Jumat, 18 Desember 2020

DUSTA


Hendaklah kalian selalu berbuat jujur, karena kejujuran menjurus pada kebaikan. Pangkal dari kebaikan adalah kejujuran. Kebaikan hanya mengajak menuju pada syurga. Pintu syurga adalah kejujuran. Sebaliknya lawannya jujur adalah dusta (bohong). Bohong itu pangkal dari kedurhakaan. Dusta mencakup seluruh aspek. Dusta dalam keimanan. Mengaku iman tapi bohong, namanya munafik. Munafik lebih parah dari musyrik. Sikap munafik itu selalu bohong.

Tanda kemunafikan itu 3, intinya semua bohong yaitu (1) jika berbicara pasti dusta (2) jika berjanji, pasti tidak menepati janji (3) jika diberi amanah, pasti berkhianat. Munafik itu tempatnya di ‘intipe/ neraka. Neraka bagian paling bawah. Asal kata munafik sama dengan asal kata infa yaitu nafaqo yang artinya membuat terobosan atau terowongan. Infaq itu terobosan untuk efektifitas, memperpendek jarak (mencapai rezeki). Rumus infaq 1 – 1 = 11, 1 - 1 = 701, dst. Berbuat kebaikan itu dilipatkan 10 kali bahkan 700 kali. Yang 1 masih utuh, halal dan tidak terkurangi. 1 + 1 = 0 atau bisa minus. 1 halal milik saya, saya keluarkan 1, ternyata untuk kedustaan (kejahatan) hasilnya 0. Siapapun yang mendapatkan harta dengan cara yang tidak baik, maka Alloh akan membinasakan dengan caraNYA, misal dengan kena bencana atau anaknya meninggal, dst. Orang munafik juga ingin membuat terobosan, tapi yang baik dicampur dengan dusta. Dusta itu menyembunyikan kebenaran.

Dusta kepada Alloh, membuat kesaksian palsu. Tidak menyaksikan tapi mengaku menyaksikan. Biasanya orang bersaksi dengan menggunakan anam Alloh. Termasuk dosa yang membinasakan. Menyeret seseorang ke dalam api neraka. Karena yang didustai adalah sang Kholiq. Contoh lainnya adalah sumpah palsu.

Berikutnya, dosa mencurangi takaran (ukuran). Ini termasuk dusta. Misalnya, SPBU ada logo PASTI PAS, artinya yang tidak ada logo itu curang dilegitimasi. Alasan biasanya adalah ‘kalau gak gini, rugi’. Ingat, semua ciptaan Alloh memakai takaran (kadar) yang TEPAT. Tegakkan segala sesuatu sesuai kadarnya, jangan dicuruangi. Jika kodok dihabisi dengan membabi buta, maka ular akan meraja lela, dst. Dalam tubuh kita juga ada kadarnya, Hemoglobin (Hb), gula darah, unsur Fe, dst. Lambangnya pengadilan juga berupa timbangan. Dalam penilaian pembelajaran, juga ada takaran. Penerimaan pegawai juga ada takarannya. Jangan dikurangi dan dicurangi.

QS Al Muthoffifin. Surah No. 83 dalam urutan Mushaf. Contoh nyata kedustaan dalam takaran. Celakalah, binasalah, yang sebenar-benarnya celaka. Tidak terselamatkan dari api neraka. Yaitu jika menakar milik orang lain untuk dirinya, akan ditambahi (dilebihkan), menguntungkan dirinya. Sebaliknya jika menakar milik sendiri untuk orang lain, akan dikurangi. Tidakkah mereka yakin, bahwa mereka akan dibangkitkan di hari kiamat?. Saat bumi memuntahkan isinya. Yang mahal-mahal pun tidak ada orang yang mau mengambil. Karena melihat adzab. Mereka berdiri berbaris menghadap Alloh, untuk menanti hisab. Jangan begitu (curang). Catatan orang yang curang itu pasti ada dalam sijjin, yaitu kitab yang tidak pernah keliru. Takaran Alloh jauh lebih canggih. Celakah para pendusta (pekerjaannya brebohong), yakni mendustakan hari pembalasan. Orang melampaui batas, melanggar aturan, berlumuran dosa. Salah dibenarkan, benar disalahkan, adalah juga termasuk dusta yang berat.

Kamis, 17 Desember 2020

Asesmen, buat apa?

Di negeri ini, yang namanya ujian, tes, atau semacamnya banyak sekali. Sekarang kita ambil contoh, siswa kelas 9 SMP. Siswa ini pasti mengalami ulangan harian (UH), minimal sebanyak topik di kelas 9 tersebut. kalau dalam 1 tahun ada 10 topik, maka dia akan mengikuti UH sebanyak 10 kali. Apabila nilai kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka dia ikut remidi, yang bentuknya ulangan juga (re-test), walau sebelumnya ada remidial teaching. 

di tengah semester ada UTS dan di akhir semester ada UAS atau sekarang lebih dikenal dengan istilah PAS (Penilaian Akhir Semester). Setelah itu ada lagi yang namanya try out yang tentunya lebih dari satu kali, untuk persiapan ujian akhir sekolah. Kalau dulu, semasa ada UN (Ujian Nasional), try out lebih sering diadakan. Terakhir ditutup dengan US (Ujian Sekolah). Dengan demikian hidup sebagai pelajar banyak berpindah dari tes yang satu ke tes yang lain. Tapi uniknya, peringkat kualitas pendidikan belum juga beranjak naik. 

Andai tes itu di perbanyak, sepertinya tidak ada jaminan bahwa kualitas hasil belajar semakin baik. tentu ini harus ada yang ditinjau ulang terkait dengan asesmen. Ada 3 jenis asesmen, yaitu:

        AOL    : asssesment of learning

        AFL    : assesment for learning

        AAL    : assesment as learning

yang banyak terjadi adalah AOL, yakni mengukur sejauh mana daya serap peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru. jarang sekali kita menerapkan AFL, yakni asesmen digunakn untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Terebih lagi AAL. yakni asesmen sebagai pembelajaran. AFL dan AAL banyak melibatkan refleksi guru selama proses mengajarnya. umumnya, guru memvonis peserta didik yang kurang cakap (baca : tidak pintar), bukan merefleksi cara mengajarnya. 

tes reguler yang hanya mengulang materi atau mengukur daya ingat atau mengular prosedur yang sama, tidak akan membuat siswa kritis berpikir. alternatifnya, adalah soal HOTS yang lebih menantang. tentu ini ada konsekuensinya, membutuhkan waktu yang lebih. namun hasilnya membuat nalar peserta didik semakin tajam. 

Elemen penting pada asesmen HOTS adalah stimulus yang diberikan. (1) gambar, grafik, tabel, atau wacana harus bisa menstimulus siswa untuk terhenyak dan keudian berpikir keras. (2) kasus-kasus yang diangkat sebaiknya kontekstual dan menarik (up to date), berikutnya (3) isu-isu global yang ditampikan, agar wawasan peserta didik semakin luas dan mendunia, serta (4) pembobotan penskoran sangat penting. tidak boleh semua soal diberi bobot yang sama, karena umumnya tingkat kesulitan soal itu berjenjang.

Bilangan Langka 6174

Sepintas bilangan 6174 adalah bilangan biasa, sama dengan bilangan - bilangan yang lainnya. namun jika ditelaah lebih lanjut akan tampak keunikannya.  untuk meyakinkan hal itu, ikuti alur berikut:


pertama, tentukan bilangan terdiri dari 4 digit yang berbeda

kedua, susun lagi digit-digit tersebut mulai digit yang terbesar

ketiga, susun lagi digit-digit tersebut mulai digit yang terkecil

keempat, kurangi bilangan pada langkah kedua dengan bilangan pada langkah ketiga

kelima, ulangi langkah kedua sampai keempat.


jika diikuti langkah di atas, maka kita akan berhenti pada bilangan 6174. Mengapa kok 6174, bukan bilangan yang lain? inilah uniknya. Untuk meyakinkan, mari kita buat contoh. 


pertama, misal kita pilih bilangan 1973

kedua, disusun mulai digit terbesar, menjadi 9731

ketiga, disusun mulai digit terkecil, menjadi 1379

keempat, 9731 - 1379 = 8352


kita ulangan prosedur di atas


pertama, bilangan 8352

kedua, disusun mulai digit terbesar, menjadi 8532

ketiga, disusun mulai digit terkecil, menjadi 2358

keempat, 8532 - 2358 = 6174


kita cek lagi dengan prosedur di atas


pertama, bilangan 6174

kedua, disusun mulai digit terbesar, menjadi 7641

ketiga, disusun mulai digit terkecil, menjadi 1467

keempat, 7641 - 1467 = 6174


nah, kembali ke bilangan unik 6147. 

ternyata jika kita eksplorasi bilangan yang terdiri dari 5 digit berbeda, juga akan menemukan bilangan langka lagi, yaitu 74943. untuk bilangan dengan 3 digit, bilangan langkanya adalah 495. Begitu juga untuk bilangan dengan 6 digit, 7 digit, 8 digit dan 9 digit, masing-masing mempunyai bilangan uniknya sendiri-sendiri. Luar biasanya adalah semua bilangan langka tadi pasti habis dibagi 9.

menarik bukan?

Metode Menjelaskan dengan Lisan dan Isyarat

Ada 10 metode mengajar dan mendidik ala Rosululloh yang sudah dipelajari, berikutnya metode 11, yaitu gabungan antara ucapan dan bahasa isyarat. Hal ini untuk memperjelas sehingga memudahkan dipahami oleh sahabat dan akhirnya para sahabat bisa mendalami.

