Sabtu, 25 Juli 2020

Adab dengan Teman Sejawat (Mitra Kerja)


 Studio Pelangi (Foto+Video Shooting Semarang) - Kebutuhan Mitra ...
1.   Adab 1; Al ukhuwah fillah. Ikatan semata-mata karena Alloh. Sesungguhnya orang-orang beriman itu terikat dalam ukhuwah. Ukhuwah yang paling kuat adalah ukhuwah iman. Diceritakan dalam hadis, suatu saat nanti ada kaum yang bukan dari golongan para nabi, tapi kaum ini oleh para nabi dan para syuhada sangat dihargai posisi nya. Siapa mereka? Mereka adalah kaum yang saling mencintai karena Alloh, dan mereka wajahnya cerah dengan cahaya Alloh. Mereka tidak sedih ketika orang lain sedih. Mereka gembira ketika orang lain gembira. Oleh karena mitra dakwah itu adalah saudara seiman, maka yang harus betul-betul didasari karena Alloh.

2.   Adab 2; Harus berempati dalam suka dan duka. Jika mitra senang kita ikut senang juga, sebaliknya jika mitra kita sedih, kita harus berempati. Contoh, kisah sahabat Umar ketika bertemu rosul. Umar berkata, ketika aku datang, tiba-tiba rosul dan abu bakar sedang menangis. Wahai rosul, mengapa engkau menangis? juga sahabatmu, abu bakar. sungguh aku pasti akan ikut menangis. Jika aku tak tahu alasannya, aku juga tetap ikut menangis.

Kisah 2, Kaab bin malik, pernah berdosa, ketika tidak ikut perang , sehingga dihukum orang lain tidak boleh menemui kaab selama 50 hari, termasuk dengan istrinya, tidak boleh bercampur. Dia sedih. Setelah 50 hari, Kaab bertobat dan taubatnya diterima Alloh. Setalh 50 hari, bergegas menemui Rosul di masjid. Semua orang mengucapkan selamat. Tapi Talhah, bukan hanya mengucapkan selamat, tepai berdiri, merangkulnya dan bersalaman, Kaab berkata; sungguh ini sikap yang tak akan saya lupakan selama-lamanya.

Oleh karenanya, jika mitra dakwah dalam keadaan gembira, (pernikahan, lulus, putra lahir) kita harus ikut gembira juga. Sebaliknya jika kena musibah kita harus ber empati.

3.     Adab 3; saling berkunjung memperkuat ukhuwah. misalnya saling mengundang untuk buka bersama. Contoh 1. Hadis kutsi, Alloh berfirman; kecintaan saya wajib dimiliki untuk orang yang saling berkunjung semata-mata karena Alloh (2) ada seorang laki-laki berkunjung ke saudaranya di desa. Alloh mengirim malaikat, bertanya temannya. “engkau akan pergi kemana?” dijawab; saya ingin berkunjung ke saudara saya semata mata karena Alloh. Apakah ada keperluan yang harus saya engkau tunaikan? Tidak, semata-mata saya mencintai karena Alloh. Malaikat berkata; aku adalah utusan, Alloh sudah mencintaimu seperti engkau mencintai saudaramu.

4.     Adab 4: saling memberi nasihat. Artinya kita bisa menasehati mitra dakwah kita atau sebaliknya. Sahabat jarir berkata, aku telah berbaiat pada Rosul atas 3 hal, yakni menegakkan sholat, menunaikan zakat, saling memberi nasihat sesama saudara muslim. Kisah kedua, nabi muhammad setelah hijrah beliau mempersaudarakan kaum muhajirin dengan kaum anshor. Diantara nya abu darda dan salman al farisi. Salman berkunjung ke abu dardak. Salman melihat istri abu dardak tidak menyenangkan. Berkata salman, kenap keadaanmu seperti ini. Ini gara-gara saudaramu abu dardak, ia kebanyakan ibadah sehingga saya tidak di urusi. Ketika abu dardak mebuat makanan, Dia bilang, wahai kawan makan saja. Saya sedang puasa. Salman; saya tidak akan makan sampai kamu makan. Akhirnya mereka makan bersama. Ketika malam, dardak mau sholat. Salman bilang; tidurlah begitu beruang-ulang. Ketika di akhir malam, salman membangunkan dardak. Mereka berdua sholat lail. Salman menasehati; alloh punya hak yang harus kau penuhi, demikian dirimu dan keluarganya. Berilah yg punya hak. Ketika ini diceritakan kepada nabi, nabi berkata: Salman benar. Sahabat umar sering berdoa semoga Alloh menunjukkan aib-aibnya.

