuan yang mencuri saat fathul Makkah, padahal dari suku elit. Rosul ingin memotong tangannya. Mereka berdiskusi, siapa yang berani ke Rosul agar tidak melakukan hukuman itu. mereka memilih Usamah bin Zaid karena termasuk yang dicintai Rosul, harapannya rosul tidak marah. Usamah mendatangi Rosul, berubahnya wajah rosul tadinya biasa menjadi marah. Berkata beliau, apakah kamu akan menolong seorang pencuri untuk tidak dihukum? Spontan usamah minta maaf. Mintakan ampun kepada Alloh untuk saya. Ketika malam rosul berkhutbah, sesungguhnya telah binasalah orang yang datang sebelum kalian. Kalau ada orang mulia dari suku yang mulia, itu mencuri tapi tidak dihukum, tapi kalau ada orang lemah mencuri, dihukum. Kalau seandainya fatimah mencuri, pasti saya akan memotongnya. Seteah itu taubatnya perempuan itu diterima.

Pelajaran hadis tersebut (1) kalau mengkisahkan kejahatan hendaklah tidak menyebutkan namanya, karena memang nama itu tidak disebutkan. Ini adlah adab yang luar biasa. Kebaikan-kebaikan selanjutnya akan tumbuh. (2) kalau kita tdak melaporkan untuk hal pidana, kita dianggap menutup-nutupinya. Ini boleh. Untuk menolongnya, memaafkan, tentu untuk kebaikan. Tapi kalau tindak itu sudah dilaporkan, maka sudah tidak ada lagi pertolongan. Kalau bukti kuat, tinggal menunggu keputusan hakim. (3) tidak ada perbedaan dalam eksekusi hukuman pidana. (4) islam agama yang adil, tidak tebang pilih. Jika keadilan itu hilang, maka itu tanda kehancuran. (5) seorang bisa jadi melakukan yang dilarang kemudian dieksekusi. Jangan sampai kita menghinanya, menjelekannya, bisa jadi orang itu bertaubat dan taubatnya diterima, menjadi orang baik.

Contoh 3. Dari Imam Ali. Saya diberi hadiah oleh Rosul, kain dari sutra yang luar biasa bagusnya. Saya memakainya. Tiba-tiba rosul marah, tampak di wajahnya. Sesungguhnya saya tidak memberikan hadiah untuk kamu pakai, tapi agar kamu membagikan nya untuk para perempuan. Dibagikan ke Fatimah (istrinya), ibunya Ali dan bibinya Ali.

Pelajaran hadis ini (1) haram sutra untuk laki-laki, boleh untuk perempuan (2) boleh laki-laki memberi hadiah sutra atau emas bukan untuk dipakai tapi untuk diberikan ke kaum wanita. (3) boleh marah karena Alloh ketika kita dalam pembelajaran dalam mendidik terutama kepada ara murid bahwa itu haram tetapi tetap saja dia melakukannya.

 

 

 

Kamis, 14 Oktober 2021

Pembelajaran untuk Kaum Wanita

 


Periode jahiliyah tidak ada kesempatan wanita untuk belajar. Begitu Rosul diutus berdakwah, memberi porsi besar untuk belajar bagi wanita. Sehingga banyak sahabat wanita yang mengajarkan ilmu pada semua orang orang. Bukan hanya mengajar ke para wanita saja tetapi juga ke para laki-laki, seperti  Aisyah dan

Riwayat bukhori Muslim , bab nasihat untuk para wanita dan pembelajaran untuk mereka. Dari Ibnu Abbas. Aku menyaksikan sendiri bahwa Rosul sholat Ied, sebelum khutbah. Setelah berkhutbah, rosul melihat perempuan yang di belakang. Rosul mendatangi mereka, menasehati mereka. Artinya khutbah lagi. Kemudian memerintahkan mereka untuk sedekah. Saat itu juga Bilal merespon, mengambil selendang dan menghamparkan di depan para wanita itu. secara spontan, mereka menyerahkan cincin, anting2, dst. Intinya semua bersedekah. Kemudian di berikan kepada yang membutuhkan.

Hikmah yang bisa diambil dari hadist tersebut adalah sebagai berikut:

1.       Lebih afdhol jika ada kajian khusus untuk perempuan. Apakah gurunya perempuan atau lak-laki, keduanya boleh, asal untuk laki-laki tidak ada fitnah.

2.       Jika laki-laki dan perempuan hadir bersama, maka penempatan laki-laki dan perempuan harus di pisah, agar tidak mengganggu fokus, penglihatan agar tidak ada fitnah. Laki-laki di depan dan perempuan di belakang.

3.       Cepatnya perempuan merespon materi pelajaran. Begitu memerintahkan sedekah, segera dilaksanakan. Hampir semua perempuan saat sholat Ied melakukan sedekah

4.       Tidak dilarang kajian bercampur antara laki-laki dan perempuan. Boleh mengkhususkan hari untuk perempuan.

Para wanita berkata, wahai rosul banyak laki-laki selalu menyibukkan berkerumun di sekitar engkau, sementara kami tidak punya waktu untuk belajar. Karena itu jadikan waktu khusus untuk kami yang kami bisa datang ke engkau sehingga engkau bisa mengajarkan segala sesuatu yang diberitahukan oleh Alloh kepada engkau. Rosul menjawab, kalau begitu berkumpullah kalian di hari ini dan ini,  kemudian mereka berkumpul . Rosul mendatangi dan mengajarkan segala sesuatu yang diajarkan Alloh pada Beliau.

Siapa saja yang melahirkan 3 anak, kemudian anaknya mati sebelum baligh dan ibunya ridho maka ada hijab dia dengan neraka. Ada satu perempuan bertanya, bagaimana kalau hanya 2 anak. Jawab rosul, 2 juga sama ada hijab dengan api neraka.

Pelajaran dari hadist di atas (1) keberanian perempuan untuk bertanya dan tetap menjaga adab ketika berbicara. (2) bagaimana rosul memulyakan ketika menjawab pertanyaan perempuan dan bagaimana menepati janji. (3) bagaimana perempuan itu ghiroh semangat dan ‘serakah’/ tamak akan ilmu. Maksud tamak di sini adalah barang sispa yang mengubur 3 anak lalu ia sabar terhadap musibah ditu dan mengharap pahala dari Alloh maka baginya syurga. Ummu Aiman berkata, bagaimana kalau 2? Rosul menjawab 2 juga dapat syurga.  Bagaimana kalau 1 ya Rosul?, Rosul diam sebentar kemudian berkata, oh 1 juga dapat syurga. Kuncinya adalah sabar akan takdir dan mengharap ridho Alloh. Setiap kita pernah kehilangan. Sabar itu tidak mudah apalagi kalau musibah yang menimpa itu musibah besar. Orang yang mendahului kita yang paling kita cintai. Biasanya kita hilang ingatan dan tidak terkontrol. Alloh memberi pahala besar bagi orang sabar, tanpa dihisab. Sabar tidak ada angka pahalanya, Alloh sendiri yang memberi langsung.

 

 

Kamis, 07 Oktober 2021

Menjelaskan dengan Terang-Terangan

 


Hadist Riwayat Imam Bukhori, Abdulloh bin Amr bin Ash. Ayah saya, menikahkan saya dengan seorang perempuan punya nasab yang sangat terhormat. Ayahnya mengunjungi rumah anaknya yang ditinggali bersama istrinya. Yang ditemui adalah istrinya. Bagaimana keadaan suamimu? Istrinya menjawab dengan kiasan. Alangkah bahagianya laki-laki orang baik, anak orang baik. Kakinya belum sama sekali menginjak kasur, dan belum pernah mencari-cari suaminya sejak menempati rumah ini. Amr bin ash paham, terus bertemu Rosululloh. Intinya anak amr bin ash, suka ibadah, suka puasa dst. Rosul menjawab: Setiap badan kita punya hak, termasuk istri kita punya hak.  

Ibu Ummu Sulai (Ibu Anas bin Malik) bertanya, sementara Ummu Salamah sendiri tidak berani bertanya. Wahai Rosul. Sungguh Alloh tidak malu demi untuk kebenaran (pendahuluan). Apakah wanita wajib mandi besar andai mimpi basah? Rosul menjawab, kalau senadainya kamu melihat air, berarti kamu harus mandi besar. Ini menunjukkan jawaban yang sangat jelas. Jika mimpi tapi tidak basah, tidak wajib mandi besar. Ummu Salamah pemalu, wajah di tutupi, tertawa kecil. Wahai Rosul, apakah perempuan juga mengalami mimpi basah? Dijawab iya. Rosul terkejut, apa tidak tahu yaa.

Riwayat lain, rosul menjelaskan lebih detil. Sesungguhnya air mani laki itu putih dan agak tebal, sementara air mani perempuan tipis warnanya agak kekuningan. Apapun itu (tebal atau tipis) wajib baginya mandi besar. Kenapa malu, kalau ini untuk ilmu. Untuk ilmu tidak perlu merasa malu.

Hikmah hadist di atas adalah sbb;

1.       Rasa malu itu baik, karena sebagian dari iman. Harus digunakan pada tempat dan kondisi yang proporsional. Jika ingin mencari kebenaran, rasa malu tidak boleh menghalangi untuk bertanya.

2.       Bolehnya perempuan minta fatwa pada orang lain khususnya yang terkait dengan kebutuhannya

3.       Luar biasanya sahabat wanita, perhatian sekali tentang ilmu, tidak menghalangi untuk bertanya. Tentu dengan adab dan tidak menyakiti, tidak menyinggung orang yang ditanya

4.       Keadaan perempuan sama seperti yang dialami laki-laki.

5.       Pentingnya menjelaskan materi yang lalu dengan jelas dan terang-terangan. Jika kita khawatir kalau pakai kiasan itu tidak paham

Wajibnya mandi besar itu karena hubungan suami istri atau karena turunnya air mani? Aisyah menjawab, karena hubungan suami istri. Jadi meskipun mani tidak turun, wajib mandi besar.