Contoh 1. Hadis Iman Bukhori dan muslim. Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti bangunan yang kokoh. Digambarkan Isyarat tangan kiri dan kanan saling menopang dengan kuat. Jika ada yang sakit maka yang lain ikut merasakan sakit juga. Ini berarti dengan pembelajaran dengan ucapan dan yang kedua dengan isyarat. Pentingnya ukhuwah berdasarkan iman. Ketika hirah, rosul mempertemankan kaum Anshor dan Muhjirin. Abdurahman bin Auf dipersaudarakan dengan Saad bin Robi’ah, orang yang paling kaya di Madinah. Ternyata Rosul mempersaudarakan tidak asal pilih.

Wahai saudaraku, sekarang kita bersaudara. Saya akan membagi hartaku menjadi dua, satu bagian buat kamu. Dia juga punya 2 istri, silahkan pilih yang paling cantik yang paling kamu senangi. Saya akan ceraikan dan setelah itu silahkan dinikahi. Abdurrahman menjawab terima kasih atas kebaikanmu. Harta dan istri kamu miliki saja, tunjukkan saja ke saya dimana pasar tempat perdagangan yang paling ramai. Artinya rosul mengetahui betul karakter sahabatnya.

Tanda kuatnya persaudaraan adalah cinta kita kepada saudara seiman. Tanda tidak kuatnya persaudaraan adalah kebencian kita kepada saudara seiman. Kisah tadi menunjukkan bahwa walaupun sebelumnya itu musuh, tetapi ketika sudah masuk islam persahabatan nya melebihi keluarga. Ikrimah anak abu jahal, setelah masuk islam, sahabat menghormatinya walau anaknya musuh islam. Dalam perang, menjelang ajal dia memberikan air ke sahabat yang lain, mungkin dia lebih membutuhkan. Air itu di kelilingkan ke yang lain dan belum sampai ke ikrimah, akhirnya beliau syahid.

Contoh 2. Hadis, Saya di syurga bersama dengan pengasuh anak yatim  seperti jari telunjuk dengan jari tengah (berdekatan), sambil memberi isyarat. Karena rosul mempunyai kedudukan yang PALING tinggi di syurga, maka pengasuh anak yatim juga kedudukannya mulia. Ibadah mengasuh, merawat membimbing, mengajar anak yatim pahalanya full, tidak berkurang sedikitpun. Pengasuh itu bisa orang lain bisa dari keluarga dekatnya.

Ada seorang laki-laki melapor ke rosul bahwa hatinya kaku, keras. Dia minta nasihat pada rosul. Jawabnya ada 2 yaitu sering-sering lah mengusap kepala anak yatim, sering-sering lah memberi makanan pada orang miskin. Hadis lain, rosul bersabda sebaik-baik perempuan yang menaiki unta adalah perempuan Quraisy. Ternyata perempuan Quraisy itu punya karakter hatinya lembut kepada anak yatim. Ketika melihat anak yatim, mudah sekali tersentuh dan punya keinginan kuat untuk merawatnya.

Contoh 3. Hadis, 3 orang yang bisa berbicara ketika baru lahir, yaitu isa ibnu maryam, anak rohib di bani isroil dan yang ketiga seperti kisah berikut. Ada seorang perempuan yang sedang menyusui, tiba-tiba berjalanlah penunggang kuda yang tampan gagah, kelihatan orang kaya dan terhormat. Ibu ini berdoa ya Alloh jadikan anak saya seperti lelaki itu. Tiba-tiba anak itu tidak mau menyusu lagi dan menghadap penunggang kuda tadi, kemudian dia bisa bicara, ya Alloh janganlah jadikan saya seperti dia. Rosul memberikan isyarat dengan jari di dekat lisannya. Setelah itu di depan berjalan seorang budak perempuan yang jelek, di siksa. Ibu tadi berdoa, ya Alloh jangan jadikan seperti dia. Kemudian anak kecil itu berhenti menyusu dan berkata, jadikan saya seperti perempuan tadi. Ibunya terkejut. Ibunya bertanya, mengapa begitu? anak menjawab. Penunggang kuda tadi adalah seorang yang dholim, sementara perempuan budak tadi sebenarnya tidak pernah melakukan seperti yang tuduhan (mencuri, dan berzina), dia hanya mengatakan cukuplah Alloh sebagai penolong saya. Ini artinya jangan sampai kita tertipu dengan penampilan, misalnya youtuber yang subscribe nya banyak, followernya jutaan dan sebagainya.

Contoh 4. Hadis, ada seorang sahabat yang bertanya kepada rosul. Apa yang paling engkau takuti wahai rosul?. Kemudian sambil menunjuk lidah dan bibir. kemudian rosul bilang ini. Mengapa lisan? Karena kalau diridhoi akan menaikkan derajat orang tsb ke syurga. Sebaliknya jika lisan membuat marahnya Alloh, membuat kita ke neraka. Perhatikan kisah berikut. Ada 2 oang bertetangga. Yang satu Ahli maksiat satunya sangat ibadah. Ahli ibadah sudah sering menasihati. Suatu waktu, Ahli maksiat melakukan dosa di tempat ahli ibadah. Ahli ibadah menasihati lagi, tapi dijawab jangan nasihati saya lagi. Tiba-tiba karena emosi, ahli ibadah itu berkata, demi Alloh. Setelah ini Alloh tidak akan mengampunimu lagi. Alloh sangat marah dan mewafatkan keduanya. Wahai ahli ibadah, mengapa mengucap itu sementara kamu tidak tahu, bisa saja Alloh mengampuni. Berkata Alloh, wahai ahli maksiat masuklah ke dalam syurgaku dengan rahmatku, sementara engkau masuklah ke neraka. Perawi hadis ini mengatakan bahwa, demi Alloh hanya dengan satu kalimat saja, Alloh bisa marah, ahli ibadah itu tadi rugi dunia dan rugi akhirat. Jadi, hati-hati dengan lisan.

Contoh 4. Hadis imam muslim. Rosul menggambarkan pada hari kiamat, saat padang mahsyar, matahari dekat sekali dengan manusia, sampai ada yang 1 mil, ada yang 10 mil  dan seterusnya, tergantung amal perbuatannya, sampai keluar keringat. Ada yang sampai mata kaki, ada yang sampai lutut dan ada yang sampai pusar bahkan ada yang tenggelam dengan keringatnya sendiri. Maka karena luar biasa dasyatnya itu, semoga kita termasuk 7 golongan yang diberi perlindungan di hari yang tidak ada perlindungan sedikitpun. Rosul menunjukkan dengan tangannya, mulai kaki sampai mulutnya. Hadis ini tidak hanya berlaku untuk laki-laki saja melainkan juga untuk perempuan. Kecuali pemuda yang hatinya terikat ingin selalu ke masjid untuk memakmurkannya.

 

 

Kamis, 03 Desember 2020

Metode Perumpamaan dalam Mengajar

 Rosul menggunakan metode ini ketika ingin menjelaskan sesuatu yang abstrak yang sulit dipahami.  Pemisalan itu untuk (1) menjelaskan sesuatu yang abstrak (2) agar mengambil pelajaran dari perumpamaan yang disampaikan. Alloh SWT banyak menggunakan perumpamaan seperti ini.

Contoh 1. Perumpamaan dua golongan, kafir dan mukmin adalah seperti orang buta dan orang yang bisa bisa melihat. Dalam hal ini terkait dalam menerima hidayah.

Contoh 2. Perumpamaan orang yang kepadanya diturunkan kitab taurat yaitu orang Yahudi. Yakni tidak membawanya. Ini kan abstrak. Seperti keledai yang membawa banyak kitab, tapi keledai itu tidak pernah membaca, membaca, memahami bahkan melaksanakan isi taurat.

Contoh 3. Alloh menggambarkan pahala dari shodaqoh. Orang yang berinfak kecil akan berimbas pada hal yang besar. 1 biji di infakkan menumbuhkan 7 tangkai. Setiap tangkai ada 100 bulir. Artinya 1 dibalas 700. Bahkan ditambah lagi hak Alloh melipatkangadakan lebih pahala tersebut dari orang yang dikehendakinya.

Contoh 4. Hadist 1. Orang mukmin yang membaca al qur’an itu seperti buah utrujah. Bau wangi dan rasanya manis. Orang munafik itu, jika membaca al qur’an seperti reihana, buahnya pahit (kecut) dan tidak berbau. Orang munafik (ahli maksiat) yang membaca al qur’an seperti buah hamdholah, rasanya pahit (busuk) baunya juga tidak enak.

Perumpamaan berteman dengan orang sholeh seperti seorang penjual minyak wangi kasturi. Walau tidak punya minyak tersebut, pasti kita juga terbau wangi. Walau tidak dapat ilmunya, kita terdampak kebaikan, kewaro’annya dst. Sementara jika berteman dengan ahli maksiat seperti tukang pande besi. Kalau seandainya kita tidak terkena apinya, dipastikan kita terkena asapnya, terkena juga bau tidak enak dari besi yang dibakar tersebut.

Contoh 5. Hadist 2. Sungguh perumpamaan apa-apa yang diutus Alloh dari hidayah dan ilmu seperti air hujan lebat yang turun di tanah. Manusia seperti tanah, ilmu seperti air hujan. Ada 3 kelompok. Kelompok 1, diantara tanah ada yang bagus yang bisa menyerap air. Maka tanah itu bisa menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang baik. Tanah itu bisa memfungsikan air hujn tersebut. Manusia jika bisa memanfaatkan ilmu dari Alloh dia juga bermanfaat bagi sekitar.

Kelompok 2, ada tanah yang tidak bisa menyerap air, tapi bisa menampung air. Dengan tampungan itu (bisanya tanah keras) tidak bisa menumbuhkan rerumputan, tapi manusia bisa memanfaatkan sebagai minum untuk ternak, atau untuk bercocok tanam. Manusia di gol ini, belajar tetapi tidak bisa memanfaatkan ilmunya untuk dirinya, tapi hanya disalurkan ke orang lain.

