Kamis, 25 Februari 2021

Menyerahkan jawban kepada orang lain

Bagian ini kita akan membahas metode bertanya dengan menyerahkan jawaban ke sahabat untuk berlatih menjawab dengan benar. Hal ini penting bagi orang tua, guru, bagian administrasi dst.Bbagaimana jika ada pertanyaan dari tamu. Bagaimana memberi jawaban yang memuaskan dan sesuai yang dibutuhkan penanya.

Di metode ini rosul menyerahkan jawban ke para sebagian sahabat. Ini dilakukan untuk menyiapkan para shabat menjadi guru, panglima perang, dan pemimpin. Contoh 1, dari Ibnu Abbas. Ada seorang laki2 menemui rosul kemudian bercerita, bahw a, dia bermimpi mewlihat awan di langit, keluar darinya madu dan minyak samin (misnyak dari hewan). Saya lihat orang2 berlomba mengambil madu dan minyak dengan kedua telapak tangan. Diantara mereka ada yang mengambil banyak dan ada yang sedikit. Saya juga melihat tali yang menjulur dari langit menuju bumi. Saya lihat engkau, ya rosul. Mengambil juga. Orang lain mengambil dari bagian yang engkau ambil, dst. Setelahnya tali itu putus.

Setelah mimpi disampaikan, abu bakar mengajukan diri untuk menafsirkan mimpi tersebut. Beliau sahabat yang dicintai, punya posisi yang luar biasa, kedekatan dengan rosul juga luar biasa. Banyak orang yang melakkuan kesalahan, tapi abu bakar bilang, saya yang salah ya Rosul. Abu bakar dan rosul sudah ‘terhubung’. Termasuk dikisah ini.  Wahai rosululloh, demi Alloh dan bapak dan ibuku, izinkan saya menafsirkan mimpi tersebut.

Berkatalah abu bakar, awan adalah awan naungan al islam, yang turun dari awan adalah Al Qur’an, karena rasa manisnya seperti madu, kelembutannya seperti minyak samin. Dari Al Qur’an itu, ada yang mengambil banyak ada yang sedikit. Andai kita terputus dengan Al Qur’an, segera sadarlah, ambil al qur’an dan baca tafsirnya, sehingga kita termasuk orang yang banyak mengambil dari Al Qur’an. Adapun tali yang menyambung dari langit ke bumi, terputus, nyambung lagi, putus, nyambung lagi. Itu adalah kebenaran ajaran islam yang di kemudian diambil oleh abu bakar, dan umarr. Kemudian terputus, terus diambil lagi oleh usman dan ali, kemudian putus lagi dan diambil lagi generasi berikutnya, begitu seterusnya. Wahai rosul beri tahu saya, apakah tafsir saya benar?, rosul menjawab, sebagian benar sebagian salah. Meskipun sahabat sendiri, tidak membenarkan semuanya. Jika benar dikatakan benar jika salah dikatakan salah. Demi Alloh, wahai rosul, bagian mana yang salah? Dijawab, Wahai abu bakar, jangan bersumpah atas nama bapak.

Ada beberapa pelajaran dari hadis tersebut, (1) pentingnya kaderisasi. Menyaipakn sebagian sahabat untuk menjawab pertanyaan dari sahabat yang lain. Abu bakar adalah sebaik-baik sahabat. Mengapa begitu, karena rosul menyiapkan betul. Di menyiapkan abu bakar sebagai leader rombongan haji tahun 9H. Bisa saja rosul memimpin, tapi Rosul menugaskan abu bakar sebagai pemimpin. Kalau kita (guru) menyiapkan tugas, lihat karakter mahasiswa tersebut, siap apa tidak siap, bagaimana cara menugaskannya, dan seterusnya. Ini penting untuk kaderisasi.

Pelajaran (2) apabila ada siswa langsung menjawab di hadapan guru, itu kurang adab. Harus minta izin dulu ke gurunya, seperti abu bakar minta izin dulu sebelum menafsirkan. Bolehnya menjawab setelah mendapat izin dari guru. Ini adab penting bagi murid di depan gurunya. (3) seorang guru harus jeli melihat apakah menyerahkan jawaban itu dibutuhkan, itu penting apa tidak. Tidak selamanya membiarkan siswa lain yang menjawab. Juga tidak pertanyaan semuanya guru yang menjawab. Memberikan peran siswa lian untuk menjawab, lihat urgensinya. Seperi jawaban rosul, benar sebagian dan salah sebagian. 