Kalau kita malu, tetap tidak bertanya, boleh. Asal kita tetap mencari tahu. Contoh: Ali bin Abi Tholib. Saya itu sering keluar air madzi. Biasanya keluar sebelum mani. Biasanya saat capek, kadang merasakan kadang tidak. Saya malu bertanya. Ali menyuruh seseorang untuk bertanya pada Rosul. Cukup cuci kemudian wudhu tanpa harus mandi besar.

 

Hikmah yang bisa diambil hadist tersebut adalah sbb:

1.       Bolehnya kita mewakilkan ketika minta fatwa, syarat orangnya terpercaya, tidak melebihkan atau mengurangi

2.       Pentingnya adab bertanya

3.       Adab terhadap mertua

4.       Begitu semangatnya para sahabat untuk bertanya khususnya Thoharoh

5.       Islam itu agama rahmat, penuh kasih sayang. Ali selalu mandi setiap keluar madzi. Beliau terkenal walau musim dingin. Setelah tahu itu, Ali RA cukup membersihkan dan berwudhu.

 

 

 

Kamis, 30 September 2021

Penjelasan dengan tidak terang-terangan dan dengan bahasa isyarat

 

Untuk hal yang maulu dibicarakan, Rosul menggunakan cara menjelaskan dengan tidak terang2an dan dengan bahasa isyarat. Para ulama menggunakan kata umum untuk hal yang tabu, misalnya dengan kata menunaikan hajat, padahal itu bisa hajat ke pasar hajat ke sekolah dst. Yang dimaksud di sini adalah menunaikan kepentingan buang air kecil dan atau uang air besar

Dari Aisyah RA. Ada sahabat anshor asma’ binti Syaqari. Beliau bertanya pada nabi. Bagaimana cara mandi perempuan setelah haid. Ini biasanya tabu. Salah satu dari kalian, mengambil air dan masukkan daun bidara, fungsinya seperti sabun. Dahulu aun bidara ditumbuk, hasilnya dipakai seperti sabun untuk bersuci, baunya harum. Perbaikkan cara mandinya, tuangkan air ke kepala, kemudian di pijit sampai airnya sampai di kulit kepala. Ketika mandi wajib, harus lebih kuat daripada mandi biasa. Hendaknya mengambil kapas diberi wangi-wangian. (yang ini tidak wajib, tapi lebih dicintai, untuk menghilangkan bau). Selanjutnya bersihkan tempat keluarnya darah, diberi kapas dan wangi-wangian dan bilas dengan air.

Bagimana bersuci dengan kapas itu? tanya Asma’. Rosul menjawab, Subhanalloh. Yaa … sucikan dengan kapas itu. Asiyah ada di majelis itu, rosul memberi isyarat seakan-akan rosul menyuruh menjelaskan. Aisyah berbisik kepada asma, tidak terdengar yang lain. Intinya, rosul menjelaskan dengan tidak terang-terangan. Basuh sampai kepala. Mandi jinabat sama dengan mandi habis haid, bedanya hanya dengan kapas dan bidara. Sebaik-baiknya wanita adalah wanita anshor, karena tidak terhalangi dengan rasa malu untuk belajar agama.

Mengapa hal ini diajarkan? Karena kita sebagai guru sekaligus orang tua yang punya anak dewasa. Tealadani Rosul cara menyampaikan materi tabu.

Pelajaran 1. Penting bagi guru, mengucapka Subhanalloh jika ada murid tidak mengerti, padahal menurut kita itu sudah sangat jelas.

Pelajaran 2. Penting menggunakan bahasa kiasan ketika menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan aurat.

Pelajaran 3. Pentingnya bertanya pada orang yang alim, jika benar-benar ingin belajar, meski itu hal-hal tabu

Pelajaran 4. Cukup dengan penjelasan tidak terang-terangan atau menggunakan bahasa isyarat

Pelajaran 5. Pentingnya mengulang jawaban khususnya bagi penanya yang belum paham dengan jawaban.

Pelajaran 6. Boleh guru melibatkan siswa lain untuk menjelaskan penjelasan guru walaupun guru ada bersama mereka. Untuk penguatan.

Pelajaran 7. Boleh belajar dari orang yang secara keilmuan kurang, dihadapan orang yang secara keilmuan lebih afdhol. Seperti, Aisyah belajar dari Asma, padahal di situ ada rosul. Belajar untuk tidak malu bertanya.

Pelajaran 8. Memberikan kasih sayang ke peserta didik, dan memaafkan kalau ada yang belum paham, jangan langsung menyalahkan

Pelajaran 9. Menutupi aib dirinya sendiri. Hendaklah menghilangkan bau tidak sedap dengan mandi atau dengan bau wangi, untuk kebersihan diri sendiri. Alloh maha bersih dan menyukai hal bersih. Kadang, kalau terbiasa dengan bau tidak sedap, sulit diajak untuk bersih. Misal, mulut dan hidung itu dekat, tapi hidung tak mampu membau mulut yang tidak sedap.

Pelajaran 10. Bagi guru, jangan menjawab hanya untuk khusus penanya saja. Perhatikan juga untuk peserta didik yang lain.

Pelajaran 11. jangan sampai malu menghalangi untuk belajar. Malu sebagian dari iman yaitu malu untuk kebaikan bukan malu untuk menghalangi mendapatkan ilmu.

 

 

 

 

Kamis, 23 September 2021

Cara menyampaikan Materi yang Tabu

 


Contoh hukum berkaitan dengan baligh, alat reproduksi, tentang buang hajat atau hukum nikah, rumah tangga atau hukum khusus bab keputrian.

Biasanya rosul memberikan pendahuluan sebagai acuan. Kadang hanya memberikan isyarat. Kadang menerangkan kepada istrinya, kemudian istrinya kepada yang lain. Kadang sahabat bertanya, rosul menjawab. Kalau sahabat malu, menunjuk orang lain untuk bertanya. Memang malu sebagian dari iman. Jangan sampai rasa malu mendorong tidak mau bertanya. Jangan sampai rasa malu menjadikan guru tidak mau menjelaskan materi itu. Harus proporsional.

Cara 1. Menggunakan pendahuluan, acuan yang lembut dan ringan. Hadist dari Abu Hurairah. Sesungguhnya saya bagi kalian orang tua bagi anaknya. Seperti ayah bagi anaknya yang ingin mengajarkan sesuatu. Inilah mukodimah. Apabila kamu ingin menunaikan hajat maka janganlah menghadap qiblat dan jangan membelakanginya. Selanjutnya diperinci, yang bisa bikin malu untuk dibicarakan. Menggunakan istilah Al Qhoib = sesuatu yang keluar ketika kita buang hajat.

Mengapa menggunakan kata qiblat padahal yang dimaksud adalah Ka’bah. Karena tidak semua orang dekat dengan Ka’bah, sehingga yang digunakan kata Qiblat (untuk arah). Ini adalah Adab. Ini untuk mengagungkan Ka’bah. Rosul menggunakan kata Istinja’ untuk bersuci. Minimal 3 batu. Jika dirasakurang bersih boleh ditambahkan. Jika tisu, biasanya lebih dari 3. Jika menemukan air, itu lebih utama. Alloh itu mencintai orang bertaubat dan suka Thaharoh. Ini terkait penduduk madinah. Kebiasaanya bagus sekali, yaitu kalau membersihkan pakai batu plus air. Jangan sampai seperti orang barat. Kalau di bandara, tanpa membasuh dan keluar begitu saja dari toilet. Kebiasaan mencuci kaki setelah BAB dan BAK itu bagus.

Rosul melarang istinja’ menggunakan kotoran hewan yang sudah kering. Biasanya kalau kering hampir sama dengan batu. Mengapa demikian? Karena aslinya kotoran itu najis, sehingga tidak boleh untuk mensucikan. Rosul juga melarang istinja’ denga tulang hewan, apapun hewannya. Rosul menjelaskan detil agar jelas. Guru tidak boleh malu menjelaskan seperti ini. Rosul melarang istinja’ menggunakan tangan kanan.

Ibroh dari hadist tersebut adalah (1) Tawadhunya rosul di depan para sahabat. Menunjukkan kasih sayang, kelembutan ketika mengajar. Terbukti salman al farisi, apa yang dilakukan rosul (pemimpin kamu) ? Rosul mengajarkan segalanya keadaan kami sampai untuk urusan buang hajat. Untuk hal remeh aja diajarkan detil apalagi hal besar. (2) pentingnya pendahuluan yang ringan dan lembut, sederhana, mudah diterima. (3) wajib bagi bapak /wali untuk mendidik apa-apa yang dibutuhkan mereka terkait syariat. Ibnu Umar berkata, didiklah anakmu karena kamu akan ditanya tentang anakmu itu, apa yang kamu didikkan dan apa yang kamu ajarkan. Anak ditanya tentang berbakti dan ketaatannya kepadamu. Ternyata buka hanya kewajiban mendidik / mengajar, perlu berinfaq sebagai pendidikan bagi anak. (4) mulianya akhlaq rosul dan kasih sayang nya pada umat. Saya hanya untuk kalian, saya memposisikan bapak keadaan anak. Saya tumpahkan kasih sayang saya kepada kalian. Kasih sayang rosul pada umatnya lebih besar daripada kasih sayang orang tua pada anaknya. Karena kalau orang tua mengeluarkan anak dari tidak ada menjadi ada di dunia, sementara rosul mengeluarkan manusia dari dunia menuju syurga. (6) rosul seperti bapak dan istri rosul seperti ibu bagi orang muslim. Kalau istri rosul disebut ummahatul mukminan, kita disarankan tidak menyebut abul mukminin karena kedudukan risalah kenabian lebih utama daripada kedudukan kebapakannya. Sehingga Muhammad kita sebut rosululloh. Andai orang tua memerintahkan kita dan bertentangan dengan perintah rosululloh, maka perintah rosululloh lebih didahulukan. (7) pentingnya menghormati atau memposisikan kedudukan guru. Mengapa? karena guru punya fungsi mengangkat kebodohan menuju ke ilmu. Jika ilmu diinfakan tidak akan habis, sementara harta akan hilang. Kedudukan guru itu tinggi di sisi Alloh. Yang diajarkan guru itu ilmu, ilmu bisa meninggikan derajat seseorang di sisi Alloh.

