Rabu, 04 Februari 2015

Memperpanjang Jam Terbang

“Mas, bisa ganti ini?” Tanya saya tiba-tiba sambil tangan saya menunjuk sadel motor saya. “Saged Pak, jawab pemuda itu dengan sigap. Setelah saya keliling – keliling agak lama, saya putuskan pilih doraemon, kesukaan anak saya. Jujur, awalnya saya bingung. Terlalu banyak pilihan. Beracam corak, warna, dan desain dipajang di pinggir jalan depan pintu masuk Puspa Agro, pusat perdagangan hasil pertanian dan perikanan. Seperti biasa, harganya macam-macam bergantung anggaran, mulai KW1 sampai KW4.

Saya terkesima dengan pemuda yang satu ini. Bukan karena kenekatannya menjadi penjual di tas trotoar tetapi karena kecekatannya dalam memasang karet sadel. Tidak lebih dari 6 menit, semua beres. Jauh lebih lama daripada waktu yang saya habisnya untuk memilih. Padahal saya perhatikan prosedur untuk mengganti itu tergolong rumit. Dimulai dari melepaskan karet sadel yang lama. Steples besar yang dipakai merekatkan karet sadel itu harus dicabuti satu per satu. Jumlahnya sangat banyak. Kemudian meng-pas-kan karet sadel yang baru. Salah sedikit saja, atau melenceng  beberapa derajad saja hasilnya pasti tidak eye catching. Baru kemudian men-steples lagi, mengelilingi body sadel. Tentu tidak ringan seperti kita mensteples sepuluh lembar kertas. Tapi semua itu dilakukan dengan terampil dan profesional.