Kamis, 18 Februari 2021

Menanamkan Rasa Cinta Alloh dan Rosul

 Bagian ini akan membahas tentang bagaimana menanamkan rasa cinta Alloh dan Rosul pada diri kita dan anak-anak kita. Beberapa hal yang perlu diketahui (1) setiap orang yang punya hati bersih dan akal yang benar pasti sepakat bahwa Rosul itu sosok layak dikagumi dan dikagumi. Sehingga yang mempunyai hati bersih dan akal yang benar, pasti mencintai rosul. Jika tidak, pasti ada sesuatu di hatinya, yaitu memusuhi islam. (2) mencintai Rosullulloh akan mengangkat derajat kita di syurga nanti. Ini harus diyakini. Pada suatu hadist dikatakan bahwa ada seorang laki-laki mencintai kaumnya, tetapi tidak pernah ketemu dengan kaumnya tersebut. Kata nabi, Jangan takut. Kita akan ketemu di syurga dengan orang-orang yang kita cintai di dunia ini.

Ada beberapa cara (perantara) bagaimana menanamkan cinta pada Rosul di dalam hati anak-anak kita, yaitu :

(1) kita harus menjadi suri tauladan yang baik bagi mereka. Perkataan dan perbuatan kita tunjukkan bahwa kita cinta pada Rosul. Kita memperbanyak bersholawat di hadapan mereka. Ini penting sekali, agar mereka bisa melihat langsung bahwa kita cinta Rosul. Orang-tualah yang paling mempengaruhi perilaku anak.

(2) siroh nabi. Siroh itu bukan sejarah, tapi keteladanan dan sifat-sifat. Bisa membacakan cerita nabi untuk anak-anak kita. Kalau ingin mencintai Rosul harus mengetahui secara rinci sosok beliau. Dan ini bisa diperoleh dari siroh.

(3) harus mengetahui sifat-sifat yang terpuji dari Rosul, baik sebelum islam maupun sesudahnya. Kalau kita mengetahui kesabaran, kejujuran, dan ketulusan Rosul dan itu dikisahkan maka akan mempengaruhi akhlak anak-anak kita.

(4) Ajarkan pada mereka bahwa rosul juga mendapatkan cobaan siksaan saat berdakwah, sehingga islam bisa sampai kita. Mengapa demikian? Agar anak bisa merasakan betapa cintanya rosul pada kita agar risalahnya sampai akhir zaman.

(5) berusaha semaksimal mungkin untuk mencontoh mempraktikkan sunnah nya dan mengajarkan pada anak-anak. Contoh bagaimana adab makan, minum, masuk kamar mandi, adab berteman, berinteraksi dengan orang lain, anak kecil, orang miskin, dst. Ajarkan bagaimana jika mendapat nikmat (syukur). bagaimana jika mendapat kesusahan (sabar). Bagaimana jika bercanda (tidak berlebihan).

(6) jaga dzkir yang diajarkan Rosul, yang biasa diucapkan rosul. Untuk memperkuat cinta rosul. Misal ketika akan berkendara, akan berpakain dst. Dzikir itu harus didengar anak kita. Ini tiap hari dilakukan.

(7) Ajarkan hal khusus keistimewaan rosul dibanding nabi lain. Misal, bagaimana rosul menjadi imam para nabi ketika isro mi’roj. Ketika di padang mahsyar, rosul punya keistimewaan. Semua manusia minta syafaat. Rosul punya keutamaan. Alloh berfirman, Wahai nabi, mintalah, kamu pasti akan diberi. Mintalah syafaat pasti diberi. Nabi lain diutus untuk kaum tertentu. Rosul diutus untuk semua umat. Mukjizat nabi sampai akhir zaman. Nabi lain dipanggil namanya, wahai Nuh, wahai Musa. Khusus rosul dipanggil dengan wahai rosul dst. Termasuk rosul adalah penghulu anak cucu adam.

(8) memperbanyak bersholawat di tiap waktu, khususnya di malam jum’at dan hari jum’at. Terserah tidak ada batasan berapa kali, jika kamu menambahkan itu lebih baik. Semua kesedihan akan hilang dan kebutuhan akan dipenuhi, dosa dosa juga akan diampuni.