Kelompok 3, ada tanah yang tidak bisa menyerap air dan tidak bisa juga menampung air. bahkan kalau jika air di situ malah air itu jadi bau. Tidak bisa dimanfaatkan oleh makhluk lain, bahkan berpenyakit. Ini sejelek–jelek manusia.

Pelajaran yang bisa diambil adalah bagaimana kita bisa belajar ilmu dan memanfaatkan ilmu untuk kita dan orang lain. Keutamaan ilmu dan mengajarkan ke orang lain. Sebaik-baik manusia (guru yang baik). Celaan dan hinaan bagi siapapun yang menolak ilmu.

Contoh 6. Hadist 3. Hadist tentang safina (perahu). Rosul mengumpamakan orang yang taat dalam syariat Alloh, amar ma'ruf dan nahi mungkar. Andai melihat kemungkaran di sekitarnya, hatinya ingkar dan tergerak untuk melakukan kebaikan di masyarakat. Sebaliknya ada orang yang terjerembab dalam kemaksiatan. Seperti sekelompok orang di suatu perahu. Ketika diundi, sekelompok ada di atas sebagian di bawah. Ketika butuh air, yang baik adalah yang di atas, ambil air dari atas. Bagi orang bermaksiat, sebaiknya lubangi saja perahunya. Orang baik (di atas) mengajak orang yang dibawah untuk ke atas (menjadi baik) mengambil air dari atas. Semuanya menjadi selamat.

Ternyata tidak cukup menjadi sholeh saja, tetapi harus muslih, menjadi agen kebaikan bagi kaumnya. Alloh tidak akan menghukum jika di kaum itu ada orang yang muslih, orang yang melakukan kebaikan untuk keselamatan banyak orang. Ada kaum yang di situ ada ulama’ nya, tapi baik untuk dirinya sendiri, dia cuek terhadap kemaksiatan kemungkaran di sekitarnya. Maka Alloh menghancurkan kaum itu baik yang alim maupun yang maksiat.

Contoh 7. Hadist 4. Perumpamaan orang munafik seperti seekor domba yang ragu-ragu, gabung ke kelompok domba yang mana, yang kanan atau yang kiri. Dia bimbang tidak ada keyakinan. Orang munafik itu kadang berkumpul dengan orang mukmin kadang dengan orang kafir. Jika wafat dalam keadaan munafik, bahaya.

 

 

 

Kamis, 12 November 2020

Teknik Bertanya

 Salah satu metode pembelajaran yang bermakna adalah metode bertanya. Metode ini mampu mengaktifkan pikiran. Ini sudah dicontohkan Rosululloh kepada kita. Berikut ini contoh – contohnya.

Contoh 1. Rosululloh bertanya, bagaimana pendapat kalian jika di depan rumah kalian ada sungai?. Penghuni rumah itu bisa mandi kapan saja. Apakah masih tersisa kotoran yang melekat pada tubuhnya, jika penghuni itu mandi 5x dalam sehari?. Ini pertanyaan imajinatif.  Sahabat menjawab, tentu tidak ada yang tersisa kotoran. Itulah perumpamaan sholat 5 waktu. Alloh menghapus semua dosa jika kita menegakkan sholat. Ada 2 pelajaran penting dalam hadis ini. (1) bagaimana rosul itu mengajar dengan cara bertanya (2) bagaimana rosul membuat perumpamaan yang bisa dirasa. Dari abstrak dibawa ke konkrit. Air sungai diibaratkan sholat.

Contoh 2, sebuah hadis dari sahabat Abdulloh bin Amr bin Asy. Rosul pernah bertanya. Tahukah kalian siapa seorang muslim sejati itu? sebenarnya ini mudah dijawab, yaitu orang  yang bersyahadat. Tapi sahabat tahu bukan itu jawabnya. Pasti ada jawaban yang lebih dalam. Akhirnya sahabat menjawab. Hanya Alloh dan Rosulnya saja yang tahu.  Kemudian Rosul menjawab begini; orang muslim adalah orang yang semua orang muslim selamat dari kejahatan tangan dan lisannya. Berikutnya, siapa orang mukmin sejati itu. Dijawab, orang yang semua orang mukmin merasa aman (harta, diri) darinya. Berikutnya Rosul bertanya lagi, siapakah orang yang berhijrah itu?. dijawab orang yang menghindari keburukan dan dia bisa menjauhkan diri dari perbuatan yang buruk tersebut.

Contoh 3. Hadis dari Abu Hurairah. Rosul bertanya, tahukah kalian siapa orang yang bangkrut itu?. sahabat menjawab, yang tidak punya dirham, tidak punya barang apapun. Itulah orang yang merugi. Rosul tidak menyalahkan. Tetapi beliau ingin memberikan makna yang lebih dalam lagi. Orientasi dunia akhirat. Rosul menjawab orang yang datang membawa pahala sholat, zakat, puasa dll tetapi dia juga membawa dosa karena menghina orang lain, menuduh tanpa bukti, membunuh, atau memukul orang lain dsb. Karena dholim pada orang maka pahala kebaikan diberikan pada yang didholimi. Ketika pahala sudah habis, maka dosa yang didzalimi diberikan kepada orang tersebut. Akhirnya orang tersebut di lempar ke neraka.

Contoh 4. Diriwayatkan oleh Imam muslim dari sahabat Umar bin Khottob. Yakni pertanyaan malaikat Jibril, tentang islam, iman, dan ikhsan. Ketika kami sedang duduk-duduk dengan Rosul, tiba-tiba datang seorang laki-laki yang bajunya putih bersih, berambut sangat hitam, bahkan tidak terlihat bekas-bekas dari jauhnya perjalanan. Tidak satupun sahabat pernah mengenalnya. Ini artinya Umar mendiskripsikan dengan detil.  Duduknya seperti murid yang punya akhlak. Menyandarkan lutut nya dengan lutut nabi. Duduknya sangat dekat dengan nabi. Tanganya diletakkan seperti saat duduknya sholat. seperti inilah seharusnya duduknya murid di depan gurunya.

Orang tersebut bertanya, wahai Muhammad beritahu saya, apa islam itu?. Rosul menjawab islam itu syahadat, sholat, zakat, puasa, haji. Orang tersebut bilang, engkau benar. Umar terkejut dan takjub. Bagaimana mungkin orang itu tahu. Dia orang asing dan bertanya, harusnya bertanya karena tidak tahu kok malah membenarkan. Padahal menurut sahabat ini pertanyaan sulit. Pertanyaan 2, Wahai rosul beritahu aku tentang iman?. Rosul menjawab iman kepada Alloh, malaikat, rosul, kitab, hari kiamat, dan qodho qodar. Orang itu membenarkan lagi.  Pertanyaan 3. Wahai rosul beritahu saya apa itu ikhsan?. Rosul menajawab anda harus beribadah pada Alloh seakan-akan engkau melihatnya, jika tidak mampu yakinlah bahwa anda dilihat oleh Alloh. Jika meyakini Alloh selalu hadir saat ibadah, inilah derajat iman yang paling tinggi. Pertanyaan 4, wahai rosul, Kapan hari kiamat? Rosul menjawab. Orang yang ditanya sama tidak tahunya dengan orang yang bertanya.  Inilah kesempurnaan orang berilmu. Mengatakan tidak tahu, jika benar-benar tidak tahu atau tidak paham.

Kemudian orang tersebut bertanya, beritahu kami tanda-tanda kiamat. Sebetulnya tanda-tanda kiamat banyak sekali, tetapi rosul hanya menyebutkan 2 saja, yaitu ketika seorang budak melahirkan tuannya. Ini adalah kiasan, banyaknya anak durhaka pada orang tuanya. Orang badui (hidup di gurun, kekurangan baju, miskin, mengembala kambing) saling berlomba-lomba untuk meninggikan bangunan. Ini sudah terjadi. Saling menyombongkan diri, alamat dekatnya hari kiamat.

Setelah bertanya dan mendengarkan jawaban, orang tersebut keluar, pergi dan menghilang. Umar terdiam. Tidak bisa berbicara apa-apa. Tertegun. Adab para sahabat. Sebenarnya para sahabat bertanya-tanya. Siapa dia. Tapi semuanya diam. Umar yang pemberani pun diam. Sampai rosul sendiri yang bertanya. Wahai Umar tahukah kamu, siapa itu? Umar menjawab hanya Alloh dan rosulnya yang tahu. Rosul menjawab itulah jibril, dia datang untuk mengajar langsung pada kalian.

Kesimpulan, bertanya adalah kunci ilmu.

Kamis, 15 Oktober 2020

Metode BERTAHAP dalam Mengajar


Metode pertama dan paling utama dalam dunia pendidikan adalah keteladanan dalam perilaku dan akhlak. Metode kedua dan seterusnya, akan kita kaji hari ini dan berikutnya.

Metode kedua, adalah metode bertahap. Bagian yang paling penting didahulukan sebelum bagian yang penting lainnya. Memulai dari yang mudah menuju yang sulit. Hal ini mendekatkan peserta didik untuk pemahaman dan memperkuat hafalan. Jika tidak, maka materi yang banyak itu akan mudah terlupakan, bahkan hilang sama sekali.

Contoh bagaimana rosul mengajar dengan metode bertahap ini. Diriwayatkan, kami dulu belajar bersama rosul. Kami pemuda belum mencapai usia baligh. Kami telah belajar dulu tentang iman, tapi belum belajar Al Qur’an. Artinya saat belajar al Qur’an iman kami bertambah. Rosul menyiapkan dulu bagian penting, yaitu iman, baru kemudian Al Qur’an.