Adab penasihat:
a.    Harus ikhlas semata mata karena alloh, berharap pahala dari Alloh saja bukan yang lain.
b.    Meyakinkan bahwa mitra betul2 bersalah. Jangan sampai memberi nasihat pada orang yang tidak bersalah.nasihat hanya untuk yang benar-benar butuh nasihat.
c.    Ketika menasehati jangan menyakiti perasaan orang tersebut. Jangan memberi nasihat di depan orang banyak. Jika itu dilakukan, sama saj dengan menebarkan aib di depan orang lain. Sahabat hasan dan husen. Bertemu dengan orang tua, ketika berwudhu orang tersebut salah, Hsan dan Husin tidak menyalahkan langsung. Mereka mengunjungi, menyuruh menilai siapa yang wudhu nya paling baik. Hasan dan husein mempraktikkan wudhu yagng benar. Khirnya orang tua itu komentar; saya bersyukur 2 cucu rosul mengajarkan wudhu yang baik.
d.    Hendaknya memilih waktu dan tempat yang tepat.
e.    Cara yang lembut dan dengan perkataan yang lembut. Rosul jika menasehati seorang pasti dengan perkataan yang lembut dan tidak menyakiti perasaan

Adab yang dinasehati
a. menerima dengan lapang dada, tidak boleh sombong
b. bersyukur
c. senantiasa minta nasihat kepada mitra yang dianggap bijak

nasihat tidak selamanya ditujukan ketika ada kesalahan. Nasihat juga ntuk menunjukkan kebaikan. Jika punya informasi yang baik (ilmu dan dll) asalkan kebaikan, bisa disampaikan sebagai nasihat.

5.     Adab 5; saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan. Rosul mengutus 2 guru, muadz bin jabal dan abu musa al asyari menjadi duta ke Yaman. Pesan nabi; buatlah mudah jangan dipersulit. Berilah berita yg baik. Saling tolong menolong dan jangan berselisih. Hal penting, guru tidak boleh berselisih dengan guru lain terutama di depan murid-muridnya. Meskipun diantara guru ada perbedaan tidak boleh ditunjukkan di depan murid-muridnya.

6.  Adab 6; menghindari yang dapat merusak hubungan. Fitnah, suudhon, ghibah, iri dengki, mengejek, sombong, menghina. Bisa jadi yang dihina lebih baik dari yang menghina.

Ada banyak adab guru, salah satu yang penting adalah memohon maaf jika melakukan kesalahan, ini sifat orang sholeh. Berikutnya mencari saudara kita yag tidak hadir dalam suatu majelis, mungkin dia sedang kesusahan. Terakhir, berlomba dalam kebaikan, dan ini sangat penting.


Karunia TERBESAR


Kajian Tafsir Tematik 
QS: Yunus 57 – 58


Al Quran Stand Holder Illustration - Download Free Vectors ...
Semua manusia sejak nabi muhammad lahir itu termasuk umat nabi muhammad. Namun sebagian besar tidak menyadarinya. Nabi menjamin, bahwa seluruh umat nabi Muhammad akan masuk syurga. Ini adalah Kenikmatan hakiki. Saat ini ada 1,5 Miyar umat islam, sedangkan yang 6 Milyar tidak mengakuinya. (tidak mau mengakui).

Sahabat tertegun dengan hadis ini. Nabi menjawab. Yang tidak mau meniruku, mencontohku, maka mereka tidak mengakui aku sebagai nabi. Tidak ada seorangpun yang bisa masuk syurga dengan amal sholeh saja (plus iman), kecuali seorang itu mensubsidi ku dengan karuniaku. Bentuk dan wujud karunia Alloh itu sesuai dengan QS: Yunus 57 -58.

Karunia Alloh tidak harus ditunggu, tidak harus menunggu ada saat di alam kubur atau akhirat. Karunia itu sudah ditawarkan sejak kita lahir. Sejak 1400 tahun yang lalu. Sudah ditawarkan ke seluruh umat manusia. Sungguh telah datang kepada kalian Mauidhoh (nasihat yang dijamin kebenarannya), yaitu Al Qur’anul Kariim, yang datangnya dari Robb, penjaga dan pengatur seluruh alam. Luqman al hakim (tukang kayu) diberi hikmah (mauidhoh). Jangan sekali-sekali menyekutukan kepada Alloh, karena itu dosa terbesar.

Fungsi kedua: Penyembuh penyakit di dada. Al Qur’an itu bisa menjadi obat segala macam penyakit baik untuk penyakit fisik dan batin. Berikutnya sebagai petunjuk (kehidupan, universal), petunjuk kebahagian (di dunia, di alam kubur, di akhirat). Petunjuk ini lengkap mulai kita lahir hingga meninggal. Berikutnya, sebagai pembawa rahmat, kasih sayang. Karena Alqur’an turun di bulan Romadhon, maka di bulan itu penuh rahmat. Produktivitas kita di bulan itu lebih besar daripada bulan lain. Tapi ini hanya untuk yang beriman.

Al qur’an itu wujud karunia Alloh, penentu seseorang itu masuk syurga setelah iman dan amal sholeh. Sehingga kita harus optimis, tidak mengenal pesimis. Dengan rahmat Alloh itu hendaklah bergembira, bersyukur sudah di tangan kita sejak 1400 tahun yang lalu. Alasan lain, Alqur’an itu jauh lebih baik dari apapun yang mereka kumpulkan (dihimpun) oleh manusia (harta, materi, wanita, anak, kendaraan, dsb), isi langit dan bumi. Juga lebih baik dari seluruh amal baik kita.  Beribadah itu menghimpun amal sholeh, itupun masih lebih baik Al Qur’an

Benarkah Alquran itu karunia Alloh yang besar sehingga bisa menentukan seseorang itu masuk syurga atau tidak? QS: Faatir 31 – 34. Ini menafsirkan ayat Yunus tadi. Tafsir yang dijamin benar adalah tafsir dari Alqur’an itu sendiri, yang kedua adalah tafsir dari Rosul (tidak mungkin keliru), selebihnya adalah tafsir ilmiah (bisa benar bisa salah).