 

 

 

 

 

Kamis, 16 September 2021

Kisah Menepati Janji

 

Kita perhatikan kisah berikut. Diriwayatkan dari abu Hurairah. Dulu ada seorang laki-laki bani israil. Orang itu minta ke orang lain untuk pinjam uang 1000 dinar. Yang memberi hutang berkata, Saya akan beri, tolong hadirkan saksi. Karena tidak kenal. Antara yang hutang dan yang menghutangi, rumahnya terpisah dengan lautan. Orang yang berhutang berkata, cukup Alloh saja yang menjadi saksi. Kalau begitu hadirkan orang yang menjamin kalau hutang ini dilunasi. Cukup Alloh sebagai wakil. Kamu benar, kata yang menghutangi. Yang menghutangi memberi 1000 dinar dengan kesepakatakan dibayar dalam waktu tertentu.

Begitu waktu yang ditentukan untuk bayar hutang. Sudah disiapkan 1000 dinar. Tidak ketemu kapal. Ya Alloh sesungguhnya engkau tahu bahwa saya sudah niat membayar. Engkau sebagai penjamin dan saksi. Kemudian orang itu membuat kayu yang dilubangi, di isi 1000 dinar dihanyutkan, diberi tulisan uang ini untuk si fulan yang menghutangi saya. Tidak ada kapal dan tak ada orang lain. Di lain pihak ada orang menemukan kayu dan di bawah pulang, ada orang yang akan memotong kayu tersebut.

Orang yang berhutang akhirnya ketemu kapal, dan ketemu yang menghutangi. Dia mau membayar 1000 dinar dengan uang yang lain. Orang yang menghutangi berkata, Apakah kamu mengirim sesuatu ke saya?. Yang berhutang berkata, sudah saya katakan bahwa saya kan  tidak ketemu kapal. Dia tidak yakin kalau uang yang dihanyutkan tadi nyampai. Sesungguhnya Alloh sudah melunasi hutang kami, lewat kayu yang ada 1000 dinar tadi. Inilah pentingnya amanah. Ceritakan kisah ini ke siswa agar jadi amanah tanpa memerintah.

Ada 3 pelajaran dalam kisah tersebut (1) Bagi yang punya hutang, apabila berkeinginan kuat untuk melunasi hutangnya, hendaknya minta tolong kepada Alloh agar meringankan hutangnya (2) boleh, kalau berhutang tanpa ada saksi, cukup Alloh saja. Tetapi lebih baik meghadirkan saksi dan jaminan (3) yang berhutang harus menepati janjinya saat jatuh tempo (4) bertawakkal pada Alloh (5) kekuasaan Alloh itu tak terbatas. Kita harus yakin seyakin yakinnya. Bagaiman Alloh menyampaikan kayu berisi uang yang terombang ambilg di lautan tapi akhirnya sampai.

Perhatikan kisah berikutnya. Ada 3 orang bani Israil, kulit belang, gundul, buta. Alloh ingin menguji mereka dengan mngutus malaikat. Pada si Belang dikatakan, apa yang kamu sukai?. Saya suka warna kulit yang baik, karena orng lain risih jika ketemu saya. Malaikat mengusap kulitnya, penyakitnya hilang. Warna kulit yang bagus. Apa harta yang kamu inginkan?. Saya ingin onta. Diberikan onta yang bunting. Kemudian malaikat mendatangi orang yang gundul. Dia ingin rambut yang baik dan wajah tampan, diusap dan jadi ganteng. Apa harta yang kau inginkan?. Dijawab, saya ingin sapi. Alloh melalui malaikatnya memberi sapi yang bunting. Pindah ke yang buta, ditanyakan hal yang sama. Dia akhirnya bisa melihat kembali, sembuh. Harta yang diiginkan adalah kambing. Diberilah kambing  bunting.

 

Setelah waktu tertentu onta sapi kambing beranak pinak. Orang belang mempunyai satu lembah onta semuanya, yang gundul punya juga satu lembah sapi, dan yang buta punya satu lembah kambing semua. Malaikat datang dan minta onta. Saya dalam perjalanan, saya miskin, demi Alloh saya minta 1 onta untuk perjalanan saja. Lho, hak yang harus saya penuhi banyak sekali. bukankah kamu dulu miskin kulit belang. Oh tidak, saya dapat warisan ini hasil usaha saya. Jika kamu berbohong, Alloh mengembalikan kamu. Akhirnya kembali miskin. Sama dengan yang gundul. Tapi saat ketemu sang buta, ia memberikan bukan hanya satu kambing. Ambil semau kamu karena dulu saya buta, Alloh mengembalikan saya. Demi Alloh saya tidak memaksa kamu mengembalikan lagi. Malaikat berkata, sudah ambil saja, Alloh meridhoi kamu dan melaknat temanmu.

Hikmah kisah diatas adalah sebagai berikut. (1) Alloh bisa menguji kita dengan kekayaan. Bagaimana kita menggunakan kekayaaan itu. Bisa juga menguji dengan kekuasaan kita, apakah untuk menindas orang lain. (2) wajib mensyukuri nikmat. Rukun bersyukur, (a) harus mengakui itu semua dari Alloh (b) membicarakan nikmat itu pada anak-anak kita (c) menggunakan nikmat di jalan yang di ridhoi Alloh, jangan menggunakan yang dibenci Alloh.

Hikmah berkisah ada 2 bagi pendengarnya, yaitu : (1) pendengar Menikmati kisah nya (2) pendengar bisa mengabil pelajaran.  Cara berkisah yang baik (1) Pilih kisah yang relevan (2) Menjiwai saat berkisah, perhatikan intonasi (3) sampaikan cara mengambil ibroh dan (4) berdoa kepada Alloh semoga kita sendiri (gurunya) juga bisa mengambil pelajaran itu.

Kamis, 09 September 2021

Mengajar dengan Metode Berkisah

Untuk menerapkan metode memberi harapan atau ancaman ata gabungan keduanya, harap diperhatikan keadaan peserta didik. Misal ada yang sakit, didoakan, jika ada orang tua murid yang meninggal didoakan agar diampuni dosa-dosanya, dan dimasukkan ke syurgaNya. Dalam menyampaikan dampak dunia dan akhirat harus seimbang  khususnya untuk masalah ukhrowi. Efek yang akan dicapai di akhirat juga harus disampaikan. Misal, sholat jika dilaksanakan manfaat dunia kita akan di disegani dan dihormati orang, tetapi juga disampaikan terlebih dulu dan utama bahwa sholat adalah amalan utama dan pertama yang di khisab. Begitu juga dengan amalan baca Al Qur’an dst. Tetapi untuk urusan dunia, manfaat dunia silahkan disampaikan, manfaat akhirat tidak harus. Contoh, belajar berenang. Manfaat dunia agar bugar dan bisa suvival, tapi manfaat akhirat tidak harus disampaikan.

Metode bercerita menarik dan bermanfaat. Ada 2 pelajaran, menarik karena semua orang dari anak-anak sampai orang dewasa suka dengan cerita. Manfaat berikutnya dalam bercerita banyak ibroh (pelajaran). Metode ini banyak dilupkan oleh guru dan murobbi. Ini manhaj Qur’ani dan Nabawi. Rosul tidak hanya suka bercerita tetapi juga suka dibacakan cerita. Aisyah membacakan 11 pasangan pada rosul. Rosul juga senang diberi cerita oleh Damim Ad Daari, tentang adanya Dajjal ketika melaut di laut Yaman. Tujuan etode ini adalah untuk memperkuat hati seseorang. Biasanya guru SD yang banyak mempraktikkan.

Contoh 1. Hadist Bukhori Muslim. Rosul bercerita. Dulu ada orang yang membeli lahan tanah. Kemudian dia menggali tanah dan menemukan bejana emas. Dia merasa gak enak. Karena yang dibeli adalah tanahnya. Dia berusaha mengembalikan emas ke penjual. Penjual menjawab, saya itu menjual tanah beserta isinya. Luar biasa ini. Dua-duanya menolak. Tidak ada kata sepakat. Dicarilah seorang penengah (hakim). Hakim berkata, Apakah kalian punya anak? Pembeli bilang, saya punya anak laki-laki (penjual) dan saya punya anak perempuan (pembeli). Jadikan emas ini untuk pasangan keduanya. Keputusan yang bijak.

Pelajaran pertama, cinta harta adalah normal, manusiawi. Cinta harta itu ujian. Yang tidak boleh adalah cinta yang berlebihan. Diantara manusia, karena kuatnya iman, takutnya amanah, dan khawatir haramnya sesuatu, akhirnya mengklarifikasi emas tadi. Pelajaran kedua, kita harus punya kejelian, kalau harta kita itu harus halal, menjauhi yang haram. Pastikan asal usulnya. Jangan sampai kita abai dan tidak hati-hati. Karena bisa jadi doa kita tidak mustajabah. Ini berdampak buruk pada kita. Pelajaran 3 kalau kita berselisih pendapat, hendaklah mencari hakim yang pintar untuk menyelesaikan masalah (sebagai penengah). Ada 2 keluarga yang sholeh, akan dibuat keluarga ketiga yang sholeh juga. Pernikahan yang diberkahi. Hadis ini pernah dibuat film kartunnya di arab saudi. Anak-anak menikmati sekali, tanpa tahu itu adalah hadis nabi.