Hadist riwayat imam Ahmad. Kami diajarkan Al Qur’an oleh para sahabat nabi. Ketika belajar al qur’an dari rosul dimulai dengan belajar dan menghafal 10 ayat. Tidak akan belajar 10 ayat berikutnya sampai kami paham 10 ayat sebelumnya, ilmu yang terkandung di dalamnya sekaligus sudah mempraktikannya. Begitu juga yang disampaikan Ibn Masud (penghafal dan pengajar Al Qur’an). Rosul senang jika Ibnu Mas'ud membaca Al Qur’an.

Untuk memperkuat hadis di atas, hadist riwayat imam Baihaqi, bahwa sahabat Umar berkata, belajarlah Al quran itu 5 ayat – 5 ayat, karena Jibril menurunkan ayat rata-rata 5 ayat. Sahabat lain mengajarkan 5 ayat di pagi hari dan 5 ayat di malam hari. Artinya seorang guru harus bertahap dalam menyampaikan ilmu. Harus tahu kondisi peserta didik agar ilmu mudah dipahami. Sedikit demi sedikit cara penyampaiannya.

Bukti rosul melakukan tahapan dalam mendidik. Hadist ibnu Abbas. Rosul ketika mengutus sahabat Muadz ke negeri Yaman. Wahai Muadz kamu akan mendatangi kaum ahli kitab. Hal pertama kali yang harus kau serukan adalah untuk bersahadat. Tidak ada tuhan yang berhak diibadahi selain Alloh, dan Muhammad rosul Alloh. Jika dia mereka mentaati di urusan 2 syahadat ini, ajarkanlah mereka tentang 5 sholat fardhu. Jika dia sudah melakukan, ajarkan Alloh mewajibkan zakat. Perhatikan bahwa pembelajarannya tidak sekaligus. Jika sekaligus tentu itu pasti akan ditolak, meninggalkan Muadz sendirian.

Hadist di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran diawali dengan akidah, pintu gerbang untuk masuk ke ajaran islam. Syahadat inilah menentukan semua perbuatan diberi pahala atau tidak. Jika aqidah sudah mantab, diajarkan sholat (tiangnya). Ini hubungan dengan Alloh. Berikutnya zakat, hubungan sesama manusia. Ajaran islam semakin sempurna dan lengkap.

Faedah lain adalah rosul mengedepankan hal-hal yang lebih penting dari hal penting lainnya. Jadilah kalian robbani, maknanya banyak, menurut imam bukhori, ar-robbani adalah orang yang mendidik manusia mulai dari ilmu kecil ke yang besar. Ilmu yang mudah menuju yang luas kajiannya. Menurut Al Qurtubi, ar-robbani adalah orang yang mendidik manusia dari ilmu kecil ke ilmu yang besar. Kecil artinya ilmu yang pokok, dasar, atau asas. Baru menuju ilmu yang di atasnya. Seakan-akan seorang robbani meniru Alloh dalam memudahkan segala urusan ketika mengatur alam semesta ini.

Ungkapan ulama Ibnu Sihab dan ibnu hajar. Wahai Yunus, kalau belajar ilmu itu jangan serakah, karena ilmu itu seperti wadah (alat). Kalau seandainya itu diambil semua, maka alat itu memotong kamu sebelum kamu sampai ke akhir ilmu tersebut. Barang siapa mengambil ilmu dengan cepat, akan hilang dengan cepat juga. Ibnu hajar, berpesan mengajaraan ilmu harus dengan bertahap, karena sesuatu itu di awalnya itu mudah membuat senang masuk mempelajari ilmu tersebut. Jika mudah menerima, maka pasti dampaknya dia akan menambah ilmu yang sudah dipeajari tersebut. Sesuatu yang sedkit tapi istiqomah itu lebih baik dibanding sesuatu besar tapi tidk istiqomah. Metode ini bisa dipraktikkan di semua ilmu. Ketika menghafal al qur’an, 1 baris dulu, 2 baris, 3 baris, sampai setengah halaman, kemudian 1 hal, terus 1 lembar dan seterusnya. Akhirnya bisa hafal 10 hafalan. Bisa terbiasa murojaah 5 juz dalam sehari (syeh said).

Metode ketiga, adalah metode seimbang. Memilih waktu yang tepat, agar tidak bosan, rosul biasa tahu betul kapan mengajar, kapan berhenti. Agar sahabat tidak jenuh. Rosul memilih waktu yang tepat agar sahabat tidak lari. Seimbang dalam memberi nasihat. Guru harus pandai strategi, agar siswa tidak bosan. Jangan sampai hanya sekedar rutinitas mengajar. Ada sahabat ingin mendengar materi seperti biasanya, ternyata rosul bercerita yang lain. Ini malah memukau beliau. Seakan-akan yang bicara itu bukan rosul tetapi Jibril.

Abu Musa, mengatakan bahwa rosul jika mengutus seseorang apapaun urusannya, pasti rosul berpesan, berilah kabar gembira pada mereka, jangan membuat mereka lari dari kamu. Permudahlah jangan kamu persulit. Apa kita boleh bicara tentang adzab, neraka dst? Boleh, tapi barengi itu dengan berita tentang syurga, rahmat Alloh yang lebih luas dari amarahnya. Seorang ibu mencari anaknya yang hilang. Karena sedih, hampir saja meninggal dunia. Alloh mempertemukan ibu dengan anaknya tersebut. Ibu itu merangkul, tidak mau kehilangan anaknya lagi. Ketahuilah bahwa rahmad Alloh lebih dasyat dari kasih sayang ibu yang memeluk anak yang hilang tadi. 

Memberi kabar yang baik tidak hanya terkait syurga. Bisa saja segala sesuatu yang menyenangkan. Misal, jika kamu belajar bahasa akan bermanfaat untuk berdiplomasi, bernegosiasi, bisa memiliki tutur kata yang baik. Dan seterusnya. 

 

Kamis, 01 Oktober 2020

Kepribadian Rosululloh dari aspek Pendidikan

Rosul sebagai guru pendidik. Hari ini kita akan mengkaji hadist yang menjelaskan kepribadian rosul di aspek pendidikan.

Hadist diriwayatkan imam at tirmidzi. Rosul ketika menghadapi para anak didiknya di majelis ilmu. Digambarkan, rosul senantiasa bersikap adil dan memberikan waktu pada setiap yang hadir. Semua peserta merasa paling dekat dengan rosul, merasa paling mulia dibanding temannya. Ketika senyum dan melihat ke seluruh peserta didik.

Sebagai contoh, amr bin ash, sering dipilih rosul sebagai panglima perang. Merasa paling dekat dengan rosul. Wahai rosul, siapa paling dekat dari golongan laki-laki? Abu bakar, terus umar dst. Tapi tidak sempat menyebutnya, meskipun sering jadi panglima perang. Ini artinya harus adil pada siapapun, kalau ada yang paling, jangan ditampakkan.

Ketika di majelis ilmu memberi kesempatan kepada peserta didik. Sabar menghadapi peserta didik. Jika ada sanggahan, tidak menghentikan. Jika ada perselisihan tidak menghentikan sampai mereka sendiri ijin keluar.

Setiap ada yang bertanya tentang urusan akhirat atau dunia, jawaban yang diberikan adalah jawaban yang terbaik. Bisa nasihat atau dzikir. Rosul senantiasa memposisikan seperti bapak pada anaknya. Semua merasa disayangi. Majelis ilmu nya mulia, sangat dihormati. Tidak terdengar suara dengan tensi tinggi.

Hadist berikutnya, diriwayatkan oleh Imam Bukhori, Imam muslim. Ada seseorang ketika bertemu nabi saat khutbah di atas mimbar. Ketika di tengah-tengah khutbah, Ya Rosul, ada seorang laki-laki datang bertanya tentang agamanya. Rosul menerima dengan baik. Berhenti dari khutbah, mengambil kursi. Beliau duduk di atas kursi itu kemudian menjawab pertanyaan orang arab badui itu sehingga semua orang yang hadir mendengarkan jawaban itu. setelah selesai beliau ke mimbar dan melanjutkan khutbahnya. Hanya untuk menjawab pertanyaan seorang, beliau menghentikan khutbah nya

Pelajaran yang bisa diambil, (1) tawadhu nya rosul. (2) rosul memebri kesempatan pada penanya, meski di tenagh-tengah khutbah (3) rosul segera untuk memberikan jawaban, terutama hal-hal penting, seperti iman dan (4) memberi kesempatan untuk dekat dengan si penanya dan agar tanya jawab ini didengarkan sahabat yang lain.

Hadist berikutnya, diriwayatkan imam muslim dari sahabat abu ayyub. Ada seorang badui bersikap kurang beradab. Tiba-tiba mendekati rosul, saat beliau naik onta, memegang tali di hidung onta. Dia berkata wahai rosul apa yang bisa mendekatkan saya ke surga dan menjauhkan dari neraka.  Rosul berkata,apa yang kamu katakan tadi? (takjub dengan perkataan orang badui ini). Dia mengulangi jawaban. Rosul menjawab dengan santun, kamu beribadah hanya pada Alloh tegakkan sholat tunaikan zakat sambung tali silaturrahim.

Rosul memerintahkan, tinggalkan tali onta (yang dipegang tadi). Artinya rosul tawadhu sekali, walau dengan orang yang tidak sopan, beliau memberi kesempatan dan menjawab dengan baik, tidak menghardik. Ini artinya rosul sayang sama siapapun.

Hadist selanjutnya, dari anas bin malik. Ada seorang perempuan yang stress (gila). Tiba –tiba dia bertanya. Wahai rosul, saya punya urusan. Apakah saya bisa bertanya kepada anda? Beliau tidak menolak dan menerima dengan santun. Wahai ibu fulan, lihat sekeliling, apa yang kamu butuhkan sampai saya bisa menutaskan hajatmu. Beliau mendudukan orang tersebut di tempat yang semua orang bisa melihat, tapi tidak bisa mendengar perkataan perempuan itu. untuk menjaga rasa malu atau perasaan perempuan itu. Ini artinya rosul menerima orang, apapun orang itu.