Alqur’an itu haq, benar mutlak, absolut. Membenarkan kitab yang turun sebelumnya. Apa yang dibenarkan? eksistensinya. Sekarang 3 kitab itu tidak dapat ditemui lagi (yang otentik). Oleh Alloh dihimpun lagi dalam Alqur’an. Makna Alqur’an adalah himpunan. Setelah itu tidak boleh terjadi lagi, Alqur’an dijaga sendiri oleh Alloh SWT. Alloh melibatkan diri untuk menjamin bahwa Alqur’an itu otentik hingga akhir zaman. Alqur’an juga meluruskan (mengoreksi) yang salah (al maidah 48). Alloh maha mengetahui (melihat langsung), siapapun tidak dapat sembunyi dariNya, kebaikan seberat atom walau ada di dalam perut bumi, tetap akan terlihat.

Kami wariskan Alqur’an pada orang-orang yang kami pilih dari hamba-hamba kami. Pewaris Alqur’an adalah manusia pilihan. Yang mengimani Alqur’an adalah pewaris nabi, diantara milyaran makhluk Alloh. Namun ada 3 golongan terhadap hal ini.
(1) grade terendah, orang yang berbuat dholim, menempatkan sesuatu tidak dalam proporsinya. Baik untuk diri sendiri, orang lain, bahkan untuk Alloh (menyekutukan). Wujudnya: orang yang dosa nya lebih besar dari pahalanya, ayat yang dilakukan tidak lebih banyak dari ayat yang dilanggar,
(2) yang midle (Mu’tasyid), orang yang antara dosa dan pahalanya seimbang.
(3) tertinggi, yang terpacu untuk selalu berbuat kebaikan. Nyaris tidak bisa berbuat dosa. Mengapa bisa begitu? Karena izin Alloh. Semua kebaikan dan keburukan terjadi karena izin Alloh.

Di ujung ayat 32 ini: Yang kita warisi itu karunia yang besar. Siapa yang berpeluang masuk syurga? Dugaan kita yang ke-3. Ternyata tidak. Ketiganya akan masuk syurga Adn (ada hiasan dari emas dan permata, diberi pakaian dari sutra). Karena karunia Aalqur’an. Wanita diberi keistimewaan, boleh menggunakan emas dan sutera. Tidak dimiliki hak ini untuk pria. Karena wanita ada tugas yang tidak bisa diwakilkan, yakni melahirkan. Maka wanita dumuliakan 3x lebih banyak dari pria.

Yang aneh golongan 1 dan 2, kok bisa masuk syurga?. Ternyata karena izin Alloh. Yang melenyapkan gelisah (apakah bisa masuk syurga atau tidak). Gelisah terhadap sesuatu yang telah terjadi. Khawatir, gelisah karena sesuatu yang belum terjadi. Sungguh, Alloh berkenan mengampuni dosa golongan 1 dan 2, karena karunia Alqur’an.

Yang telah menempatkan kami semua di rumah tempat tinggal. Syurga ada kelas-kelasnya atau level-levelnya. Mereka akui semua itu karena karunia Alloh. Berbeda dengan di dunia, kita harus bersusah payah. Rosul istirahat nya saat sholat. Di syurga tidak akan tersentuh rasa letih, lesu, payah dan susah. Semuanya menyenangkan. Mari kita warisi Alqur’an sebagai panduan hidup kita


Masuk syurga bersama Rosul


Kajian Tafsir Tematik QS. An nisa 69 - 70


Inilah Kunci Menjadi Ahli Surga yang Jarang diketahui, Sahabat ...
Masuk syurga  yang tiket kita sama dengan tiket nya Rosul. Mungkinkah itu? ternyata bisa. Sungguh engkau orang yang lebih aku cintai daripada diriku sendiri, bahkan lebih aku cintai daripada saudaraku sendiri. Ya Rosul, sungguh ketika ada di rumah, ketika teringat akan dirimu, maka aku tidak tahan untuk segera menemuimu. Namun ketika aku ingat mati, ketika engkau wafat, pasti engkau di syurga di kelas VVVIP, sementara aku belum tentu masuk syurga.. kalaupun akan masuk syurga kelas paling bawah. Sehingga aku rindu engkau, tentu aku sulit menemuimu lagi. Mendengar itu rosul terdiam. Tidak bisa menjawab dengan segera. Dan akhirnya Alloh menjawab di An-Nisa 69-70. Dan siapapun taat tanpa reserve kepada Alloh dan Rosul, maka mereka itu akan dikumpulan Alloh dengan orang yang pasti diberi kenikmatan syurga, siapakah itu? para nabi, para siddiqin (kira-kira seperti abu bakar assiddiq), para syuhada, para sholihin.