(9) memperbanyak kisah-kisah sahabat yang mencintai Rosul. Tsauban, sangat mencintai Rosul. Untuk urusan rosul kadang dia tidak sabaran. Warna muka berubah badannya capek, sedih. Maka rosul bertanya, apa yang merubah wajahmu seperti itu? wahai rosul saya tidak menemui bahya dan tidak sakit, saya khawatir kalau tifdak ketemu engkau. Kekhawatiran luar biasa. Saya ingin memastikan bahwa saya ketemu beliau. Saya takut tidak ketemu engkau di syurga. Engkau pasti di atas sedangkan saya di bagian bawah. Turun ayat; Barang siapa mencintai Alloh dan Rosulnya, yang taat, maka diberi nikmat termasuk berada diantara para nabi.

Contoh berikutnya, anak seorang perempuan yang kehilangan banyak keluarga di perang uhud. Dia malah beratanya, apakah rosul baik-baik saja? Tunjukkan bahwa rosul baik. Ketika yakin, dia berujar, semua kesusahan saya adalah kecil.

Kisah lain, bilal dimohon adzan saat kemenangan baitul magdis. Karena umar yang memohon, maka bilal adzan. Ketika sahabat mendengar, mayoritas menangis, umar berkata; sungguh saya tidak pernah melihat, menangis masal selain hari ini. Ternyata tidak hanya manusia yang rindu rosul, tetapi semua makhluk mencintai rosul. Hewan, tumbuhan, bahkan benda mati.

(10) tidak berlebihan dalam mencintai Rosul. Benar beliau pribadi agung, jangan sampai menuhankannya, jangan menganggap anak tuhan, jangan mengkultuskannya, jangan mengatakan diluar batas kemampuan rosul. Dia hanya hamba Alloh yang mulia. Contoh, ada budak perempuan yang bersenandung, diantara kita ada nabi yang mengetahui apa yang terjadi esok hari. Rosul berkata, jangan, jangan berkata demikian.

(11) sampaikan pada anak-anak kita bahwa rosul merindukan kita, sering menangis semata-mata mencintai ummatnya.

 

Kamis, 11 Februari 2021

Membelokkan Jawaban

Membelokkan jawaban yang diminta penanya. Jawaban ini lebih bermanfaat dan lebih dibutuhkan oleh penanya. Bagaimana hebatnya seorang Rosul melihat ada sesuatu yang lebih bermanafaat bagi si penanya. Berikut contoh-contohnya

Contoh 1. Ada seorang laki-laki bertanya pada Rosul. Kapan hari kiamat itu terjadi? Rosul tidak langsung memberikan jawaban, tetapi Rosul memberi jawaban yang lebih penting dari pertanyaan itu. Rosul bersabda apa yang sudah kamu siapkan untuk menghadapi hari kiamat itu?. Apa kamu siap jika itu terjadi saat ini? Dalam riwayat lain, laki-laki tersebut ditanya kembali oleh Rosul, beliau tertunduk, merenung, kemudian menjawab, wahai rosul aku tidak menyiapkan banyak dari ibadah sholat, puasa, shodaqoh (tentu ini bukan yg wajib, tapi yang sunnah), tapi saya mencintai Alloh dan Rosulnya. Kemudian Rosul berkata kamu bersama orang-orang yang kamu cintai. Sahabat yang mendengarkan merasa senang sekali. jawaban pendek tapi menyenangkan semuanya yang hadir saat itu.

Metode Ini disebut juga dengan metode orang bijak, karena memberikan jawaban yang tidak diminta, tapi itu lebih bermanfaat untuk penanya. Tidak semua pertanyaan dijawab langsung. Apa yang paling bermanfaat bagi penanya.

Pelajaran dari hadist di atas adalah (1) memberikan berita gembira, fadhilah mencintai orang-orang sholeh (pilihan) dengan harapan bisa bertemu dengan mereka di syurga nanti. Imam Syafi’i; saya mencintai orang-orang sholeh (baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal) dan saya bukan diantara mereka, dan saya berharap semoga saya mendapatkan syafaat dari Alloh melalui mereka. Mengapa beliau mengatakan dia bukan orang sholeh?, karena tawadhu’nya beliau.