Pelajaran dari hadist ini, bagaimana bersikap adil, menerima apapun keadaan peserta didik. Jika bertanya, dijawab dengan tulus, tidak marah, harus sabar, tawadhu ketika membimbing. Beri penjelasan yang clear dan tidak membingungkan, sehingga peserta didik merasa dekat dengan kita.

Hal penting lainnya, harus tawadhu, tidak sombong, tinggi hati. Tawadhu nya rosul, suatu waktu datang seorang laki-laki dalam keadaan takut sekali, gemeteran. Rosul berkata, tenang, tenang karena saya bukan seorang raja, saya hanya anak dari perempuan yang biasa makan daging biasa (orang jelata).

Berikutnya menunjukkan betapa tawadhunya. Ketika umar memasuki kamar rosul. Beliau sedang berbaring di atas tikar. Umar duduk di sampingnya. Kemudian Rodul duduk di samping umar. Umar melihat bekas tikar di pipinya. Dia merasa tidak layak kamar ini dihuni orang mulia. Hanya ada gandum, yang bisa dimakan hewan. Umar hanya melihat kulit, tempat makanan, dan tikar. Umar meneteskan air mata. Melihat itu, rosul berkata, wahai umar mengapa anda menangis? Wahai nabi, bagaimana saya tidak menangis kalau aya lihat ini, tikar membuat bekas d tubuh, rumah juga tidak layak. Sementara di Persia Romawi, tinggal di tempat yang banyak buah dan ranjang emas. Apa jawab rsul? Dijawab, wahai ibn khottob, apa kamu tidak ridho jika bagian kita adalah akhirat, sedang bagian mereka adalah dunia. Itulah sifat tawadhu rosul. Sifat asli, bukan sifat kepura-puraan.

 

 

 

 

 

Kamis, 17 September 2020

Agar Pendidikan Berkualitas

 

Ada ungkapan, dari sebuah buah, anda akan mengetahui kualitas pohonnya. Rosululloh bagaimana mendidik, kita bisa lihat dari kualitas sahabat. Kalau kualitas mereka baik, sebagai teladan, tentu sang guru berkualitas baik juga. Berikut beberapa hal  yang mempengaruhi keberhasilan rosululah mendidik para sahabat.

Memerintahkan semua umatnya agar senantiasa menuntut ilmu, senantisa belajar. Bahkan beliau mewanti-wanti agar terhidar dari kebodohan. Semuanya menerimanya dengan jelas dan tak ada keraguan. Siapa yang punya ilmu seakan akan ada kewajiban untuk menyebarkannya. Apa saja yang dilakukan rosul sebagai sosok guru teladan, berikut ini penjelasannya.

Pertama, memerintahkan untuk selalu belajar, jaminan mendapatkan pahala yang luar biasa bagi yang belajar. Barang siapa yang berjalan dengan tujuan menuntut ilmu maka Alloh akan memudahan baginya untuk masuk surga, dan tidak akan berkumpul suatu kaum di rumah Alloh (masjid) atau di suatu majelis, mereka membacakan kitab Alloh kemudian mengkajianya dengan mendalam, kecuali mendapatkan 5 faedah dan kebaikan-kebaikan, yaitu :

a.      Akan turun kepada mereka ketenangan jiwa

b.      Akan diliputi rahmat Alloh SWT

c.       Akan dikelilingi oleh para malaikat

d.      Alloh akan menyebut mereka di majelis di sisi Alloh (penduduk langit)

e.      Tidak akan berdiri (selesai) kecuali semua mendapat ampunan dari Alloh.

Hadist lain, ada usaha yang luar biasa seorang sahabat dalm mencari ilmu. Untuk 1 hadis saja rela menempuh dari Madinah ke Damaskus. Abu Ddar’da waktu itu berada di damskus. Berkatalah, wahai saudaraku, apa yang menjadi alasan engkau menemui saya. Orang itu berkata, hanya untuk memastikan 1 hadist yang sampai ke saya. Apakah hanya untuk 1 urusan itu saja atau ada urusan lain? Tidak hanya untuk 1 hadis saja. Apa ada urusan perdaganagn? Tidak. Sesungguhnya, barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu, maka Alloh memudahkan masuk surga dan para malaikat meletakkan  sayap nya (dengan suka rela) untuk para pencari ilmu, yang alim dimintai ampunan  semua penduduk bumi dan langit. Keutamaan orang alim itu lebih baik dari pada orang ahli ibadah. Perbandingannya sepeti keisitimewaan rembulan dibanding dengan planet lain yang tidak berinsr. Ulama pewarias nanbi, nabi tdk mewaeiskan dinar tapi hanya imu. Barangsiapa mengambil ilmu, sberarti mengambil sestau yang luar biasa.

Kedua, usaha Rosul, memerangi kebodohan dan buta huruf. Dulu ketikan perang badar selesai, banyak orang quraisy menjadi tawanan perang. Untuk bisa bebas, biasanya harus mengeluarkan harta.  Ini yang menarik adalah (belum ada tandingannya di pemimpin dunia). Seorang tawanan bisa bebas jika 10 pemuda anshor bebas buta baca tulis. Mengapa kaum anshor, karena mereka sibuk dengan pertanian, sedikit belajar.  Para tawanan berlomba lomba mencari metode dan media untuk meminterkan 10 pemuda anshor tersebut.

Ketiga, mewajibkan belajar menuntu ilmu, ini bukan sekedar perintah biasa. Menuntun ilmu adalah kewajiban bagi setiap muslim baik laki-laki maupun perempuan. Kalau ingin sholat sah dan diterima, wajib belajar bagaimana bersuci dan sholat yang benar. Kalau ingin puasa nya diterima, wajib tahu apa yang membatalkan puasa. Kalau ingin haji diterima, wajib tahu manasik haji. Jika ingin jual beli yang sukses, wajib tahu ilmunya. Tidak boleh di pasar kita (umat islam) kecuali orang yang sudah ahli dalam fiqih jual beli. (umar bin khottob). Apa saja yang halal dan harom di jual bel harus dipahami. Untuk guru, wajib belajar bagaimana mengajar mendidik yang terbaik, sehingga betul-betul tujuan belajar tercapai dan menghasilkan luluan yang berkualitas.

Keempat, memberikan ancaman bagi siapapun yang meninggalkan (enggan) belajar dan mengikuti pembelajaran. Saat di mimbar Rosul menyampaikan, Kenapa kok ada suatu kaum yang tidak mendidik menasehati mereka dengan ilmu dan syariat. Mengapa kok ada suatu kaum yng tidak mau menerima nasihat, mengambil pelajaran. Ini disampaikan berulang kali. Sampai turun dari mimbar. Menurut para sahabat ini adalah kaum al askariyun, di Yaman. Mereka pinter tapi tetangganya bodoh-bodoh. Mereka (kaum ini) protes dan menermui rosul. Mengapa engkau mengatai kami. Kaum yang tidak mau mengajari tetangganya. Rosul tidak mengiyakan dan tidak mengtidakkan. Rosul hanya menglangi ceramahnya sampai 3x. Rosul memberi ancaman, jika mereka tetap tidak mau mengajar, akan akan diberi hukuman. Akhirnya, mereka berkomentar; tunggu 1 tahun, kami akan mencerdaskan tetangga kami. Kalau 1 tahun engkau belum puas, kami siap dihukum. Telah terlaknat dari kaum bani isroil, dengan lisan nabi Daud dan nabi Isa, gara-gara kaumnya berbuat maksiat , melampau batas, dan  tidak saling menahan ketika melakukan kemungkaran. Artinya Rosul memberia ancaman tidak hanya di akhirat, tapi di dunia juga bagi yang meninggalkan belajar.

Komentar seorang ulama (Mustofa al Zarqoh), siapapun yang meninggalkan belajar dan pembelajaran dianggap sebuah kriminalitas, sebuah tindak pidana, yang berhak mendapatkan hukuman di dunia. Belum banyak ini dilakukan oleh pemimpin dunia, kecuali Rosululloh. Kita bisa mengambil pelajaran dari hadis di atas, sebagai berikut:

1.       Rosul tidak menyetujui kalau ada kelompok bodoh di samping kelompok orang pinter

2.       Rosul menganggap, kalau ada orang bodoh, atau tidak mau belajar, berarti melanggar perintah Alloh dan syariatnya

3.       Orang yang dalam keadaan bodoh, dipastikan mendapatan azab dan laknat

4.       Rosul mengumumkan perang dan memberi ancaman kedua kelompok, kelompok yang tidak mau belajar dan kelompok pinter yang tidak mau mngajari.

5.       Diberikan waktu 1 tahun yang belum bisa belajar untuk sampai sukses. Agar kebodohoan itu tidak terjadi pada umat islam.

6.       Rosul tidak pernah menyebuk eksplisit. Hadist tersebut memberi paradigma penting dan bersifat umum, bahwa setiap kaum seperti akun askariyun, akan mendapat laknat. Orang seperti itu harus dihindari.

Kelima, senantiasa berlndung dari ilmu yang tidak bermanfaat. Senantiasa berdoa, ya Aloh aku belindung dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusuk, dari jiwa yang idakk tenang dan dari doa yang tidak mustajabah. Tjelas bahwa ilmu itu harus bermanfaat. Doa lain, ajarkan kami ilmu yang bermanfaat.