Abu bakar ketika diberi tahu bahwa rosul habis melakukan perjalanan ke palestina pergi pulang kurang dalam semalam jawabnya di luar dugaan kaum kafir saat itu. Kalau yang bicara itu Muhammad, saya percaya. Karena itu pasti benar, datangnya dari Alloh SWT. Lho, apakah kamu percaya? Jangankan seperti itu, yang lebih dari itupun, kalau yang bicara Muhammad, saya percaya. Beda dengan informasi dari kaum munafiq dan orang kafir harus check dan rechek apalagi itu tentang Al Qur’an. Itulah abu bakar, sampai nabi berkomentar Andai aku diizinkan mengambil kekasih, tentu aku memilih abu bakar.

Jadi agar bisa ke syurga bersama rosul syaratnya patuh pada Alloh dan Rosul. Pasti semua bisa dan mampu karena sudah diukur sama Alloh. Jadi masalahnya bukan pada kemauan tapi kemauan. Kenapa kita bisa ke syurga sama rosul karena karunia Alloh SWT. Dan cukuplah Alloh yang MAHA TAHU. Tahu siapa yang layak dan siapa yang tidak.

Pernahkah kita memohon masuk syurga bersama rosul, para siddiqin dan para syuhada? Ternyata banyak yang tidak menyadari. Sebenarnya tiap hari minimal 17 kali memohon kepada Alloh agar dimasukkan syurga bersama Rosulullloh. Di dalam setiap rokaat kan harus membaca Al Fatihah, di akhir ayat itu ihdinas sirotul  ustaqiim. Tetapkan kami dalam jalan yang lurus (Islam + Al Qur’an), yaitu jalannya orang-orang yang pasti mendapat nikmat (syurga) bukan yang dimurkai (tahu jalan yg benar tapi mengingkari) dan bukan jalan orang yang sesat. Begitu pun kalimat Allohu Akbar, selain Alloh kecil semuanya. Sehingga orang islam pasti optimis, tidak usah berkeluh kesah.

Menurut para ulama’, bagi orang yang beriman tapi masih punya dosa. Tidak langsung masuk syurga. Transit dulu ke neraka, sampai dosanya habis dulu, apalagi kalau dosanya lebih besar dari pahalanya. Kalau sudah di syurga apapun kelasnya, kenikmatannya tidak pernah terbesit dalam hati, tidak ada lagi kewajiban, apapun yang diinginkan langsung datang tanpa berusaha.

Agar kita berorientasi syurga, kita harus benar-benar mengenal Alloh. Menanam aqidah dengan rububiyah. Kita hanya menelan makanan, tapi yang mengolah memproses di perut itu Alloh, tanpa campur tangan kita. Begitu juga proses tumbuh tanaman. Melihat apapun harus begitu. Ketika kita ada orang berjalan, sistem jantung, paru-paru, otot dan sebagainya  itu dari Alloh SWT. Semua bukan atas kendali kita.

Banyak orang yang hafal hadis tapi murtad. Karena tidak memahami dengan utuh Islam. Di eropa banyak ditemui nilai islam tapa tidak banyak orang islam. Di mesir, banyak orang islam, tapi tidak ada nilai-nilai keislaman. Seperti dalam surat Al Ma’un. Orang yang merugi, yaitu orang yang tidak punya kepedulian sosial tidak mau berbagi (yatim dan muslim). Celakalah orang yang sholat (neraka wail). Sholatpun tidak menjamin, kalau lalai dalam sholatnya. Dikunci mati hatinya.

Jasa yang terbesar adalah jasa dari Alloh dan Rosul, kemudian jasa orang tua. Agar bisa mencintai rosul, ingatlah jasa rosul pada kita. Ada yang merasa bermimpi bertemu Rosul. Barang siapa yang bermimpi dengan saya (Rosul), itu adalah benar, karena rosul tidak bisa diserupai oleh syetan. Itu dianugerahi Alloh.


Masuk Syurga bersama Leluhur


Kajian Tafsir Tematik 
QS: Ra’du 13: 18 - 34

Ini Dia, Manusia Terakhir yang Akan Memasuki Surga | Jatim TIMES
Ini topik tentang masuk surga dan dipertemukan dengan nenek moyang dan leluhur kita. Syaratnya sama, yaitu iman yang benar. Bagi orang yang selalu menyambut (mentaati) panggilan Alloh mendapatkan al husna (bentuk superlatif dari al ahsan) artinya tempat TERBAIK, dengan fasilitas TERBAIK. Ini populer dengan sebutan surga. Dan jihadah, tambahan bonus khas yaitu bisa melihat Alloh SWT.  Sementara di dunia jangankan melihat Alloh, melihat nyawa kita sendiri saja tidak mampu. Sebaliknya yang tidak patuh, durhaka pada Alloh, tidak beriman apalagi bertaqwa, sungguh jika punya kekayaan seluruh isi bumi atau setara dengan itu, bahkan 2 kali lipat dari itu, maka tidak akan bisa menyelamatkan dari siksa neraka. Tidak kan bisa menebus iman. Tentu tebusan itu tidak diterima Alloh dan tak ada orang yang sanggup memenuhi tebusan itu, bahkan untuk ukuran negara. Mereka akan mendapatkan hisab yang buruk, dan tempatnya di neraka jahanam (tempat paling bawah dan paling panas). Dan itulah seburuk-buruk tempat kembali.