Bagaimana sahabat itu mencintai Alloh dan Rosul itu bukan sekedar ucapan saja, tapi sepenuh hati. Misal, Bilal, ketika mendekati ajal, beliau di samping istrinya. Istri nya berkata; Wahai bilal, kamu kok kelihatan gembira, padahal sakit keras, kok tidak tampak sedih sama sekali? apa jawab bilal?, besok saya akan ketemu dengan orang-orang yang saya cintai, yaitu nabi Muhammad dan Abu Bakar.

Contoh lain, kejadian di Uhud, saat umat islam terdesak. Abu Thalhah al Anshory, menjadi tameng hidup bagi panah – panah yang dilesatkan kaum kafir. Beliau berkata demi bpak dan ibuku, mohon kepala rosul menunduk saja jangan mendongak ke atas. Krena saat itu  rosul ingin melhat kondisi sahabat. Tangan Abu Thalhah tidak bisa bergerak karena saking banyaknya panah yang tertancap. Begitu cintanya pada Rosul.

Contoh lain, Kholid bin Ma’dah. Dia bertemu sahabat tapi belum pernah bertemu Rosul. Dia rindu sekali. anaknya bercerita, bahwa ayahnya senantiasa bersenandung ketika mau tidur. Dia berkata Rosul dan sahabat adalah asal saya dan termasuk keluarga saya, saya sangat merindukan mereka. Ya Alloh jika engkau berkehendak, segerakan wafat saya, agar saya bisa bertemu segera dengan mereka, begitu setiap malam sampai capek terlelap tidur.

Pelajaran 2, kehati-hatian. Jangan sampai kita mencintai ahli kufur dan ahli maksiat. Karena kita akan berkumpul dengan mereka di neraka. Kumpulkanlah orang-orang yang dholim dengan pasangan-pasangan mereka. Berilah petunjuk ke neraka jahim. Yang dimaksud pasangan adalah orang-orang yang berperilaku sama dengan mereka. Pelaku riba akan dikumpulkan dengan orang yang riba, begitu juga pelaku zina, pelaku minum khomr. Setiap sesuatu itu akan dipasangkan sesuai dengan bentuk amalnya, dan sebaliknya. Orang-orang yang mencintai karena Alloh akan dikumpulan di syurga. Yang mencintai syetan akan dikumpulkan di neraka.

Kemanakah hatimu akan mencinta? Seandainya kita mencintai orang maksiat walau di medsos dengan hanya nya memberi like,  jempol dan sebagainya, maka kita akan dikumpulkan dengan mereka, sebaliknya jika kita mencintai orang beriman (kontent yang baik) , kita akan dikumpulkan dengan mereka juga. Anas bin Malik; sungguh kami tidak sesenang ini (setelah masuk islam). Kesenangan yang yang luar biasa, adalah ketika mendengar sabda, kamu bersama orang yang kamu cintai. Saya cinta rosul dan abu bakar meskipun saya belum mampu melakukan amal seperti yang mereka kerjakan.

Hadist 2, ada seseorang bertanya, wahai Rosul, apa yang saya pakai ketika ihrom?. Tentu biasanya kita akan jawab, pakai ini pakai ini. Tetapi Rosul menjawab, jangan memakai baju dan segala sesuatu yang di atas kepala, tidak memakai celana dan jaket, jangan memakai baju yang diberi wangi-wangian. Artinya ini yang lebih dibutuhkan oleh penanya. Untuk perempuan, tidak pakai cadar (penutup wajah) dan tidak pakai sarung tangan (menutupi telapak tangan). Hikmahnya, kita boleh pakai apa saja kecuali yang dilarang, seperti di atas. Misal pakai kacamata, boleh. Pakai arloji juga boleh.

Hadist 3. Dari abu musa al Asyari. Ada orang kampung mendatangi Rosul. Wahai Rosululloh, ada orang laki-laki yang perang untuk mencari harta rampasan perang, ada yang agar menjadi terkenal, dianggap pahlawan, ada tipe lain yang bertujuan untuk diperlihatkan posisinya, sebagai seorang yang kuat agar dilihat banyak orang. Pertanyaannya menarik. Perhatikan seakan-akan ada 3 pilihan. Siapa diantara mereka yang termasuk berperang di jalan Alloh?. Rosul menjawab, (inilah guru yang bijak). Beliaulah, siapapun orang nya yang berperang agar kalimat Alloh menjadi lebih tinggi dari yang lain, maka dialah yang termasuk berperang di jalan Alloh.