 

Kamis, 10 September 2020

Guru Teladan

Setiap kematian itu ada ibroh bagi siapa saja yang bisa mengambil pelajaran. Kematian itu pasti  menimpa siapa saja. Bagi yang cerdas berakal harus menyiapkan diri dengan betul karena kematian bisa datang tiba-tiba. Kesedihan paling mendalam adalah saat wafatnya Rosul. Semua amal terputus ketika meninggal, kecuali amal jariyah dan ilmu bermanfaat. Doa doa kita dibutuhkan bagi sang mayit untuk meringkan beban mereka menuju alam barzah. Semoga Alloh mewafatkan kita dalam keadaan khusnul khotimah.

Bagian ini akan mempelajari bagaimana Rosululloh memberi teladan pada kita ketika mendidik dan memberikan pembelajaran. Pelajaran siroh itu sangat penting, karena dari siroh itulah kita mencontoh bagaimana seharusnya kita beragama, berakhlak, memiliki karakter terpuji. Materi siroh sangat luas sekali. para penulisnya juga memiliki banyak metode. Yang pertama, metode mengumpulkan yang terpencar-pencar. Karena para tabbin saat kecil itu tidak mengetahui persis, bagimana perilaku Rosululloh, sehingga bertanya ke para sahabat besar. Kemudian ditulis dan akhirnya menjadi siroh nabawiyah.

Cara kedua, menuliskan berdasarkan urutan sejarah, zaman dan peristiwa kejadian-kejadian. Mulai rosul belum lahir, saat lahir, masa kecil dan seterusnya sampai wafat. Cara ketiga, menggunakan cara menulis detil. Seperti isra’ mi’roj, bagaimana peristiwa tersebut dan pelajaran yang bisa diambil ditulis secara detil. Cara keempat, ditulis berdasarkan sifat-sifat baik secara fisik maupun akhlak. Secagai contoh ada kitab siroh yang bercerta secara fisik rosul, mulai rambut, kulit , wajah, kaki dst sampai dengan mu’jizat-mukjizat nya. Cara terakhir, biasa dipakai penulis di era terakahir, 5 abad terakhir yaitu berdasarkan tema, metode tematis. Pengkaji memilih tema-tema tertentu. Misalnya siroh khusus tentang kepemimpinan, tentang cara memberi pelajaran, tentang keluarga beliau dan seterusnya. Cara kelima ini kita gunakan untuk mengupas bagaimana rosul itu mendidik.

Pertanyaan menariknya. Mengapa kita harus meneladani rosul? Bukankah sekarang banyak metode cara mendidik? Karena rosululloh itu contoh teladan terbaik, teladan di semua akhlak. Telah ada dalam diri rosululloh teladan yang baik. Mungkin si A teladan dalam kesabaran, si B teladan dalam keberanian, si C teladan dalam cara menyelesaiakn masalah, tapi dalam segi yang lain tidak teladan. Tetapi rosululloh adalah teladan yang TOP. Contoh terbaik bagi semua umat manusia.

Alasan kedua adalah bagi siapapun yang mengkaji siroh, rosul mempunyai banyak cara metode dalam mendidik. Ada 60 metode bagaimana mengajar orang lain. Ingat saat itu belum ada internet. Beliau kadang menggunakan media. Kadang hanya menyentuh saja, pengaruhnya luar biasa. Kadang dengan ceramah. Terkadang dengan berbicara hati ke hati, kadang juga dengan mengajar berpikir (lihatlah langit, bulan, dst).

Kesimpulannya bahwa rosul adalah sebaik baik gguru yang wajib kita teadani, sosok ideal sebagai guru dai. Rosul di abadikan sebagai guru terbaik. Alloh lah yang mengutus diantara mereka yang telah melakukan 3 tugas, (1) membacakan ayat Alloh (2) membersihkan mereka dengan akhlak terpuji (3) mengajarkan kepada mereka (bukan hanya transfer pengetahuan) berupa al kitab dengan hikmah (QS: Jum’ah : 2). Sebagai utusan (guru) untuk semua manusia, cukuplah Alloh sebagai saksi.

Ternyata dalam hadist juga banyak yang mengabadikan bahwa Rosul adalah guru terbaik. Hadis riwayat Aisyah, rosul bersabda, sesungguhnya ALLOH tidak mengutusku sebagai orang yang keras, tetapi sebagai seorang mualim (guru), sebagai orang yang memberikan kemudahan dalam melaksanakan ajaran islam.

Hadist kedua, diriwayatkan Abdulloh bin Amru. Rosul keluar dari kamar beliau, dan masuk ke dalam masjid. Didapati ada 2 halaqoh ilmu. Yang pertama membaca Al Qur’an, berdizikir dan berdoa. Halaqoh kedua sedang belajar ilmu. Masing-masing berada adalam kebaikan. Yang baca Al quran, jika Alloh menghendaki akan memberi pahala yang luar biasa. Jika Alloh menghendaki lain,  itu terserah Alloh. Pada kelompok belajar dan mengajar inilah rosul berkata, yakinlah saya di utus sebagai guru. Akhirnya rosul bergabung di halaqoh kedua.

Hadist ketiga, diriwayatkan Muawiyah saat mualaf. Ketika saat sholat. Ada orang bersin. Muawiyah berkata, semoga Alloh memberi rahmat. Sholat Kkk mendoakan orang bersin. Mengapa kalian saling memandang saya. Sahabat lain menepuk paha, tanda menyuruh diam. Setelah selesai sholat, Muawiyah berkata, sungguh aku tidak melihat seorang guru baik, sebelumnya atau sesudahnya, guru yang memberi teladan terbaik, demi Alloh saya tidak akan pernah memukul setelah ini. Sholat ini tidak berfaedah di dalamnya. Sholat harusnya berisinya tasbih. Ketika sholat tidak boleh berbicara. Pelajaran dari hadist tersebut, bagiamana lembutnya rosul pada orang yang tidak tahu, bagaimana rosul cara mengajar bagi orang yang jahil, tidak mengetahui. Bagaimana cara mengajar pada orang yang melakukan kesalahan.

Selain al qur’an dan hadis, yang ketiga adalah Fakta sejarah, rosul sebagai guru terbaik. Sosok para sahabat yang belajar langsung pada beliau, cukup sudah menunjukkan bahwa beliau hebat sebagai guru. Bagaimana umar sebelum masuk islam, sebagai preman, kejam, setelah islam berubah hatinya lembut. Ketika menjadi kholifah memanggul gandum sendiri, padahal saat itu kholifaf. Sahabat lain menjadi luar biasa. Andai rosul tidak punya mu’jizat, sahabat yang sukses di bidang masing-masing cukup membuktikan beliau Rosul. Pembicaran paling nikmat adalah ketika mengkaji siroh nabawiyah.

 

Jumat, 04 September 2020

Para Pemakan Api

Memakan api - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Menjual ayat Alloh dengan materi dunia apapun bentuknya, tidaklah sebanding. Materi dunia itu sangat murah, kenikmatan yang paling hina, dan bersifat sementara, sebentar lagi lenyap. Seperti bayangan, yang lenyap ketika matahari tenggelam. Itu adalah kenikmatan yang semu lagi menipu. Kesehatan kita bisa lenyap, bahkan nyawa juga bisa lenyap apalagi kekayaan dan jabatan.

Orang yang menyembunyikan ayat Alloh, yang dengan itu dia mendapatkan materi dunia. Orang seperti itu tidaklah makan dalam perutnya kecuali api neraka. Yang dia dapat itu akan menjadi bara api dan akan dimakan mereka. Dan Alloh tidak mau berbicara dengan mereka. Ini menunjukan Alloh itu murka. Bahkan Alloh melihat pun tidak. Alloh tidak berkenan menyucikan dosa-dosa mereka. Pahala tidak ada. Dosa mereka utuh. Ditambah adzab yang sangat mengerikan.

Histori ayat ini berkaitan dengan para tokoh pendeta / ulama yahudi madinah. Mereka sudah tahu akan datangnya Rosul akhir nyaman, lengkap dengan ciri-cirinya. Karena informasinya  ada di taurat dan injil. Sifat nabi Muhammad ada di dalamnya. Diantaranya selalu amar ma'ruf nahi mungkar. Yang menghalalkan yang baik-baik dan yang mengharamkan yang buruk/jahat. Meringankan beban syariat yang ada dalam zabur, taurat, dan injil. Yang bersama muhammad itu ruku dan sujud, di dahi mereka ada tanda-tanda sujud pada Alloh. Itu gambaran dalam taurat. Sementara dalam injil seperti umat islam itu seperti tunas, makin lama makin membesar. Ini membuat orang kafir ciut hasilnya. Ini digunakan untuk mengancam kaum aus (kaum anshor) orang yastrib. Sebentar lagi akan datang nabi kami yang kan menghancurkan kaum aus. Ternyata sebaliknya. Ini yang membuat mudah dakwah nabi menyebar di madinah. Bahkan mereka membela seperti saudara sendiri.

Setelah melihat ternyata rosul itu tidak dari kaum mereka, sengaja merubah ayat Alloh di Taurat. Dipilih yang menguntungkan saja. Para pendeta yahudi nasrani diuntungkan , karena yang akan berdoa minta ampunan harus bayar ke mereka. Berapa banyak ulama yahudi dan nasrani makan harta dari umatnya.

Mereka itulah telah membeli kesesatan dengan petunjuk. Barter dengan iman. Mereka sudah dapat petunjuk dari Alloh (taurat) tapi ditukar dengan kesesatan. Menukar azab api neraka dengan ampunan.  Alangkah sabarnya mereka dengan api neraka.  Sudah jelas dapat surga kok malah memilih neraka.