Apakah sama orang yang tahu kebenaran Al Qur’an dengan orang yang tidak tahu (buta hati)? Sungguh yang akan mendapatkan pelajaran atau hikmah hanyalah para ulul albab, yaitu (1) orang berakal yang sehat, dan selalu mefungsikan akalnya untuk mengambil pelajaran. Jalan menuju surga hanya satu yaitu sirotol mustaqqim. Yaitu yang memenuhi menepati janji-janji Alloh, yang pertama mentauhidkan Alloh SWT dan beramal sholeh, dan yang kedua, tidak mengkhianati janji yang sudah diperkuat. Seperti janjinya bani isroil dengan diangkatnya gunung tsur, dan ketiga, tidak pernah melanggar apapun tentang janji tersebut.

(2) Dan orang-orang yang menyambung (silaturrakhim). Kita semua berasal satu rahim, yaitu dari rahimnya ibu hawa. Gambaran hubungan orang tuau dengan anak itulah hubungan ideal. Diberikan tanpa pamrih. Mengorbankan apapun. Atau seperti hubungan Alloh pada makhluknya. (3) Dan punya perasaan takut kepada adzab dan hisab Alloh, utama saat melanggar janji dan laranganNya. (4) orang-orang yang sabar, semata mata mencari ridho Alloh. Pamrih HANYA pada Alloh itu namanya ikhlas (ikhlas = murni). Ada 3 macam sabar, yaitu sabar dalam ketaatan dan sabar meninggalkan maksiat dan (3) saat detik pertama menerima musibah .

Ada 2 hal yang satu hak Alloh (vertikal) satunya hak manusia (horizontal). Pertama, selalu menegakkan sholat, dalam kondisi bagaimanapun. Kedua, berinfak, baik dirahasiakan maupun disampaikan dengan terang-terangan, asal niatnya hanya pada Alloh, apalagi niatnya untuk memberi contoh. Alloh tidak akan mengurangi jatah kita, disembuhkan penyakit, terhindar dari bencana dst. Berikutnya membalas kejahatan dengan kebaikan. Minimal dengan memberi maaf.

Ulul albab yang seperti itu tadi akan mendapat tempat TERBAIK. Yaitu surga Adn, kekal dan abadi, yang akan mereka masuki bersama leluhur dan nenek moyang mereka. Dipertemukan, tetapi yang beriman juga. Kalau beda iman tidak berlaku. Bisa jadi iman kita belum memenuhi standar iman, kita dapat subsidi doa dari leluhur kita.juga  Dan dipertemukan kembali dengan pasangan hidup mereka dan anak turun mereka. Para malaikat salut akan datang dari arah segala penjuru, untuk mengucapkan selamat, selamat berbahagialah kalian karena kesabaran kalian. Itulah kenikmatan yang PALING istimewa. Karena kenikmatan surga itu belum pernah di lihat mata, telinga, bahkan belum pernah terbetik dalam hati dan angan-angan kita. Tidak bisa dengan dibandingkan dengan kenikmatan dunia yang paling TOP sekalipun.

Jumat, 10 Juli 2020

Masuk surga rame-rame

NAMA,TINGKATAN, PENGHUNI SURGA | KISAH ISLAM

Ini topik menarik, karena semua manusia ingin masuk surga. Informasi di Al Qur’an tentang segala hal yang menakutkan dengan yang menggembirakan itu seimbang. Orang muttaqin lebih tinggi dari beriman. Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan (QS: 52:17)

Di surga tidak ada yang menggelisahkan apalagi yang menyakitkan. Kenikmatan itu umumnya berupa tempat tinggal, kemudian makanan, terus pakaian dst. Tidak ada kesusahan sama sekali. Digunakannya kata benda untuk tempat tinggal di surga, karena untuk bersenang-senang selamanya. Kalau pakai kata kerja, terbatas waktu (ada past, present, future). Kenikmatan surga tidak ada padanannya dengan kesenangan dunia. Mereka diselamatkan (dijaga) dan dipelihara oleh Tuhan mereka dari adzab neraka jahim. Puncak kenikmatan saat itu ada 2, yaitu ada di surga dan selamat dari neraka.

Jagalah dirimu dan keluarga dari api neraka. Jangan beriman sendirian, tetapi ajak juga keluarga kita. Malaikat akan menyambut mereka. Malaikat berkata: makanlah dan minumlah dengan penuh kenikmatan. Tidak ada makanan surga yang berakibat negatif. Berbeda dengan di dunia, gula itu manis tapi dampaknya bisa buruk bagi tubuh. Itu semua disebabkan karena amal perbuatan saat di dunia. Penentu masuk ke surga adalah karunia dan rahmat Alloh yang wujudnya Al Qur’anul Kariim. Meskipun dosanya lebih banyak dari pahala, akhirnya akan dimasukkan ke surga juga, karena karunia Al Qur’an. Maka jangan sia-sikan Al Qur’an. Tapi ingat, modal utamanya adalah keimanan dan amal sholih.