Penjelasan hadist tersebut. Yang penting adalah niat, itu ada di hati. Harus diutamakan. Niat agar ikhlas diterima Alloh, maka harus meninggikan kalimat Alloh. Adapun yang lain-lainnya adalah bonus saja, dilihat niat pertama nya. Oleh karenanya banyak sahabat yang berkata, saya tidak peduli jika saya tidak terkenal. Saya tidak peduli jika tidak ada orang yang melihat saya, yang penting saya niat karena Alloh. 

 

 

 

 

 

Kamis, 04 Februari 2021

Menjawab lebih dari yang diminta

 Kapan ini berlaku? Ketika rosul melihat kebutuhan penanya, lebih dari yang ditanyakan. Ini berarti mampu melihat kebutuhan orang yang bertanya.

Contoh 1. Hadis imam Malik, dari Abu Dawud. Bahwa ada seorang laki- menemui nabi. Wahai Rosul, kami sedang berburu ikan di laut. Sedang kami hanya bawa air tawar sedikit. Andai dipakai wudhu pasti kami kehausan. Apakah boleh kami berwudhu dengan air laut? Di jawab, itu air laut itu suci mensucikan dan halal bangkai yang hidup di laut tersebut.

Pelajaran dari hadist di atas adalah (1) air laut itu sama sekali tidak najis, walaupun di situ ada bangkai hewan dst, (2) binatang laut itu halal di makan. Rosul melihat bahwa ikan bisa disimpan dan dimakan untuk masa berikutnya. Sebagai guru, penting melihat kebutuhan peserta didik. Kalau sekiranya ada kebutuhan peserta didik, sampaikan saja walaupun mereka tidak bertanya. (3) memang semua binatang air itu halal, tetapi ada beberapa yang diperselisihkan, seperti buaya. Mayoritas diharamkan, karena bukan binatang air karena sering berpindah dari air dan darat. Tidak selamanya yang halal itu bia dimakan, contoh bagi yang hipertensi, makan kepiting malah menjadi sakit. Contoh lain, kadal gurun itu halal, tetapi rosul tidak makan. Karena ini bukan makanan yang biasa dimakan oleh kaumnya. Artinya, meski banyak yang halal tidak semua bisa di makan. (4) ini hanya 4 kata, tetapi menyimpan makna yang luas dan dalam. Ungkapan sedikit tapi penjelasannya sangat banyak.

Contoh 2, hadist dari imam muslim, bahwa rosul bertemu dengan kafilah kemudian beliau bertanya, siapa kelompok ini?. Mereka menjawab, kami muslim. Kemudian salah satu dari mereka bertanya, Siapa anda? Rosululloh. Tiba-tiba ada seorang ibu mengangkat anak kecil dan bertanya, apakah anak kecil itu boleh haji? Jawab rosul iya, bagimu juga pahala. Ada pahala tambahan buat si ibu yang menggendong anak ketika haji. Seperti saat sang ibu mengajarkan al fatihah pada anaknya. Jika anaknya mengamalkan ini sepanjang hidupnya, maka sang ibu terus mendapatkan pahala.

Harta yang paling utama adalah harta yang kita sedekahkan untuk keluarga dekat kita. Rosul bersabda, dinar yang paling baik adalah yang digunakan untuk keluarganya, kemudian, uang yang diinfakkan untuk hewan-hewan untuk jihad fisabilillah, kemudian yang untuk teman yang berjuang  fisabilillah. Jadi dimulai dari keluarga. Laki-laki mana yang mempunyai pahala besar?, yaitu laki-laki yang menginfakan untuk anak-anak nya yang kecil, yg dengan uang itu untuk hidup. Bagi kita pahala, apa-apa yang kita sedekahkan untuk kaum kita.

Pelajaran berikutnya, bahwa seseorang itu harus banya bertanya pada orang yang lebih pintar. Apa tidak cukup hanya dengan baca buku? Tetapi kita butuh pemahaman. Tanyalah ke pakar atau ulama. Jangan sampai salah paham. Contoh ada seseorang baca buku, kalau jum’atan disunnahkan membawa pisau dan tikus. Padahal harusnya kalau jum'atan harus tenang dan menyimak. Ini gagal paham. Gara-gara salah membaca. Contoh lain, ketika khotbah rosul berkata, tidak akan masuk syurga; ottah (penjual makanan hewan). Ini pekerjaan saya, kata salah satu pendengar. Padahal ini maksudnya adalah orang yang senang mengadu domba.