Contoh 2. Ada seorang laki-laki yang ingin berkunjung ke saudaranya di luar daerah. Alloh mengutus malaikat yang menyerupai manusia untuk mengikuti orang tersebut. Ketemu di jalan. Bertanyalah malaikat itu. Saya ingin berkunjung ke saudara saya di daerah ini. Apakah kamu ada hajat atau kepentingan duniawi yang ingin kamu cari? Mungkin hutang piutang atau jual beli atau urusan duniawi lain. Tidak ada, jawabnya. Hanya berkunjung karena mecintainya karena Alloh SWT. Maka orang tersebut mengaku, bahwa saya adalah utusan khusus untuk menemui kamu. Dia berkata, bahwa Alloh mencintai kamu sebagaimana kamu mencintai saudaramu.

Pelajaran 1, tingginya mencintai seseorang karena Alloh tanpa ada tendesi sunia, maka kita akan dicintai Alloh. Kalau Alloh sudah mencitai wah … itu segala-galanya. Seseungguhnya berhak mendapatkan cintaKu, dua orang yang saling mencintai karena Aku. Pantas mendapatkan cintaiKu, dua orang yang saling berkunjung karena aku. Kisah ini mengajarkan suatu akhlak yang mulai, yaitu cinta karena Alloh. Walaupun tidak ada perintah untuk saling berkunjung.

Hadist 3. Dari Abu Hurairah. Tidak ada manusia yang ketika lahir bisa bicara kecuali 3 orang (1) isa ibnu Maryam (2) bayi anak Jurait, orang alim, mengasingkan diri untuk ibadah. Tiba-tiba datang ibunya memanggil. Jurait berkata, Ya Alloh, ini panggilan ibu, saya menuntaskan sholat atau menemui ibu saya. Jurait menuntaskan sholat, dan ibunya pergi. Begitu sampai 3 hari. Akhirnya ibunya berdoa. Ya Alloh janganlah engkau wafatkan dia sebelum ia melihat ke wajahnya para wanita PSK yang tidak malu pada perbuatannya. Ada wanita berkata, Jika kalian izinkan, aku akan merayu dan menfitnahnya. Ia tidak mampu menggoda. Wanita itu berzina dengan seorang penggembala. Dia mengandung dan mengaku bahwa itu adalah anak hasil zina dengan Jurait.

Akhirnya Jurait di seret di jalan dan dikeler keliling desa. kamu ahli ibadah kok berzina. Jurait tidak tertawa. Sampai di depan rumah PSK, baru tertawa. Iya, saya tertawa, karena ini hukuman dari ibu saya. Ternyata ini benar terjadi. Kalau ada yang berzina, akan dibunuh. Tunjukkan bayi yang dilahirkan dari saya itu, saya sholat dulu yaa. Perut bayi ditekan sedikit. Dengan izin Alloh bayi itu berbicara. Siapa bapakmu? Bapak saya adalah pengembala. Akhirnya bani israil  berjanji akan membangun rumah dari emas untuk Jurait. Tidak usah, dari tganah saja gpp, jawab dia.

Kamis, 02 September 2021

Mengajar dengan cara menginfokan balasan di hari akhirat

 

Dari sahabat abi Umamah, Rosul bersabda: Saya adalah penjamin di rumah (istana) di ujungnya syurga (di tepinya). Siapa itu? seseorang yang meninggalkan debat kusir, meskipun dia benar. Saya menjamin di tengahnya bagi yang meninggalkan berdusta, meskipun bercanda. Saya menjamin syurga yang tinggi bagi siapa yang akhlaknya mulia.

Berikutnya akan dijelaskan maslahat dan mudhorot dari akibat suatu perbuatan itu di dunia. Contoh orang tua yang menasehati anaknya, kalau jalan tengok kanan kiri agar selamat tidak celaka.

Hadist Muslim dari Abu Hurairah. Barang siapa yang memudahkan saudara sesama muslim karena kesulitan maka Alloh akan memudahkan dia di dunia dan akhirat. Maksud memudahkan seperti menghutangi, ketika deadline tidak mampu membayar, memudahkannya dengan menunggu bulan berikutnya dst. Ini adalah baik, tetapi ada yang lebih baik lagi, yaitu mengikhlaskannya (derajat tinggi).

Rosul mengkisahkan seseoran yang hidup  zaman dulu. Ada orang sering meminjami ke orang lain. Beliau memerintahkan pembantunya, untuk menagih. Kalau kamu   mendatangi mereka dan mereka dalam keadaan kesulitan, maka maafkan dan ikhlaskan. Semoga Alloh juga akan ridho dan mengikhlaskan kita. Kemudian orang tersebut wafat dalam keadaan Alloh sudah mengikhlaskannya (ridho). Barang siapa menutup aib saudaranya, maka Alloh akan menutup aib kita di akhirat. Jangan mencari aib saudara kita, segera tutup meskipun kita tahu detil.

Hadist lain. Rosul naik mimbar dan bersabda. Wahai yang sudah masuk islam dengan lisannya dan imannya belum menancap, maka jangan sekali kali menyakiti hati kaum muslim, jangan mencari-cari aibnya, jangan menyebarkannya. Barang siapa yang mencari aib saudara sendiri dan mneyebarkan maka Alloh akan mencari-cari aibnya dan menyebarkannya meskipun aib itu dilakukan sendiri di kamar. Kalau Alloh  membuka maka pasti semua akan tahu.

Lanjutan hadist di atas, Allah selalu menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong sesamanya. Alloh SWT akan memberi pertolongan yang lebih, ingat ini di dunia lho, bukan di akhirat. Bentuknya membantu orang yang membutuhkan, menolong yang lemah, memberi makan yang lapar, menolong orang yang lanjut usia. Bentuk pertolongan Alloh, memberi rizki yang tidak disangka-sangka, menolong saat kesusahan, menjaga kita dari musibah, menjaga dari musuh, dst.

Saat dari gua Hiro menemu Khadijah. Rosul berkata, Saya takut, apakah saya mengalami musibah? apa kata Khadijah. Tidak wahai suamiku, ini bukan suatu kejahatan. Pasti Alloh tidak akan mempermalukan engkau, karena engkau selalu jujur, membantu siapapun, selalu mencukupi, memuliakan para tamu. Seakan Khadijah meyakinkan rosul, siapapun yang membantu orang lain, pasti tidak akan mengalami musibah. Pasti Alloh akan membantunya.

Rosul pernah ditanya, wahai rosul siapa yang paling dicintai Alloh, Yaitu seorang yang bermanfaat pada orang lain. Amalan yang paling dicintai Alloh adalah orang yang membahagiakan orang lain, orang memberi makan orang lapar. Seandainya aku berjalan dengan orang yang punya kebutuhan, itu lebih baik daripada saya beriktikaf di masjid ini sebulan penuh.

Ibnu Abbas sedang Iktikaf, melihat seseorang sedang sedih dan bingung, kenapa kamu? iya saya berhutang pada seseorang tapi saya gak bisa bayar. Saya malu dengan penghuni kuburan ini (rosul). Ibnu Abbas berkata; Apakah kamu mau seandainya akau menyampaikan tentang keadaanmu pada yang memberi hutang kepadamu? Kalau itu maumu, silahkan. Ibnu Abbas segera bergegas ambil sandal. Ditanya sama orang itu, Kamu kan sedang iktikaf, (tidak boleh keluar masjid). Ibnu Abbas berkata, Saya mendengar penghuni kuburan ini, (perhatikan : luar biasa  penghayatannya pada rosul), pernah berkata barang siapa yang berjalan untuk membantu saudara yang membutuhkan sampai selesai itu lebih baik daripada iktikaf selama 10 tahun. Jadi membantu orang yang berkebutuhan itu hal utama. Ini manfaat di dunia luar biasa apalagi di akhirat.

Rosul melarang meminum khamr, ada manfaatnya, karena itu yaitu akan merusak akal. Jika diminum akan pasti melakukan larangan Alloh lain yang lebih besar lagi.

Hadis dari Abu Hurairah. Apabila seorang mukmin itu melakukan dosa, maka akan ada satu noda hitam di hatinya. Noda itu kecil dan besar berdasarkan dosanya. Apabila dia bertobat dan tidak kembali lagi dan beristighfar maka hatinya akan disucikan kembali. Noda hitamnya dihapus. Tetapi apabila terus bertambah tanpa pernah beristighfar, maka noda hitam itu bertambah banyak sampai menutupi hati tersebut. Dan itulah Ar’ rad (lihat : Al mutoffifin 14). Apa yang telah dilakukan telah menutupi hati mereka. Ketika noda itu menutupi semua, maka mata hatinya akan tertutup. Gelas teetutup tidak akan bisa menerima air. Kalau mata hati tertutup maka nasihat tidak akan pernah masuk. Bagaimana caranya, hilangkan  tutupnya agar air bisa masuk. Begitu juga dengan hati bersihkan hati dengan istighfar sehingga bisa merasakan nikmatnya sholat, nikmatnya Al Qur’an.

Berikutnya adalah tentang mendapatkan balasan dan hukuman di dunia. Hadis dari said bin zaid. Rosul bersabda, barangsiapa menghidupkan tanah yang mati (gak ada pemiliknya) maka tanah itu menjadi haknya. Maksudnya, misal tanah tak berpemilik kemudian kita tanami sehingga bermanfaat pada orang lain. Ini balasan di dunia. Balasan di akhirat, misalnya andai ada burung memakan tanaman kita, kita mendapatkan pahalan di akhirat nanti.

Rosul pernah bersabda ada 5 perkara, kalau kita lakukan maka hukuman balasan langsung di dunia akan datang, pertama yang utama yaitu kalau seandainya kemungkaran, kemaksiatan disebar-sebarkan, ditampak-tampakkan di umum, maka akan datang wabah penyakit yang tidak pernah ada sebelumnya. Misal, pornografi di HP menjadi hal biasa, maka akan ada Thoun yang tidak akan pernah ada sebelumnya. Covid-19 apakah termasuk? Intinya, Alloh menurunkan adzab kalau dosanya itu tersebar dan tidak ada yang mengingatkan. Tidak akan menurunkan adzab kalau kemungkaran itu ditutupi.

Ingat yaa, menggunakan metode memberi harapan dan ancaman itu harus seimbang.