Berikutnya gambaran tempat tinggal di surga. Ada tempat untuk bersandar dan bersantai yang tertata rapi. Terbuat dari emas dihiasi batu permata dan mutiara. Dan diberi pasangan hidup yang jelita. Di surga itu tidak ada cemburu, cemburu hanya ada di dunia. Istri solihah itu jadi ratunya bidadari. Bagi yang beriman, namun belum sempat berbuat amal kebaikan. Iman yang elementer, masih tipis, tapi jika dia mempunyai anak keturunan yang juga beriman, maka yang bersangkutan dimasukkan surga dan diberi kenikmatan surga yang setara dengan anak keturunannya. Hal ini  karena doa anak turunmnya. Ini artinya seorang anak bisa meningkatkan derajat orang tua. Begitu pun sebaliknya. Anak bisa mendapat kenikmatan setara dengan level orang tuanya yang disurga, karena doa orang tuanya. Tidak sedikitpun mengurangi amalan (pahala) orang tuanya. 

Setiap orang itu tergantung pada amal usahanya, ini  menentukan nasibnya di akhirat. Penghuni neraka kalau punya iman, walaupun sedikit tetap akhirnya akan diangkat ke surga. Karena rahmat dan rohimnya Alloh SWT. Tentu dosanya harus dibakar dulu di neraka. Ingat, jika kulit terbakar selalu diganti dengan kulit yang baru. Kenapa demikian, agar terus menerus merasakan pedihnya adzab. Secara ilmiah bisa dibuktikan. Ternyata jaringan syaraf yang merasakan sakit adalah kulit (permukaan),  tidak sampai daging.

Dan kami tambahkan kepada mereka (yang masuk surga) buah-buahan (termasuk sayur-sayuran). Ini protein nabati. Makanan surga itu pasti baik. Ditambah daging (protein hewani). Ditambah dengan segala makanan mereka suka. Segala yang menarik selera mereka, telah disediakan. Termasuk juga ada daging burung. Ini menngisyaratkan bahwa daging burung itu ada keistimewaannya. Berikutnya, mereka saling menawarkan kepada yang lain, gelas–gelas piala. Disana ada khamr. Khamr artinya penutup, yaitu menutup fungsinya akal. Apapun wujudnya, padat, cair, gas, atau permen dst. Tapi khamr di surga sama sekali tidak memabukkan. Tidak mengakibatkan ism (dosa). Di dunia laki-laki diharamkan pakai emas dan sutra, di surga laki-laki boleh memakainya. Dan itu sangat bermanfaat bagi fisik.

Gambaran kenikmatan lain, berkeliling diantara mereka, remaja sebagai pelayan-pelayan yang kegantengannya tak tertandingi. warna kulitnya seperti mutiara yang tersimpan. Kalau pelayannya seperti itu, bagaimana yang dilayani. Kata Rosul: bagaikan bulan dan bintang. Maka tentu tidak ada rasa khawatir, takut, gelisah, stress. Stress hanya di dunia. Orang beriman seharusnya tidak mengenal stress. Mereka saling bercengkrama antar sesama. Mereka saling bertanya. Dulu ngapaian saja di dunia kok sekarang di surga yg penuh kenikmatan?. Mereka berkata, sungguh kami dulu di dunia, kami di tengah-tengah anggota keluarga, kami  merasa takut adzab neraka. Menjaga diri, selalu tunduk patuh pada Alloh SWT. 

Jadi takut itu boleh. Takutlah hanya pada Alloh, malah hal ini diperintahkan. Tidak boleh takut selain Alloh. Pada saat Umar bin Khottob mengangkat panglima pada seseorang, anehnya orang tersebut malah memberi syarat pada Umar. Kalau jabatan itu di tempat basah jangan tawarkan ke aku. Dia punya 25 ribu pasukan untuk melawan musuhnya yang berjumlah 150 ribu, 6x lipat. Kalau untuk berperang di jalan Alloh berikan ke aku. Dia tidak takut mati sama sekali. Dia beranggapan mati itu segera ketemu Alloh.

Berikutnya Alloh memberi anugerah, diselamatkan dari adzab neraka yang sangat panas. Sungguh dulu waktu di dunia selalu beribadah kepada Alloh SWT. Ternyata kisah mereka itu sama ketika di dunia, taat sama Alloh dan takut pada adzab. Kuncinya, jangan sampai mempertuhankan selain Alloh termasuk hawa nafsu. Musrik itu penghalang seseorang masuk syurga. Jadi insyaAlloh kita bisa masuk surga beserta anak turun kita. 

Kamis, 09 Juli 2020

Bagaimana cara memberi reward dan punishment?


Pertama kita harus meyakini bahwa pemberian reward dan punishment adalah metode yang bisa diteladani dari Alloh. ini adalah manhaj robbani.  Alloh memberi hukuman sesuai yang diperbuat manusia dan memberi balasan orang baik dengan pahala.

Kedua, reward dan pusnisment itu kebutuhan manusia, (1) untuk mewujudkan rasa keadilan (2) untuk memperbanyak amal baik dan meminimalkan amal yang tidak baik (3) untuk menjaga hubungan dengan manusia (4) untuk menyebar luaskan rasa hormat dantaat pada peraturan, UU, syariat agama.

Ketiga, Sebagai guru harus meyakini bahwa punishment itu bermacam bentuk dan variasinya tergantung pada hal – hal berikut (1) kondisi siap yang memberinya, bisa ayah, guru, manajemen, atau politisi (2) variasi hukuman anak SD berbeda dengan anak SMA. Contoh hadiah mobil tidak cocok untuk anak TK (3) kemungkinan itu memungkinkan atau tidak diberlakukan (4) tabiat yang memungkinkan itu diberikan hukuman atau penghargaan.

