Salah satu metode pembelajaran yang bermakna adalah metode bertanya. Metode ini mampu mengaktifkan pikiran. Ini sudah dicontohkan Rosululloh kepada kita. Berikut ini contoh – contohnya.
Contoh 1. Rosululloh bertanya, bagaimana
pendapat kalian jika di depan rumah kalian ada sungai?. Penghuni rumah itu bisa
mandi kapan saja. Apakah masih tersisa kotoran yang melekat pada tubuhnya, jika
penghuni itu mandi 5x dalam sehari?. Ini pertanyaan imajinatif. Sahabat menjawab, tentu tidak ada yang tersisa
kotoran. Itulah perumpamaan sholat 5 waktu. Alloh menghapus semua dosa jika
kita menegakkan sholat. Ada 2 pelajaran penting dalam hadis ini. (1) bagaimana
rosul itu mengajar dengan cara bertanya (2) bagaimana rosul membuat
perumpamaan yang bisa dirasa. Dari abstrak dibawa ke konkrit. Air sungai
diibaratkan sholat.
Contoh 2, sebuah hadis dari sahabat Abdulloh
bin Amr bin Asy. Rosul pernah bertanya. Tahukah kalian siapa seorang muslim
sejati itu? sebenarnya ini mudah dijawab, yaitu orang yang bersyahadat. Tapi sahabat tahu bukan itu
jawabnya. Pasti ada jawaban yang lebih dalam. Akhirnya sahabat menjawab. Hanya Alloh
dan Rosulnya saja yang tahu. Kemudian
Rosul menjawab begini; orang muslim adalah orang yang semua orang muslim selamat
dari kejahatan tangan dan lisannya. Berikutnya, siapa orang mukmin sejati itu.
Dijawab, orang yang semua orang mukmin merasa aman (harta, diri) darinya. Berikutnya
Rosul bertanya lagi, siapakah orang yang berhijrah itu?. dijawab orang yang
menghindari keburukan dan dia bisa menjauhkan diri dari perbuatan yang buruk
tersebut.
Contoh 3. Hadis dari Abu Hurairah. Rosul
bertanya, tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?. sahabat menjawab, yang
tidak punya dirham, tidak punya barang apapun. Itulah orang yang merugi. Rosul tidak
menyalahkan. Tetapi beliau ingin memberikan makna yang lebih dalam lagi. Orientasi
dunia akhirat. Rosul menjawab orang yang datang membawa pahala sholat, zakat,
puasa dll tetapi dia juga membawa dosa karena menghina orang lain, menuduh
tanpa bukti, membunuh, atau memukul orang lain dsb. Karena dholim pada orang
maka pahala kebaikan diberikan pada yang didholimi. Ketika pahala sudah habis,
maka dosa yang didzalimi diberikan kepada orang tersebut. Akhirnya orang
tersebut di lempar ke neraka.
Contoh 4. Diriwayatkan oleh Imam muslim dari sahabat
Umar bin Khottob. Yakni pertanyaan malaikat Jibril, tentang islam, iman, dan ikhsan.
Ketika kami sedang duduk-duduk dengan Rosul, tiba-tiba datang seorang laki-laki
yang bajunya putih bersih, berambut sangat hitam, bahkan tidak terlihat
bekas-bekas dari jauhnya perjalanan. Tidak satupun sahabat pernah mengenalnya. Ini
artinya Umar mendiskripsikan dengan detil. Duduknya seperti murid yang punya akhlak. Menyandarkan
lutut nya dengan lutut nabi. Duduknya sangat dekat dengan nabi. Tanganya diletakkan
seperti saat duduknya sholat. seperti inilah seharusnya duduknya murid di depan
gurunya.
Orang tersebut bertanya, wahai Muhammad
beritahu saya, apa islam itu?. Rosul menjawab islam itu syahadat, sholat,
zakat, puasa, haji. Orang tersebut bilang, engkau benar. Umar terkejut dan
takjub. Bagaimana mungkin orang itu tahu. Dia orang asing dan bertanya, harusnya
bertanya karena tidak tahu kok malah membenarkan. Padahal menurut sahabat ini
pertanyaan sulit. Pertanyaan 2, Wahai rosul beritahu aku tentang iman?. Rosul menjawab
iman kepada Alloh, malaikat, rosul, kitab, hari kiamat, dan qodho qodar. Orang itu
membenarkan lagi. Pertanyaan 3. Wahai rosul
beritahu saya apa itu ikhsan?. Rosul menajawab anda harus beribadah pada Alloh
seakan-akan engkau melihatnya, jika tidak mampu yakinlah bahwa anda dilihat oleh
Alloh. Jika meyakini Alloh selalu hadir saat ibadah, inilah derajat iman yang
paling tinggi. Pertanyaan 4, wahai rosul, Kapan hari kiamat? Rosul menjawab. Orang
yang ditanya sama tidak tahunya dengan orang yang bertanya. Inilah kesempurnaan orang berilmu. Mengatakan tidak
tahu, jika benar-benar tidak tahu atau tidak paham.
Kemudian orang tersebut bertanya, beritahu kami
tanda-tanda kiamat. Sebetulnya tanda-tanda kiamat banyak sekali, tetapi rosul hanya
menyebutkan 2 saja, yaitu ketika seorang budak melahirkan tuannya. Ini adalah kiasan,
banyaknya anak durhaka pada orang tuanya. Orang badui (hidup di gurun, kekurangan
baju, miskin, mengembala kambing) saling berlomba-lomba untuk meninggikan
bangunan. Ini sudah terjadi. Saling menyombongkan diri, alamat dekatnya hari
kiamat.
Setelah bertanya dan mendengarkan jawaban,
orang tersebut keluar, pergi dan menghilang. Umar terdiam. Tidak bisa berbicara
apa-apa. Tertegun. Adab para sahabat. Sebenarnya para sahabat bertanya-tanya. Siapa
dia. Tapi semuanya diam. Umar yang pemberani pun diam. Sampai rosul sendiri
yang bertanya. Wahai Umar tahukah kamu, siapa itu? Umar menjawab hanya Alloh
dan rosulnya yang tahu. Rosul menjawab itulah jibril, dia datang untuk mengajar
langsung pada kalian.
Kesimpulan, bertanya adalah kunci ilmu.