Berikutnya QS. An-Nisa ayat 10. Sungguh orang yang makan harta anak yatim dengan cara yang tidak benar (dholim). Merugikan hak nya anak yatim. Hanya dibolehkan jika pengasuhnya tidak mampu, hanya sekedar kebutuhan fisik minimal nya. Orang yang makan anak yatim tersebut, akan makan api neraka, api akan masuk dalam perut mereka. Mereka HANYA makan api neraka. Dan tinggal terus di api neraka untuk selama-lamanya. Ingat api neraka tidak pernah padam.

Jadi ada 2 tipe orang yang makan api neraka, yaitu (1) menjual tau menyembunyikan ayat Alloh (2) yang memakan harta anak yatim dengan cara tidak benar. Hadits nabi, Barang siapa yang meminta pada orang lain untuk memperbanyak miliknya menambah kekayaannya (incomenya),  maka harta itu akan menjadi bara api untuk dirinya. Tidak halal meminta-minta pada orang lain, kecuali untuk 3 golongan saja, yaitu: (1) orang mendapatkan musibah yang dengan musibah itu menghancurkan seluruh miliknya. Boleh jika hanya sekedar untuk mempertahankan kebutuhan fisik minimum. Begitu sudah selamat, haram lagi. (2) orang yang tenggelam dalam hutang. Artinya, ndai seluruh miliknya dibayarkan untuk hutang, hutang nya belum lunas juga. Ini pun juga untuk sekedar menyematkan jiwanya. Kebutuhan dasar minimum. (3) orang yang bangkrut (dunia) total. Mungkin karena tertipu dalam bisnisnya. Khusus ini, harus minimal ada tiga saksi terpercaya yang meyakinkan bahwa dia benar-benar bangkrut. Jika sudah terpenuhi, haram juga untuk meminta-minta. Ini hadist yang diriwayatkan Muslim.

Kesimpulan: Jangan main-main dengan ayat Alloh SWT.

 

Kamis, 03 September 2020

Pengaruh, Bentuk, dan Sisi-sisi Evaluasi Diri

Lentera Hijrah: Evaluasi diri Kita Suatu Keharusan -  Gomarketingstrategic.com

Evaluasi diri adalah bagian dari muhasabah diri. Jika itu selalu dilakukan dlam doa dan dzikir dan dalam hal apapun, maka amalan ini beranfaat bagi di dunia maupun akhirat. Apalagi jika dalam proses pembelajaran. Ini penting. Seorang ulama berkata, seorang hamba akan selalu dalam kebaikan selama dia senantiasa dalam evaluasi diri. Ini termasuk kecenderungan untuk selalu dalam kebaikan.

Sebaliknya jika tidak, sangat berbahaya. Ini berarti tidak ada yang menasehatinya. Disebutkan imam Ahmad bahwa dikisahkan hikmah yang bisa diambil dari keluarga nabi Daud. Seorang hamba yang berakal tidak lalai dalam 4 waktu. Jika kita meneladani nabi Daud, selayaknya meniru beliau, tidak lalai tentang 4 waktu.

Pertama, sediakan waktu proposional untuk bermunajad pada Alloh. Siapkan waktu tertentu (yang istimewa) untuk berdialog dengan Alloh SWT. Ini paling utama. Kedua, waktu untuk eveluasi diri kita sendiri. Wajib, apakah kita itu sudah sholat subuh tepat waktu? Apakah sudah melaksanakan sholat dhuha? Apakah sudah membaca al qur’an atau belum. Apakah sudah menuntaskan pekerjaan? Harus dilakukan terus menerus. Ketiga, siapkan waktu untuk bersama mitra dakwah kita yang sholih. Agar teman yang sholeh itu memberikan saran bagi kita. Jika ada aib, bisa saling menutupi, bukan malah sebaliknya. Keempat, siapkan waktu untuk menikmati hidup kita. Menikmati yang halal yang diberikan oleh Alloh SWT. Ada waktu untuk menyempurnakan waktu sebelumnya. Untuk menyempurnakan waktu kehidupan kita. Untuk membahgaian diri kita dan orang di sekitar kita. Umar bin Khottob, berkirim surat pada pegawainya, yang isinya memerintahkan: evaluasi dirilah kalian dalam keadaan senang sebelum kalian mengevaluasi diri dalam keadaan susah. Sebab jika ini dilakukan maka semua urusan akan menjadi tenang dan dalam keridhoaanNya.

Ungkapan ulama’. Seorang mukmin itu bisa mengatur dirinya sendiri, termasuk mengevaluasi dirinya karena semata-mata karena Alloh. Hasan Basri berkata, jika terbiasa mengevaluasi diri maka di akhirat, hisabnya diringankan. Perhitungan hisab akan jadi ringan bagi orang yang terbiasa mengevaluasi diri. Sebaliknya hisab akan menyulitkan bagi orang yang jarang melakukannya. Termasuk juga pada urusan dunia. Insyalloh, hidup kita akan terus meningkat.

Berikutnya tentang bentuk-bentuk evaluasi diri pada pembelajaran. Ada 2 bentuk, yaitu (1) bentuk evaluasi diri ketika melakukan pekerjaan atau sebelumnya melaksanakan pekerjaan. Apa yang dievalauasi?. Pertama, bertanya dulu tentang niat. Apakah niat sudah benar. Apakah benar-benar sudah mendarah daging niat itu? apakah tujuan pelajaran sudah jelas Untuk kita raih?. Apakah tempat (termasuk daring) sudah siap? Apakah murid kita sudah siap untuk menerima pelajaran dsb.

Contoh bagaimana rosul melakukan persiapan yang luar biasa. Ketika rosul menyiapkan pasukannya pada perang badar. Padahal Alloh sudah menjamin. Saat itu umat mukmin seperti bangunan yang kokoh. Rosul memerintahkan membuat barisan yang lurus. Sawad berdiri agak maju sedikit ke depan. Rosul membawa kayu (busur panah), mendekati dan memukul dengan ringan. Bagi sawad menyakitkan dan terkejut. Sempat berkata, wahai rosul engkau sempat membuat aku sakit demi Alloh yang mengutusmu, aku akan membalas pukulan ringan ini.

Rosul mempersilahkan sawad. Rosul membuka baju, terbuka perut Rosul, beliau tidak mau mendholimi seorangpun. Ini artinya rosul memberikan contoh bagaimana berbuat adil itu. berkata Rosul, balaslah wahai sawad. Sawad maju, tiba2 dia memeluknya dan mencium perut rosul. Rosulpun terkejut. Wahai sawad apa yang mebuatmu melakukan ini? Wahai rosulloh, engkau melihat apa yang akan kita lakukan. Kita perang, bisa saja saya akan mati. Aku ingin kulit saya bersentuhan dengan kulit engkau sbelum wafat. Maka Rosul mendoakan beliau.

Bentuk kedua adalah evaluasi setelah pembelajaran. Ini ada 3 macam, yaitu (1) apakah saya sudah melaksanakan tugas amanah yang diamanahkan ke saya (2) Apakah saya sudah melaksanakan pembelajaran yang jangan-jangan kalau saya tinggalkan itu lebih baik (3). Bertanya bagaiana caranya agar perbuatan yang sudah dilakukan itu terus meningkat. Ketiga pertanyaan ini harus terus kita pertanyakan pada diri kita.

Selanjutnya sisi-sisi yang harus kita evaluasi saat evaluasi diri. Pakar pendidikan menyebutkan diantaranya (1) evaluasi tujuan dan persiapan. Apakah tujuan pembelajaran sudah sesuai dengan capaian pembelajaran. Apakah langkah-langkah pada pembelajaran nanti sudah benar? (2) metode pembelajaran dan medianya. Apakah sudah melakukan variasi? Apakah video, ppt sudah siap? Apakah metodenya tidak menoton? (3) kedaan kondisi lingkungan tempat pembelajaran. Apakah susana kelas nyaman? Tidak terlalu panas/dingin? Apakah tulisan kita terbaca? (4) hubungan kita dengan murid. Apakah kita sudah mengenal semua murid yang akan kita ajar? Jangan sampai ada murid yang belum kita hafal namanya. Jangan sampai kita menguji dan berlaku tidak adil padanya. (5) cara metode strategi teknik mengajar. Apakah gerakan kita sudah merata ke seluruh penjuru kelas. Apakah murid kita merindukan metode kita?. Jika murid senang berarti ada kesuksesan. Berikutnya yang ke (6) Apakah kita sudah mengetahui standar murid kita. Apakah tugas yang kita berikan itu memberatkan. Kita harus bisa mengukur kompetensi murid, sehingga tugas bisa dilakukan dengan senang tanpa siswa itu merajuk, tanpa putus asa. (7) kesadaran kita untuk mengembangkan diri. Berapa banyak kita bertukar pikiran sesama teman. Berapa banyak kita belajar pada senior. Buku apa yang dibaca untuk meningkatkan kompetensi kita. Berapa banyak seminar yang telah kita ikuti.

Semua hal di atas itu baik dan penting, namun yang paling penting adalah minta bimbingan Alloh. Maka apa yang kita lakukan itu (mengevaluasi diri) tidak ada manfaatnya jika tidak ada ridho dari Alloh.

Jumat, 28 Agustus 2020

Waiting List Unlimited

Kepada Kamu yang Masih Saja Menunggu 

Ada yang ribuan tahun, setalah lama menungu akhirnya bisa masuk syurga. Mereka ingin masuk syurga tapi karena waiting list, jadi tertunda. Oleh Alloh sengaja diperihatkan Surga. Baik syurga maupun di neraka ada orang-orang yang kita kenal saat di dunia. Sehingga komentar kita bisa begini, Oh itu yang terkenal dengan mengkomersialkan ilmu, agama dst. Oh itu yang pendusta. Itu yang kenalan kita yang luar bisa baiknya. Meraka sangat ingin masuk syurga. Ketika yan di lihat neraka, komentar orang tersbut Jangan jadikan kami seperti mereka ya Alloh. Bahkan mereka bisa membalas kaum elit yang dulunya menghinakan kaum alit. Kaum alit ini justru dipersilahkan masuk ke tempat yang penuh kenikmatan yang didalamnya tidak ada rasa khawatir. Sementara yang menghinakan orang yang beriman, rasakan sendiri apa yang kau kumpulkan (harta, pamgkat, dll). Hari ini tak ada gunanya kesombongan itu. Meraka juga masih bisa melihat bagaimana ketika penghuni neraka merengek agar ada minuman atau makanan yang dilemparkan .