 

 

 

Metode mengajar dengan memberi harapan dan ancaman

 

Tujuan diberikan ancaman pada Al Qur’an adalah agar kita semakin cinta pada Alloh SWT. Barang siapa berbuat kejahatan walaupun kecil, pasti akan menerima balasannya. Ingat, Alloh maha pengampun, tapi beritahu bahwa adzab Alloh sangat menakutkan. Al Qur’an memberikan gambaran jelas antara surga dan neraka. Balance antara berita yang menggembirakan dengan berita yang menakutkan. Ini adalah metode bagus dalam pendidikan.

Ketika kita banyak membaca pendidikan, guru jangan banyak mengancam. Karena membuat siswa lari. Tapi jangan sampai melupakan metode Qur’ani, yaitu Harapan (berita gembira) dan Ancaman. Ini adalah metode pendidikan sekaligus metode dakwah. Harus seimbang. Jika harapan terus, maka membuat siswa malas. Ulama banyak melahirkan kitab terkait ini.

Metode ini banyak cara menyampaikannya, diantaranya (1) menyebutkan kecintaan Alloh dan kebenciannya. Alloh mencintai orang yang sabar, mencintai orang bertaqwa. Alloh tidak mencintai orang yang dholim, orang fasik, orang kafir, orang yang membuat kerusakan.

Kecintaan Alloh pada 3 perkara, yaitu (1) beribadah hanya pada Alloh, jangan menyekutukanNya, harus ikhlas  (2) berpegang teguh dengan tali Alloh (Al Qur’an dan Sunnah, jangan berpecah belah . Alloh benci 3 perkara yaitu menerima berita yang tak benar dan kita percaya begitu saja. Penyebar hoaks adalah nggibah dan pengadu domba. (2) banyak meminta harta pada orang lain. Mintalah harta pada Alloh bukan pada manusia. Banyak bertanya yang kurang bermanfaat (3) mensia-siakan harta, mengeluarkan harta yang tidak diridhoi Alloh, untuk tujuan haram. Berlebih-lebihan dari batas yang dibolehkan. Seperti saat wudhu, jangan berlebihan menggunakan air.

Sesungguhnya Alloh Maha Mulia dan mencintai kemuliaan, mencintai orang-orang mulia, mencintai akhlak mulai, membenci akhlak yang hina. Orang mulia adalah orang yang memulyakan orang lain dan memiliki karakter suka berinfaq suka membantu, mudah menolong, pemberani menolong orang dari kedzaliman. Akhlak mulia adalah berbudi perkeri tinggi, karakter baik, iman kuat, senantiasa taat, bisa menggunakan waktu dengan baik. Akhlak hina, terus melakukan dosa, tidak sadar, ghibah, adu domba, melakukan hal yang tidak bermanfaat. Orang yang baik, yang bisa mengendalikan hawa nafsunya. Alloh menciptakan akal agar manusia bisa melebihi malaikat, namun jika gagal akan lebih rendah dari binatang.

Cara ke dua adalah menyampaikan balasan di hari Akhirat. Ada 3 golongan yang Alloh tidak ingin melihatnya, yaitu orang yang (1) durhaka pada orang tua (2) wanita yang menyerupai laki-laki, dan sebaliknya (3) Dayyus, orang yang mencintai keburukan, meskipun itu terjadi di keluarganya. Ingat, di Akhirat dengan izin Alloh kita bisa melihat Alloh, tapi Alloh tidak melihat 3 golongan ini. Ada 3 golongan yang tidak masuk syurga, kalau tobat masuk syurga terakhir (1) durhaka pada orang tua (2) orang yang suka Khamr, termasuk narkoba, segala yang merusak akal (3) orang yang memberi dengan mengingat – ingat sehingga menyakitkan bagi yang diberi. Memberi dengan niat pamer, imbalan menghormatinya, dll.

Kaidah : Perintah Alloh berarti larangan bagi kebalikannya

Jumat, 28 Mei 2021

Penyakit Lupa Berbuah Bencana

 

Kita sering mengenal penyakit mematikan, yang konon tidak ada obatnya., seperti covid-19. Ada lagi yang lebih dasyat dan lebih fatal dari itu. Kalau kanker, bisa jadi masih beriman, jika sabar bisa menghapus dosa dan jika meninggal bisa jadi syahid. Tidak sepantasnya orang beriman itu berjiwa kerdil, suka stress karena kita selalu bersama yang AKBAR, semuanya itu kecil. Dengan demikian penyakit yang berbahaya adalah penyakit lupa pada Alloh.

Dalam 17 jam kita tidak tidur, karena ada 17 rekaat dalam sehari maka dalam 1 jam kita hanya 1 rakaat ingat sama Alloh. Setiap 1 jam kita diingatkan dengan Allohu Akbar, Alloh maha besar, yang lain kecil. Setiap gerakan menyebut Alloh. Namun seringkali kita lupa. Tujuan sholat agar kita ingat Alloh. Dimanapun kita, jangan merasa sendirian, karena Alloh selalu menyertai., termasuk melindungi dan merahmati.

Alqur’an selain berarti bacaan berarti juga himpunan. Alqur’an menghimpun informasi, menghimpuen perintah, larangan, sejarah dst. Alqur’an juga menghimpun isi kitab-kitab terdahulu tetapi yang benar (lurus) yang belum berubah. Sehingga Alqur’an membawa berkah luar biasa, karena disitu ada berkah taurat, berkah injil, berkah zabur plus berkah Alq itu sendiri. Ingat ini himpunan yang terakhir, tak akan ada yang turun lagi. Alloh sendiri yang menjaga, melibatkan diriNYA untuk menjaga.

Tegakkan sholat bukan dirikan sholat. Menegakkan raganya, menegakkan hatinya, menegakkan syarat rukunnya, menegakkan buahnya sholat (ingat Alloh), yaitu sholat dapat mencegah perbuatan keji dan munkar. Munkar lawannya ma’ruf. Ukurannya akal dan kebiasaan.  Ihsan terbaik adalah membalas kejahatan dengan maaf. Di bawah ihsan itu ma’ruf (membalas setara).

Jika sudah tidak ingat Alloh, berarti bencana. Tidak hanya mematikan. Orang cerdas selalu ingat mati sehinngga selalu mencari bekal untuk itu. (hidup selama-lamanya). Untuk hidup 70 tahun ini saja kita butuh cerdas. Menurut sayyidina Ali RA, taqwa itu selalu ingat Alloh, ridho terhadap semua pemberian (walau sedikit yang penting halal) dan selalu siap untuk berangkat ke rumah masa depan, ukuran 2 x 1. Alloh maha tahu apa saja yang kita rahasiakan.

Jangan sekedar sholat. Yang pertama kali dihisab adalah amalan sholat. Jangan sekali-kali menjadi seperti orang yang lupa Alloh, apalagi lupa beneran. Lupa Alloh akan menjadi lupa diri terus lupa daratan. Artinya tidak terkendali diri kita. Qolbunya di tutup, mata ditutup dan telinga ditutup. Siapa yang bisa memberi hidayah. Akibat jika lupa Alloh dan lupa diri adalah tidak akan pernah mencium bau syurga, bisa jadi tetap hidup. Baunya saja tidak, apalagi syurganya.

Kita dimaafkan jika lupa, tetapi jika lupa Alloh tidak dimaafkan. Padahal manusia itu gudangnya salah dan lupa. Anehnya, kita dilarang melupakan. Alasannya, seluruh nabi dan rosul, seluruh kitab suci itu intinya mengingatkan, janji tauhid. Oleh karenanya diperintah untuk saling mengingatkan. Akibat lupa Alloh bisa fasik. 

Jumat, 21 Mei 2021

Silaturrahim

 Banyak orang takut pada penyakit kanker, covid dll, tetapi terdapat penyakit berbahaya yang sering dianggap remeh, yaitu :

1. lupa pada Alloh

2. lupa pada diri dan sesama kita.

Apabila terjadi yang no. 1, pasti akan terjadi yang no. 2. Oleh karenanya selalu ingatlah kita pada Alloh, dimana saja dan kapan saja.

Seluruh nabi dan rosul mempunyai misi yang sama, yaitu mengingatkan kita untuk mentauhidkan Alloh. Termasuk seluruh kitab suci juga berfungsi yang sama. Bahkan antar kita juga harus saling mengingatkan. hal ini agar kelak, di akhirat kita tidak beralasan untuk lupa akan janji kita. Kita juga tidak boleh beralasan yang salah adalah nenek moyang. Tidak ada alasan untuk itu.

Fitrah artinya kondisi awal penciptaan kita, yakni benar benar bertauhid kepada Alloh dan belum pernah berbuat dosa. Oleh karenanya kita harus siap meminta maaf dan memberi maaf. dosa antar kita dan dosa pada Alloh. Dosa pada Alloh akan terhapus dengan puasa dan sholat malam kita. Dosa antar manusia tidak bisa terhapus begitu saja, sampai antar kita siap meminta maaf dan siap memberi maaf. Biasanya mudah ini dilakukan saat Syawal, tetapi sangat sulit di luar syawal.  Alloh memberi kemulyaan pada orang yang demikian. Minta maaf tidak akan menjatuhkan gengsi kita. Sebaliknya malah menaikkan rasa simpati dan empati. Ingat, ajaran pertama Adam AS, adalah minta maaf. Kita berasal dari rahim yang sama, yairu rahim ibu hawa.

Siapa yang menyambung silaturohim, maka hubungan dengan Alloh juga akan terhubung. Sebaliknya siapa yang memutus hubungan silaturrohim, maka hubungannya dengan Alloh juga terputus. Tidak akan masuk syurga orang yang suka memutus silaturrahim. Kita seperti saudara kandung, karena berasal dari kandungan yang sama. Semua bangsa, bai warna kulit putih, hitam, coklat dan sebagainya. Hubungan yang sangat ideal adalah hubungan janin dengan rahim.  Segala kebutuhan janin diberikan oleh rahim secara gratis tanpa pamrih. Rahim tanpa janin tidak masalah, tetapi janin tanpa rahim tidak mungkin bisa hidup. Ini cermin hubungan kita dengan Alloh. Kita sangat bergantung pada Alloh. Kita butuh mata, oksigen, otak, bumi, matahari dst. Alloh tempat kita bergantung. Sementara Alloh tidak butuh kita. Alloh memberi segalanya tanpa pamrih, persis seperti hubungan janin dan rahim.