Keempat, kita harus tahu bahwa reward dan punishment dibagi 2, yaitu maknawi dan materi. Maknawi tidak membutuhkan sesuatu yang bersifat materi, misal reward berupa (1) isyarat, panggilan dengan nama lengkap, atau sifat karakter yang mulia, julukan yang bagus, anak yang juara, atau (2) dengan memberi pujian, seperti:  luar biasa, semoga Alloh memberkahi, semoga Alloh memberi kebaikan dst. Itu semua itu tidak membebani kita. (3) kita menerima siswa dengan penerimaan yg baik (4) senyuman kita dengan pandangan mata yang ridho. (5) memberikan tugas tertentu, contoh tugas untuk merapikan buku, memberikan tanggung jawab sebagai ketua kelas dsb. Seperti yag dicontohkan Rosul, Abduloh bin Ja’far pernah duduk di belakang rosul saat naik onta. Rosul bicara kepadanya dengan secara rahasia, artinya Rosul percaya betul. Rosul berkata, Saya memberikan ucapan yang saya tidak berikan ke yang lainnya.

(6) Hukuman anggap sudah berlalu dan tidak memberi  hukuman lagi (7) memberi salam ketika bertemu (8) dengan sentuhan lembut untuk meyakinkan siswa dengan dibarengi dioa kebaikan. Rosul pernah menyentuh dengan lembu . mereka terkesan dan sampai dewasa tidak melupakannya. Rosul berkata, wahai anakku, sambil memegang tangan. Sampai dewasa sahabat tersebut tidak lupa. Tentu rambil rosul sambil mendoakan. Hal penting berikutnya yang semua orang bisa melakuakan adalah senyuman. Yakinkan kepada siswa bahwa reward maknawi itu diberikan karena sebab apa. Kaitkan dan lakukan dengan tulus, krena dia sudah melakukan kebaikan. Sehingga itu mengena di hati siswa.

Reward meteri, pemberian berupa materi seperti (1) hadiah, uang, barang yangg berharga, piala dan  medali. Rosul pernah berdiri jauh dari 2 anak pamannya. Beliau mengatakan siapa yang duluan sampai ke beliau, beliau memberi hadiah. Rosul memotivasi untuk mendapatkan hadiah (2) sertifikiat, piagam penghargaan untuk membedakan prestasi dengan yang lainnya. (3) nama yg berprestasi dicatat, diabadikan, diumumkan di dinding sehingga seluruh warga mengenal.

Hukuman yang bersifat maknawi. (1) meihat dengan pandangan kurang senang dengan perbuatan yg dilanggar (2) tidak melihatnya. Tunjukkan bahwa guru tidak suka melihat pelanggaran, sehingga siswa berubah (3) hukuman dengan tidak diajak bicara. Rosul pernah tidak mengajak bicara kaab bin malik 50 hari karena tidak ikut perang tabuk. Mengisiolasi kaab dari sahabat yang lain. Hhukuan tidak bisa dilakukan semua guru. Harus dilakukan murrobi yang benar-benar mencintai muridnya. Berjiwa murobbi dan benar2 dekat dengan siswa. Jika tidak demikian maka siswa malah mengucapkan alhamdulillah.

(4) suatu perkataan yang menjelekkan membuat siswa itu marah. Dengan syarat pelanggaran itu sangat berat. Tidak bisa untuk semua guru. Rosul pernah berkata dengan sahabat karena menghina sahabat lain, kamu yag berkulit hitam, sghingga rosul menegur, sungguh kamu masih tersisa karakter jahiliyah. (5) menakuti dngan hukuman. Ini termasuk pendidikan antisipasi agar tidak diulangi lagi (6) mengisolsi atau menjauhkan dari teman-temannya, bisa dengan cara perlu dikeluarkan dari kelas. Suasana gaduh menjadi lebih tenang. Tentu maksudnya harus baik.

Berikut ini adalah contoh-contoh hukuman materi (1) menjauhkan melarang siswa untuk mendapatkan reward. (2) hukuman fisik yang tidak meyakitkan, hanya untuk pendidikan bukan yang lain, contoh berdiri di kelas dalam waktu tertentu, atau tugas dengan sedikit berat dari yang lain. (3) kalau melanggar diberi peringatan dipanggil ortunya, biasanya siswa ada perasaan takut. (4) memisahkan siswa jauh dari kegiatan yang biasa dinikmati oleh temannya, contoh tidak boleh ikut studi tour dsb.

Bagaimana ukuran reward punisment yang baik itu? Reward punishment harus teratur, jangan sampai mendholimi siswa. Jika terjadi lebih berbahaya. Jangan sampai hukunan kecil padahal pelangaaran besar atau sebaliknya. Jangan terlalu banyak, tidak akan berfungsi, malah siswa akan merasa banyak peraturan. Sedikit saja tetapi bisa mendidik.