Ada waiting list yang tak berujung. Karena imannya lenyap disebabkan ucapan dan perbuatan mereka. Waiting list unlimited, tak berhingga. QS. Al A’rof 40, yaitu Orang yang mendustakan, mecela, mencaci maki ayat-ayat kami, menunjukkan melecehkan ayat kami (dianggap ajaran kuno, sejak 1400 tahu kok masih digunakan, ketinggalan zaman, sehingga harus direvisi). Dia merasa lebih hebat dari Alloh yang menurunkan. Intinya mendustakan, ini bisa dengan ucapan. Mereka tidak percaya kitab suci, mereka bilang bohong semua dst. Hari ini, tidak sedikit orang yang seperti itu. Misal omngan begini, hari ini China sudah ke luar angkasa, kok masih menghafal Al Qur’an. Ada juga yang mendustakan dengan perbuatan. Ini tidak kalah dengan mendustakan dengan ucapan, yaitu  takbbur. Agar tidak takabbur, biasakan bertnya kamu berasal dari apa? Dari setetes air HINA. Sekarang kok jadi penentang. Kita dari lumpur, apa yang disombongkan. Tidak akan masuk syurga jika ada hati nya ada takabbur, walau kecil.

Langit menutup pintunya untuk orang seperti itu. tak satupun pintu langit yang mau menerima mereka. Apa hanya itu yang ditolak? Bahkan rohnya pun tidak bisa naik ke langit untuk menghadap Alloh. Juga amal kebaikan mereka, meskipun mereka berbuat demi kemanusiaan. Ini berbeda dengan orang beriman, Alloh akan mengakat amal soleh orang yag beriman, pintu langit dan pintu syurga dibuka lebar-lebar.

Pada orang yang mendustakan ayat Alloh, ketika sakarotul maut, malaikat duduk di atas kepala orang yang sekarat tersebut. Dikatakn padanya, hai jiwa yang busuk, roh yang jahat, keluarlah kamu sekarang menuju murkanya Alloh. Begitulah malaikat maut menyeru dengan bengis. Penderitaan yang paling puncak, ketika ruh keluar dari tubuh. Rosul saja merasakan sakit, sampai rosul berkata ummati, ummati, ummati. Beliau minta untuk menanggung seluruh penderitaan ummatnya saat sakarotu maut. Gelar ummi itu artinya nabi yang sangat penyayang pada ummatnya. Nabi tidak berkata hai anakku, hai sahabtku, hai mantuku dst. Yang diingat hanya ummatnya.

Izroil melanjutkan bahwa ruh orang yang mendustakan ayat Alloh tersebut keluar dengan bau busuk, yang busuknya tidak ada yang mennadinginya. Seperti baunyu nya bangkai yang paling busuk. Tidak melewati sekelompok malaikat, melainkan malaikat itu mengeluh. Ini bau apa kok sangat busuk. Sampainya ruh itu hanya di langit terbawah. Minta di bukakan langit terndah, namun langit yang terbawah pun tidak mau menerima. Tertutup bagi orang yang mendutakan agama.

Tidak akan masuk syurga orang yang semacam itu, sampai ada onta yang bisa masuk lubang jarum. Ini immpossible. Tidak ada orang yang bikin jarum dengan lobang besar. Kalaupun ada, untuk apa? Ini artinya selamanya tidak akan bisa masuk syurga. Seperti itulah kami membalas orang-orang mengejek agama Alloh. Selanjutnya mereka akan menimati siksa neraka. Kasurnya di neraka itu adalah api, ditambah lagi selimut berupa api. Ditutup dari segala arah. Api itu menyelimuti mereka.

Self Evaluation

Self-Evaluation - Biblical Ministries Worldwide

Sebelum kita mengetahui tujuan, urgensi dan metode evaluasi diri, sebaiknya kita tahu apa itu evaluasi diri. Dia semakna dengan muhasabah. Sesuai dengan firman Alloh, Wahai orang yang beriman, bertaqwalah dan hendaklah melihat apa yang sudah dilakukan. Alloh maha mengetahui dan maha teliti apa apa yang kita lakukan.

Di era modern, evaluasi sering dilakukan. Untuk menentukan keberhasilan suatu program. Ini sangat penting, untuk kemaslahatan kita. Seorang guru harus terus menerus mengevaluasi diri. Kemampuan seorang guru menilai bagaimana proses pembelajaran dilakukan dengan jujur dan melihat dirinya. Ingat perkataan umar, evaluasi diri kalian sendiri sebelum kalian dievaluasi Alloh di akhirat kelak. Ini melihat apa yang sudah dilakukan, apa yang sudah dikerjakan, sekaligus memperbaikinya. Ini juga termasuk evaluasi di keluarga, untuk kebaikan bersama.

Kemampuan menilai diri sendiri ketika mengajar. Tentu dilakukan dengan jujur. Jika ada kekurangan, harus diperbaiki. Evaluasilah tujuan pembelajaran, sudah tercapai atau belum. Termasuk metode dan medianya. Di akhir, di evaluasi apakah siswa kita sudah berhasil sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Pertama, tujuan evaluasi diri adalah (1) untuk mengukur tingkat keberhasilan yang dilakukan. Dengan ini kita bisa melihat kekuranga pembelajaran kita sehingga ada perbaikan. (2) untuk meyakinkan bahwa ilmu yang disampaikan itu betul2 sampai ke siswa. Ibaratnya, Ilmu itu sebagai amanah. Ilmu kita ambil dari sumber nya (Alloh) kemudian kita sampaikan kepada siswa kita. (3) untuk mengetahui sisi kelebihan dan kekurana kita. Setipa orang punya itu. Jika kita tahu kelebihan itu, jaga, pertahankan dan tingkatkan. Jika menemukan kekeurangan, perbaiki sehingga ilmu yang disampaikan benar nyampai (4) untuk meningkatkan dan memperbaiki secara kontinu standar guru.

Evaluasi pihak luar, bisa jadi manajemen (kepala sekolah, dinas pendidikan). Pihak luar tujuannya pengawasan. Mengawasi peefoma kinerja guru. Yang kedua adalah mengevaluasi. Yang ke tiga adalah menilai guru. Apakah gurtu ini layak untuk naik golongan dsb. Atau guru ini membutuhkan pelatihan, seminar, dsb. Ke empat adalah kepentingan adminstratif. Dengan demikian bedanya, evaluasi luar dengan evaluasi diri adalah kalau evaluai luar itu untuk membantu pihak yayasan baru membantu guru. Sedangkan evaluasi diri itu membantu guru terlebih dulu baru membantu pihak yayasan.

Berikutnya, urgensi evaluasi diri bagi guru. Pertama, bisa mengukur performanya. Contoh ada 2 guru. Sama-sama memulai megajar. Durasi mengajar 5 tahun. Guru A, setiap tahun dia mengevaluasi diri, di tahun ke dua dia akan meningkat performanya. Begitu seterusnya. Artinya guru A ini mempunyai 5x pengalaman perbaikan diri. Guru B tidak melakukan evaluasi. Apa yang diajar tetap. Guru kedua ini hanya mengulang ulang performanya selama 5 tahun.

Urgensi kedua, adalah bisa menilai dirinya sendiri sebelum dinilai orang lain. Secara naluri tidak suka jika dinilai orang lain. Karena biasa dicari kurangnya. Dengan demikian dengan evaluasi diri, kita bisa mepersiapkan diri kalau suatu saat dievaluasi orang lain. Urgensi ketiga, bisa memperbaruhi dan memperbanyak variasi metode dan media, sehingga kemampuannya semakin menigkat. Akan meningkat juga wawasan di materinya, terbatrukan dan tidak jumud. Urgensi ke empat, merasa ridho terhadap dirinya dan merasa bahagia telah meningkatkan kemampuan. Urgensi kelima, jika dengan evaluasi diri guru itu puas, maka guru tersebut akan berusaha terus menerus untuk menjadi yang terbaik. Semangat ini perlu terus dijaga.

Berikutnya adalah metode (cara) mengevaluasi diri. (1) menulis sesuatu yang bersifat pekanan tentang performa. Tuliskan kelebihan dan kekurangannya. Pekan berikutnya tulis lagi dan seterusnya. Perbaiki yang kurang dan pertahankan yang sudah baik. (2) mengambil pendapat dari siswa yang kita ajar, tenatng media dan metode yang kita gunakan. Siswa bisa menuliskan masukan tanpa menyebut nama. Jika ada kritik jangan samapai marah, jangan sampai mebuat benci pada siswa tersebut. Ambil manfaatnya ambil baiknya, untuk memperbaiki performa. (3) merekam performa ketika mengajar dan melihat ulang. Jika ada kurang, bisa dilakukan perbaikan. Ingat setiap orang itu berbeda. (4) mengundang partner kita untuk mengahdiri ketika kita mengajar. Kita minta dia meberi masukan. Untuk membandingkan performa kita dengan teman kita. Semata-mata untuk meningkatkan kualitas. Bisa juga kita sendiri yang melihat orang lain mengajar. Belajar dari orang lain. (5) dengan diskusi sesama partner mengajar. Biasanya diskusi secara langsung lebih  bermanfaat daripada sekedar membaca buku.