Bedakan kasih sayang dengan cinta. Cinta itu masih ada pamrih. Sementara kasih sayang tidak. Seperti sayang orang tua pada anak. Sebaliknya kasih sayang anak pada orang tua tidak sampai tahap kasih sayang. Hubungan antar kitabahkan hubungan anatar negara hanya atas dasar kepentingan. Jika kepentingannya tidak ada, tidak ada hubungan. Benturan kepentingan malah membuat perang.

Hubungan silaturrohim menentukan kebahagian di dunia bahkan kebahagiaan di akhirat. Tebarkan salam, usahakan, upayakan, perjuangkan. Termasuk sering berbagi sesama bahkan kepada makhluk lain. Ini tiket ke syurga. Umur panjang dan rezeki melimpah juga dengan resep ini. Sayangi orang di bumi, maka kamu akan disayangi yang di langit. Barometer iman diantaranya mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.

Kamis, 06 Mei 2021

Penguatan (Reinforcement)

 

Mengulang materi sebaiknya hingga 3x sampai memperkuat materi yang kita sampaikan. Sampai mudah memahami, mudah mengahfal dan mudah menguasainya. Rosul ketika berbicara dalam satu kalimat, maka beliau mengulangi 3x samapai mudah dipahami para sahabat. Ini sangat efektif untuk memudahkan peserta didik memahami materi.

Karena pentingnya bab ini, imam bukhori memberikan judul khusus, barang siapa yang mengulangi hadis sampai 3x untuk mudah dipahami. Perhatian imam bukhori tentang pengulangan hadist. Peserta didik ada yang cepat memahmi ada yang butuh diulangi 2x bahkan lebih dari 3x. ketika mengulangi itu bukan aib tetapi itu membantu peserta didik. Apalagi sekarang siswa sibuk dengan gadgetnya, konsentrasinya jauh berkurang. Riwayat Aisyah, kalau dia mendengar 1 hadist tidak langsung paham, membutuhkan pengulangan. Saat itu Rosul bersabda, Barang siapa yang dihisab pasti di adzab, aisyah bingung, tidak bingung. Wahai rosul, bukankah kah Alloh berfirman, orang beriman, dihisab dengan hisab yang ringan? Rosul menjawab, itu bagi yang kemaksiatan itu lebih sedikit dari kebaikannya. Wanita secerdas aisyah saja butuh pengulangan, apalgi siswa kita sekarang.

 Contoh lain, hadist diriwayatkan Abdulloh bin Amru. Rosul dalam perjalanan bersama para sahabat. Rosul posisi di belakang. Waktu ashar tinggal sedikit. Sambil menunggu rosul, para sahabat berwudhu. Ketika membasuh kaki dalam keadaan tergesa-gesa sehingga ada yang tidak terbasuh. Rosul datang dan mengetahui itu. maka rosul berkata dengan suara tinggi, celakalah orang yang tidak menyempurnakan wudhu, bagi mereka api neraka. Ini diulangi hingga 3x. ini ancaman bagi orang yang meremehkan wudhu, walaupun dalam kedaan tergesa-gesa. Dalam keadaan apapun jangan sampai tidak sempurna wudhu, waktu waktunya sempit.

Para ulama, ketika mendapat satu hadis, tidak berhenti, sebaliknya merinci, faedahnya. Pertama, wajib mencuci kaki dengan sempurna, kedua, ini kasih sayang rosul ketika ada di belakang. Barang kali ada sahabat lain yang perlu bantuan. Ketiga, semangat nya para sahabat untuk tepat waktu dalam sholat meskipun dalam keadaan safar. Jangan sampai sholat di akhir waktu. Keempat, mengajarkan sesutau yang sangat penting. Rosul tidak mengatakan ini gpp lain waktu bisa diperbaiki. Tapi rosul langsung membenarkan saat itu. sahabat langsung memperbaiki saat itu juga. Kelima, penguatan Rosul, menyampaikan sampai 3x. Keenam, semangat melakukan semua hal-hal yang penting. Tidak boleh kita melakukan hal penting kemudian melalaikan hal penting lainnya. Semangat sholat tepat waktu, tapi melalaikan wudhu dengan benar.

Hadist dari Muadz bin jabal. Rosul keluar bersmaa para shabat untuk perang tabuk. Jaraknya jauh dari madinah. Semuanya keluar malam hari. Ketika waktu subuh, rosul sholat dan pasukannya dalam kedaan kecapekan, naik kuda sambil tidur. Sampai di sutau tempat, para sahabat menjauh, kecuali muadz. Begitu rosul terbangun, beliau tidak melihat sahabat yang lain kecuali muadz. Wahai Muadz, mendekatlah. Muadz mendekat, sangat dekat sekali. kaki muadz menempel dengan kaki rosul. Ketika mengisahkan ini Muadz bangga sekali. ada apa kok yang lain menjauh. Mengapa sahabat terpencar, karena kendaraannya jalan sendiri-sendiri tanpa kendali. Jawab rosul, rosul tidak marah. Padahal mau perang tabuk. Rosul mengulang 3x, saya juga ngantuk Muadz. Inilah empati rosul pada sahabatnya.

Ketika dalam kedaan berdua, wahai rosul izinkan saya bertanya, pertanyaan yang membuat saya sakit karena teralu memikirkan, sampai saya sedih. Rosul berkata, tanyakan sekehendak kamu. Wahai nabi, amaln apa yang menyebabkan saya masuk syurga dan saya tidak akan menanyakan selain engkau. Inilah sahabat, pertanyaan nya besar. Rosul menjawab, masyaAlloh ini pertanyaan besar. Ini pujian rosul pada Muadz. Ini mudah bagi siapapun yang Alloh kehendaki kebaikan. Ini diulangi 3x. tak ada kata lain selain itu. Rosul mengatakan, kamu beriman, sholat,  beribadah kepada Alloh dan tidak pernah menyekutukan sampai meninggal. Muadz berkata wahai rosul ulangi lagi. Akhirnya rosul mengulangi 3x. 


Lailatul Qodr

 

Berikut ini adalah amalan utama di hari – hari akhir ramadhan

Pertama, shodaqoh. Ini wujud dari iman, cinta dia pada Alloh SWT. Mengapa demikian, karena Alloh menciptakan manusia dengan sangat senang dengan hartanya. Kamu belum menampakan kebiakan sampai kamu bersedekah menginfakkan harta yang paling kamu cintai. Rosul yang dermawan, tapi di ramadhan lebih dermawan lagi. Andai sorang itu butuh dengan uang, tetaplah bersedekah, meskipun hanya dengan setengah kurma. Apalagi bertepatan dengan malam lailatur qodr, dikalikan 85 tahun.

Kedua, kuatkan sarung. Maksudnya berusaha sekuat tenaga memperbanyak ibadah. Membangunkan keluarganya. Menghidupkan malamnya. Melakukan sholat – sholat sunnah. Walau hukumnya sunnah, karena dilakukan di romadhon, maka pahalanya seperti sholat wajib. Seperti kita berada di ruangan yang penuh emas, dan mutiara. Kita disuruh mengambil sebanyak banyaknya. Ketika kita sudah masuk di ruang itu, tapi hanya mengambil sedikit, berarti kita diharamkan mendapatkan rahmat di bulan romadhon.

Ketiga, keutamaan Lailatur Qodr. Ini malam luar biasa. Sekuat tenaga untuk meraihnya. Lebih baik dari 1000 bulan. Kenapa ini ada? karena umur umat Muhammad hanya 60 – 70 tahun. Berikut ini gambarannya, lebih banyak dari 1000. Orang arab tidak tahu angka lebih dari 1000. Artinya Alloh memilihkan angka ini untuk sesuatu yang banyak sekali. bisa satu milyar dst dst.

Kamis, 29 April 2021

Mengajar dengan Sumpah

 

Berikutnya kita melanjutkan topik adabul Mualim, yakni tentang metode meyakinkan materi pembelajaran dengan sumpah. Kapan ini dipakai? Untuk meyakinkan peseta didik tentang pentingnya materi. Ada 80 menggunakan sumpahyang dilakukan Rosul. QS. Yunus 53. Sungguh Alq itu benar (haq). QS Saba:3. At Taghobun:7.

Hadist 1. Imam Muslim dari Abu Hurairah. Demi dzat yang jiwaku ada di tanganNya, kalian tidak akan masuk syurga, sampai kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling menyayangi diantara kalian. Maukan aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan akan terjadi saling kasih sayang, yaitu tebarkan salam. Ini menunjukkan bahwa masuk syurga syaratnya iman, syarat iman harus ada saling mencintai saudara seiman.

 Pelajaran pertama, penting menebarkan salam. Ini awal tumbuhnya rasa mencintai. Saling mendoakan dan saling menanyakan kabar. Sahabat Abduloh bin Umar senang pergi mendatangi perkumpulan hanya untuk menyampaikan salam dan menanyakan kabar. Hanya untuk itu. Mengapa kamu tergesa-gesa begitu?, dijawab saya hanya ingin menemui kelompok orang, saya ingin menyampaikan salam dan menyapa mereka.

Pelajaran kedua hadist ini, kita disuruh saling mencintai, jangan memusuhi. Rosul tidak berkata, kamu tidak beriman sampai kamu puasa, atau sampai kamu menjalankan rukun islam, atau jihad, tapi sampai kalian saling mencintai. Mari kita tumbuhkan rasa cinta antar sesama seaqidah.

Pelajaran ketiga, dibolehkan bersumpah. Demi Alloh dst. Kita tidak boleh memaksa orang lain bersumpah, kecuali hakim.