Bagian pentingnya adalah (1) Jangan sampai terjadi yang seharusnya dapat hukuman malah mendapatkan reward dan sebaliknya. (2) pemberikan reward  sedikit yang penting variasi, siswa tergugah menjadi lebih baik, tujuan pembelajaran tercapai (3) Reward dan Punishment harus dilakukan guru yang bersangkutan. Diharamkan untuk diwakilkan. Jika melihat siswa melanggar yang memberi hukuman adalah guru tersebut bukan ke guru lain. Sebagai bapak atau  ibu, jangan mewakilkan hukuman kepada orang lain. (4) harus bertahap dalam memberi hukuman dari yang kecil sampai yng besar jangan terbalik, begitu juga untuk yang hadiah. Ungkapan arab mengatakan bahwa, jangan sampai meletakkan dengan  pedang jika bisa selesai cukup dengan lisan.

Berikutnya (5) harus jeli mempehatikan perbedaan individu krena beberapa siswa cukup dengan isyarat, tapi siswa lain butuh nasihat, bimbingan personal. Penting perbedaan masing-masingsiswa yang dibimbing berdasarkan umur, emosi, kecerdasan dll. (6) memenuhi janji, kalau berjanji mau menghukum, penuhi janji tersebut, jika tidak akan berbahaya. Ini akan berpengaruh, akan  menimbulkan ketidakpercayaan siswa. (7) masalah niat. Jangan sampai niat memberi reward itu dengan niat salah. Bisa menjadi riswah, hati-hatilah. Kalau ingin memberi penghargan, adalah untuk memotivasi dan memuliakan siswa bukan mengharap dapat lebih. Jika memberi hukuman niatkan untuk mendidik dan membimbing ke arah yang baik, bukan untuk menjelekkan siswa, bukan untuk mempengaruhi siswa dst. Lillahi ta’ala.

Selanjutnya adalah kaidah tentang nasihat umum pemberian reward dan punishment.  Kaidah pertama, pemberian reward punishmnet hanya bertujuan memberi motivasi, nuansa berlomba dalam kebaikan, bukan untuk saling mendengki. Kaidah (2) guru harus sudah membuat kesepakatan dulu dengan siswa, apa yang boleh apa yang tidak boleh. Jangan sampai belum ada kesepakatan tetapi menghukum. Bisa jadi siswa dihukum tetapi dia merasa tidak salah.

Kaidah (3) jangan memberi hukuman ketika anda sedang marah. Ini berbahaya. Anda akan meberi hukuman terlalu berlebihan atau sangat menyakitkan. Dihindari. Seorang hakin tidak bleh memutus jika sedang marah. Pikirkan sebelum meberi hukuman, bagaimana cara menyadarkan siswa dan siswa merasa puas. Pikirkan bagaimana memberi hukuman sampai siswa tersebut mau meniggalkan kesalahan nyatersebut. Butuh ketenangan, jeli dan jauh dari emosi.

Kaidah (4) seandainya siswa melakukan salah tetapi kecil dan ringan, sebaiknya maafkan buat siswa meilih jika melakuakn kesalahan lagi, kira2 hhukumannya apa, sehingga siswa tsb bisa bertanggung jawab atas kesalahannya. Biarkan siswa memilih sendiri hukumannya. Agar siswa tidak merasa terdholimi. Semoga tidak kembali lagi pada kesalaahn yag dilakukan. Belajar dari kesalahan sendiri.
Kaidah (5) melakukan evalusi pengaruh pemberikan reward dan punishment. Apakah reward punishment yang diberikan itu benar-benar berpengaruh pada siswa sehingga menjadi lebih baik. Jika iya bisa dilanggengkan, jika tidak, maka kita harus berpikir lagi apalagi reward dan punishment yang sesuai, yang berdampak, yang dapat merubah perilaku tidak baik siswa.

Harus berhati – hati saat memberikan reward dan punishment. Takutlah pada Alloh ketika memberikan reward dan punishment. Karena hal itu bisa berpengaruh lebih baik atau malah sebaliknya, bisa berpengaruh lebih jelek. Niatkan dengan tulus ikhlas, agar siswa ingat sama guru ketika dewasa kelak. Kita sekarang menjadi baik juga karena guru-guru kita terdahulu.

Apakah boleh menghukum semua siswa karena kesalahan salah satu siswa? Jangan memberi hukuman karena kesalahah orang lain. Setiap orang dihukum sesuai dengan kesalahan yang diberikan. Jangan mempermalukan orang lain. Kecuali kalau untuk memuliakan orang tersebut. Kalau dalam satu ruangan, mau sholat, salah satu ada yang buang angin, guru tidak mempermalukan. Semuanya dipersilahkan wudhu, ini demi menutup rasa malu.

Sesuatu yang baik tidak boleh dijadikan hukuman, seperti membaca Al Qur’an atau menghafalnya. Siswa akan menganggap bahwa hal yang biak itu (membaca Al Qur’an) sebagai hukuman. Jangan memberi hukuman seperti ini, kecuali di madrasah itu ada kewajiban yang mewajibkan siswa ada target membaca al quran sekian juz atau menghafal surat A sampai surat B. Hal ini untuk menuntaskan target sekolah bukan untuk hukuman.

Reward punishment pada pembelajaran daring tetap bisa dilakuan. Contoh  jika melakukan kesalahan, siswa dikurangi waktu bermainnya atau diberikan tugas dobel. Jangan sekali-kali melarang siswa untuk mendapat hak-hak utama, seperti tidak boleh makan, tidak boleh minum. Yang bleh adalah hukuman yang bersifat tambahan saja, bukan hak-hak pokok.