Hadist 2. Riwayat Imam Muslim dari Sahabat Anas. Demi dzat yang jiwaku ada di tangannya. Seorang tidak beriman sampai mencintai tetangga (saudaranya) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Saudara disini adalah keumuman ukhuwah. Kecintaan tidak hanya sebatas yang beriman, termasuk pada yang kafir. Cinta dengan maksud mengharap dia masuk islam.

Hadist 3. Riwayat Imam Bukhori dari Abi suraih al kuzai. Demi Alloh tidak beriman diulangi lagi sampai 3 kali. Sahabat bertanya, siapa itu yang tidak beriman. Rosul menjawab, yaitu orang yang tetangganya merasa tidak aman atas keberadaannya. Tetangganya takut karena ada dia. Pastikan tetangga kita nyaman dan aman.

Mari memuliakan tetangga. Jangan sampai menyakiti tetangga dengan cara apapun. Barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir hendaknya dia memuliakan tetangga. Jibril sering mengingatkan untuk memulyakan tetangga. Sering silaturohim, sering memberi sedekah. Sampai-sampai rosul menganggap Jibril menyuruh menyerahan warisan kepada tetangga. Ternyata tidak. Saking pentingnya berbuat baik pada tetangga.

Adab tetangga. Pertama, seringnya saling memberi, walaupun itu sedikit. Seandainya memasak, perbanyak airnya. Agar bisa diberikan ke tetangga. Kedua, harus senang jika diberi tetangga, meski sedikit atau kita suka itu. jangan tunjukkan sedih atau tidak suka. Terimalah dengan senang hati. Dahulu banyak orang sering saling memberi garam agar makanan tetangga lebih lezat. Ini untuk menumbuhkan rasa cinta pada tetangga.

Terakhir, semua yang disampaikan rosul adalah wahyu. Semua perkataannya itu mulia, jangan sampai kita meragukan, tertutama memuliakan tetangga. Sampai Rosul itu bersumpah.

Doa Yang Tak Tertolak

 Al Baqarah 185 itu tentang syahru romadhon, Bulan al qur’an. Membaca dan mentaddaburi Al Qur’an. Ulama Salaf, selalu memegang Alqur’an diletakkan di dadanya. Sambil berkata, Ini adalah kitabulloh, kalamulloh  dan saya harus membacanya, merasakan nikmatnya . saya harus senantiasa bersamanya. Berusaha menerapkan hasil tadabbur tadi di kehidupan sehari-hari. Pentingnya Doa. Mengapa ayat ini dikaitkan dengan puasa romadhon. Benar Alloh mengaijbahi di hari2 lain, akan tetapi di bukan Romadhon Alloh lebih intens lagi mengabulkan doa di ublan Romadhon. Ingat Alloh maha dekat, pasti mengijabahi doa hambanya yang sedang berpuasa.

Bagi yang puasa, hak untuk berdoa seperti orang yang sakit yang punya obat yang 100% bisa menyembuhkan, tetapi di kenyataan banyak yang tak menggunakan. Seperti orang sakit punya obat, tetapi tidak mau meminum obatnya. Sayang sekali, orang puasa tapi tidak berdoa. Ayo, mintalah keoadaKU, akan Aku beri. Dimana orang yang meminta, pasti akan aku berikan. Dimana yang istighfar, pasti akan AKU ampuni. Gunakan beroda sebanyak banyaknya. Umar mengatakan, saya hanya ingin sekali untuk berdoa, saya tidak bernafsu untuk diijabahi. Karena itu hak Alloh. Saya hanya bergairah untuk berdoa.

Ingat, berdoa ada adabnya. Harus memulai dengan memuji Alloh dan rosul baik di awal maupun di akhir. Pastikan betul-betul membutuhkan Alloh dan yakin Alloh mengijabahi. Bahkan kalau perlu, berdoalah seperti orang yang tenggelam di laut. Tak ada yang bisa menolong, hanya Alloh semata. Sama seperti pada orang di kapal di lautan lepas saat ada badai. Harus benar-benar merasa butuh. Jangan berdoa dengan coba-coba. Para ulama, ketika berdoa selalu dengan tulus sesuai dengan yang dimaui hati. Jangan sampai keluar di lisan, tapi hati tidak mengetahui yang dilisankan. Doa pakai bahasa apa saja, Alloh paham semua jenis bahasa.  

Nuzulul Qur'an

Setiap hal yang bersinggungan dengan Al Quran, akan penuh Keberkahan. Sebaik-baik pembicaraan adalah pembicaraan tentang Al Qur’an. Karena Al Qur’an itu kalam Alloh.

Kedudukan Al qur’an adalah sebagai berikut. Pertama, Alqur’an adalah firman (wahyu) Alloh yg petama kali di dengar Rosul (Al Alaq 1-5).  Kedua, Al Qur’an turun di malam terbaik, turun pada bulan terbaik, turun kepada rosul terbaik. Ketika rumah dibacakan Al Qur’an, maka rumah akan menjadi lebih baik.

Dalam Surah Ar Rohman, ada satu kalimat yang diulang. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustaan. Biasa suat ini dinamakan Surat Ni’mah, surat tentang kenikmatan yang sangat banyak. Yang menarik adalah bagian awal surat ini. Nikmat yang utama adalah Mengajarkan Al Qur’an. Alloh SWT  mendahulukan Al Qur’an sebelum penciptaan kenikmatan2 yang lain.

Alqur’an dan hadist banyak membahas keutamaan Alqur’an. Beberapa diantaranya: Pertama, Alloh mengangkat derajat seseorang di syurga dengan Al Qur’an. Dikatakan pada pembaca Al Qur’an. Bacalah dan naiklah ke syurga. Karena derajatmu di syurga tepat di akhir surat yang kamu baca. Di syurga bukan lagi ladang beramal. Syurga tempat balasan amal. Di sini justru Alloh memerintah penduduk syurga untuk membaca Al Qur’an. Orang kan merasakan kenikmatan luar biasa ketika membaca Al qur’an. Hadist ini cukup menunjukkan betapa utamanya dan mulianya Al qur’an.

Sesungguhnya Alloh memiliki ahlu (teman). Dan teman Alloh adalah Alqur’an. Setiap yang membaca diistimewakan. Untuk menjadi ahlu, pertama menjadikan hati kita siap menerima Alqur’an. Alloh tidak akan menempatan Al Qur’an di tempat yang belum siap. Betaubatlah. Alloh mengetahui kebaikan di hati kalian, maka siapkan hati kita untuk menerima kebaikan. Caranya punya tekad semangat yang kuat untuk menjadi ahlulloh. InsyaAlloh Alloh akan mendekatkan kita dengan Al Qur’an.

Kedua, kita harus mengetahui bagaimana Alqur’an itu membekas di hati para shabat. Para sahabat, ketika baca, merasakan eakan Alqur’an itu turun untuk dirinya, bukan untuk semua orang. Perintah yang ada di Alqur’an mereka kerjakan. Sesungguhnya nasihat yang paling membekas di hatiku adalah nasihat ayahku. Wahai anakku, bacalah alqur’an seakan akan alqur’an itu turun pada dirimu sendiri. Perintah Alloh sangat besar, sehingga kita segera melaksanakan itu.

Ketiga, konsisten membaca Al Qur’an, rutin terus menerus. Kalau kita putus dengan Alqur’an maka kita bukan menjadi ahli Qur’an. Jadikan Alqur’an sebagai teman. Carilah teman yang mau diajak berdiskusi dan mendengar Alqur’an. Rosul memerintahkan Abdulloh ibnu Mas’ud untuk membaca Al Qur’an. Mengapa engkau menyuruh saya membacakan untuk Anda. Bukankah alqur’an itu turun kepada engkau? beliau kaget. Kemudian ibnu ma’ud membaca hingga rosul meneteskan air mata. Ambil manfaat dari Alqur’an.

Semakin banyak membaca, semakin banyak manfaat yang kita ambil. Alqur’an itu seperti buah kurma. Semakin lama kamu menggigit dan mengunyah semakin lama kamu menikmati manisnya. Kalau langsung ditelas, tidak akan menerima manisnya. Serperti itulah Al Qur’an.

 Ar Ro’ad 17. Alloh menurunkan dari langit air hujan, maka di lembah akan mengalir di atasnya air. Tafsir ayat ini, jika hati kita dijadikan seperti lembah yang luas, seluas itu air yang turun dari langit. semakin banyak membaca Alqur’an, maka semakin banyak manfaat. Marilah sering bersama Alqur’an. Amalkan yang ada di dalam Alqur’an.

Terakhir, Alqur’an itu seperti tali Aloh. Mari berkhayal, alqur’an itu seperti tali yang turun dari langit. Barang siapa yang memegang tali itu akan sampai ke Alloh an selamat. Barang siapa yang lalai dia akan celaka. Kisah dalam Alqur’an jika bisa membuat kita menangis maka akan membuat hati kita menjadi lembut. Di surah Hud, dikatakan, Kami kisahkan kepadamu agar bisa membuat hati kamu menjadi kuat. Keselamatan didapat jika mengikuti petujuk dari Alloh melalui Al Qur’an.

 

Jumat, 23 April 2021

Miniatur Kiamat

 Al infithor (terbelah) urutan ke 82, terdiri 19 ayat. Terbelahnya langit.

Manusia itu makhluk pelupa, oleh karenanya harus sering diingatkan. Manusia itu unik, bisa menjadi lebih buas dari binatang, bisa menjadi lembut. Saat ini ada manusia memangsa banyak manusia.

Alqur’an merubah yang biasa menjadi luar biasa. Al Qur’an itu Peringatan. Mengabaikan merendahkan berpaling menentang sumber bencana yang paling dasyat. Manusia tidak pantas untuk kufur. Manusia terbagi menjadi dua. Golongan kanan (ahli syurga) dan golongan kanan (ahli neraka).

Langit akan terbelah dan hancur. Bentuk past tense padahal belum terjadi. Maknanya pasti terjadi.

Bintang jatuh berguguran, berserakan. Lautan diledakkan (meluap), super tsunami. Laut dibikin menyala. Kuburan di bongkar, mayat dimuntahkan oleh bumi. Isi bumi (Tambang / permata) dan tubuh manusia dikeluarkan. Anehnya semua panik tidak butuh emas dan permata itu.

Saat itu manusia sadar, namun terlambat. Tergambar apa yang sudah dilakukan selama hidup, termasuk apa saja yang dilanggar dan dilalaikan. Semua yang kan terjadi diungkap oleh al qur’an apa adanya.

Wahai manusia, apa yang membuat kamu terpesona sehingga lupa akan Robbu yang memberi penghidupan kamu? Yang sangat pemurah. Segala kebutuhan diberikan tanpa pamrih. Apa yang menipu kamu. Apa yang memperdayakan kamu. Sehingga lupa pada Tuhanmu yang memberikan segala-galanya. Al Qur’an untuk pengingat. Saat ini banyak yang tidak bisa membaca dan tidak mau membaca. Saat mati, orang lain di suruh membacakan untuknya.

Padahal Alloh lah menciptakan kita dari tanah. Lihat awal penciptaanmu. Tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, tidak bisa lahir. Kalau kambing hari ini lahir, hair ini berdiri, hari ini berlario, hari ini makan sendiri. Setelah kita diberi ruh, kemudian diberi pendengaran, baru penglihatan (setelah 30 hari). Baru kemudian akal, mata hati (diberi puluhan tahun). Baru menjadi manusia sempurna. Membuat kita seimbang. Ingat; telinga adalah organ yang menentukan keseimbangan tubuh. Telinga lebih fungsional dari mata. Tapi banyak yang lupa akan proses penciptaan. Saat kita dibangkitkan juga dengan suara (sangsakala). Bergegas memenuhi panggilan. Hari ini, kita komunikasi jarak jauh bukan dengan mata tapi dengan telinga.

Bentuk manusia itu Alloh yang menentukan, tidak ada keterkaitan dengan orang tua. Semua kehendak Alloh. Kita tidak dilibatkan dalam membentuk fisik kita. Anehnya, banyak yang mendustakan. Jangan sekali kali mendustakan ad-diin (agama, balasan, hari kiamat). Kiamat diketahui dari agama, tidak dari ilmu-ilmu yang lain (matematika, sains dll).

Kita selalu disertai para penjaga (pengawal), malaikat roqib dan atid yang ditugaskan mengawasi mencatat semua amal perbuatan. Juga kita disertai syetan, menggoda terus menerus. Nabi rosul dijaga malaikat sehingga ma;sum. Kalau kita bebas, pilih ajakan malaikat atau ajakan syetan. Apapun yang kita perbuat tercatat. Tidak bisa bersembunyi dari malaikat.

Akhir manusia terbagi 2 golongan. Orang baik, sholihin pasti di dalam tempat yang penuh kenikmatan yang abadi. Tentu setelah melalui hisab (interogasi). Ditimbang amal perbuatan. Ada yang tidak percaya. Amal kon ditimbang, pakai apa? Padahal sekarang sudah terbukti, contoh strum listrik bisa ditimbang, suara bisa ditimbang pakai pulsa. Orang yang durhaka ada dalam jahiim, neraka yang membakar. 70x panas api di bumi. Padahal panas di bumi bisa 7000 derajat. Mereka memasuki pada hari pembalasan.

Saat ini ada yang sudah disyurga. Ja’far bin abi tholib (saudara ali bi abi tholib) saat perang mu’tah, gugur. Kata rosul, ja’far sudah di syurga tanpa hisab. Tidak ada seorangpun lari dari hisab, hukuman. Rukun iman yang sering diulang-ulang adalah iman kepada Alloh dan iman kepada hari akhir. Ingat kiamat berarti ingat pembalasan, sebagai pengendali perilaku seseorang. Hari pembalasan sampai diulang dua kali. Berarti penting. Yaitu hari yang tidak ada kuasa lagi. Sekecil apapun kekuasaan. Saat itu kekuasaan hanya milik Alloh SWT.

 

Jumat, 16 April 2021

Romadhonkan Dirimu

 Asal maknanya romadhon adalah panas yang sangat terik, membakar. Hikmah utamanya adalah mampu membakar seluruh dosa-dosa. Catatan amal menjadi positif. Selesai Rpmadhon, kita terlahirkan lagi. Kembali ke posisi semula. Fitrah (kondisi awal penciptaan, belum ada contoh sebelumnya). Terbuat dari tanah (unsur bumi) dan ruh (unsur langit). Dengan ruh itu kita menjadi hidup.

Sebelum itu kita diikat oleh janji QS. 7:172-173. Saat itu Alloh membaiat kita. Meminta kesaksian adam dan ank cucunya. Bukankah aku ini Robb mu? Benar ya Robb, engkau adalah tuhan kami. Jadi kita bertauhid sejak semula. Alloh berpesan, jangan sampai nanti di hari kiamat, jangan samapi beralasan lupa. Padahal lupa itu dimaafkan. Dibebaskan dari umatku karena salah (yang tidak disengaja) dan lupa. Mengapa demikian? Karena sekian banyak peringatan diturunkan Alloh, baik melalui nabi dan rosul dan juga diingatkan Alloh melalui kitabNya.

Jangan sampai juga kita beralasan, yang musrik itu kan orang tua kami, kami kan turunan mereka masak engkau binasakan kami? Yang salah kan nenek moyang kami. Kan sudah diingatkan di kitabNya. Tegakkan seluruh jiwa ragamu (hai anak cucu adam) untuk agama yang lurus. Itulah fitroh kalian. Jagalah itu. Kewajiban orang tua adalah menjaga fitroh itu. Alloh memfitrahkan pada setiap manusia seperti itu (bahkan sebelum pembuahan). Tidak ada perubahan terhadap fitrah itu. Namaun sayang, sebagian besar manusia malah tidak mau.

Dengan demikian, setelah puasa romadhon kita kembali ke posisi fitroh. belum pernah berbuat dosa, bahkan kita bertauhid. Jadi bukan berarti suci. Ingat bukan puasanya saja, tapi malam nya juga. Sholat lail ditegakkan. Tarawih asal maknanya santai, bersenang-senang. Sehingga tidak ditentukan rakaatnya. 2 rekaat boleh, 8 boleh, lebih dari itu silahkan. Meromadonkan diri kita artinya Mengahanguskan segala dosa-dosa kita.

Beristighfar itu juga bisa menghapus dosa. QS 66:8. Bertaubatlah yang nashuhah (tidak lagi mengulang), 24 karat. Jika itu, maka yang kita dapatkan adalah PASTI Tuhanmu akan memaafkan segala dosa-dosa. PASTI akan memasukkan kalian ke syurga (yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, lebih putih dari salju dan lebih manis dari madu). Cahaya ada pada muka mereka. Saking bahagianya, mereka berkata, sempurnakan cahaya kami. Rosululloh tidak kurang 100x dalam beristighfar. Sebaiknya setiap habis sholat. Seperti juga pada ayat puasa, pasti kamu menjadi bertaqwa, walau redaksinya menggunakan kata SEMOGA.

Shodaqoh dan infaq juga menghapus dosa. Tentu karena Alloh. Bisa berbentuk makanan dll, bahkan jasa. Kita berikan tempat duduk pada ibu yang menggendong anak di bis yang penuh sesak. Termasuk tutur kata yang baik, termasuk sedekah. Menjauhi dosa besar, juga menghapus dosa. Perbuatan baik setelah perbuatan dosa, juga bisa menghapuskan. Melangkah ke masjid. Satu langkah terhapus satu dosa. Ada sahabat yang akan pindah rumah dekat dengan masjid. Rosul melarang. Karena semakin banyak dosa yang terhapus. Menyambut seruan Alloh dan Rosul juga menghapus dosa, bentunya bisa bersyukur, percaya betul. Mencintai Rosul juga bisa menghapus dosa. Iman taqwa. Ketika wudhu (lillahi ta’ala), air wudhu mengapuas dosa tangan, dosa muka (mata), dosa kaki dan seterusnya. Jadi ada BANYAK cara penghapusan dosa.

Berusaha untuk tidak berbuat dosa berarti meromadhonkan diri. Mengalqur’ankan diri. Al Qur’an itu sumber kebahagian keberuntungan, jauh dari yang mencelakakan dan merugikan. Sedangkan yang tidak bahagia, penuh kemelut, penuh kesulitan tanpa solusi adalah yang mendustakan Al Qur’an, berpaling dari Al Qur’an, tidak beriman dengan Al Qur’an. Di hari kiamat mereka kami kumpulkan dalam keadaan buta. Akan dilupakan Alloh. Saat itu mereka protes. YA Alloh mengapa engkau butakan kami. Dijawab itu begitu juga kamu saat kamu di dunia, telah datang kepadamu ayat-ayat kami. Engkau abaikan. Sungguh adzab akhirat itu paling dasyat, paling kekal.

Karena romadhon hanya berumur 29/30 hari, maka kita lestaraikan di waktu sisanya. Caranya dengan mengemas apapun bentuk aktifitas kita itu lillahi ta’ala. Termasuk korban perasaan, tidak mudah tersinggung. Oleh karenanya jangan puasa yang biasa-biasa saja (menahan diri tidak makan minum, tidak berhubungan di siang hari). Di atas itu ada puasanya orang khusus, selain itu menahan seluruh organ tubuh (mata, telinga, kaki). Semua dikendalikan. Yang tertinggi, selain kedua tadi, mempuasakan hati dan pikiran. Perhatikan dua-duanya (hati dan pikiran) itu kecil, tapi dunia bisa masuk. Tentu puasa jenis ini paling berat. Namun demikian tipe pertama tadi dijanjikan Alloh dengan syurga. Oleh karenanya kita pertahankan di 11 bulan berikutnya.