Kamis, 30 September 2021

Penjelasan dengan tidak terang-terangan dan dengan bahasa isyarat

 

Untuk hal yang maulu dibicarakan, Rosul menggunakan cara menjelaskan dengan tidak terang2an dan dengan bahasa isyarat. Para ulama menggunakan kata umum untuk hal yang tabu, misalnya dengan kata menunaikan hajat, padahal itu bisa hajat ke pasar hajat ke sekolah dst. Yang dimaksud di sini adalah menunaikan kepentingan buang air kecil dan atau uang air besar

Dari Aisyah RA. Ada sahabat anshor asma’ binti Syaqari. Beliau bertanya pada nabi. Bagaimana cara mandi perempuan setelah haid. Ini biasanya tabu. Salah satu dari kalian, mengambil air dan masukkan daun bidara, fungsinya seperti sabun. Dahulu aun bidara ditumbuk, hasilnya dipakai seperti sabun untuk bersuci, baunya harum. Perbaikkan cara mandinya, tuangkan air ke kepala, kemudian di pijit sampai airnya sampai di kulit kepala. Ketika mandi wajib, harus lebih kuat daripada mandi biasa. Hendaknya mengambil kapas diberi wangi-wangian. (yang ini tidak wajib, tapi lebih dicintai, untuk menghilangkan bau). Selanjutnya bersihkan tempat keluarnya darah, diberi kapas dan wangi-wangian dan bilas dengan air.

Bagimana bersuci dengan kapas itu? tanya Asma’. Rosul menjawab, Subhanalloh. Yaa … sucikan dengan kapas itu. Asiyah ada di majelis itu, rosul memberi isyarat seakan-akan rosul menyuruh menjelaskan. Aisyah berbisik kepada asma, tidak terdengar yang lain. Intinya, rosul menjelaskan dengan tidak terang-terangan. Basuh sampai kepala. Mandi jinabat sama dengan mandi habis haid, bedanya hanya dengan kapas dan bidara. Sebaik-baiknya wanita adalah wanita anshor, karena tidak terhalangi dengan rasa malu untuk belajar agama.

Mengapa hal ini diajarkan? Karena kita sebagai guru sekaligus orang tua yang punya anak dewasa. Tealadani Rosul cara menyampaikan materi tabu.

Pelajaran 1. Penting bagi guru, mengucapka Subhanalloh jika ada murid tidak mengerti, padahal menurut kita itu sudah sangat jelas.

Pelajaran 2. Penting menggunakan bahasa kiasan ketika menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan aurat.

Pelajaran 3. Pentingnya bertanya pada orang yang alim, jika benar-benar ingin belajar, meski itu hal-hal tabu

Pelajaran 4. Cukup dengan penjelasan tidak terang-terangan atau menggunakan bahasa isyarat

Pelajaran 5. Pentingnya mengulang jawaban khususnya bagi penanya yang belum paham dengan jawaban.

Pelajaran 6. Boleh guru melibatkan siswa lain untuk menjelaskan penjelasan guru walaupun guru ada bersama mereka. Untuk penguatan.

Pelajaran 7. Boleh belajar dari orang yang secara keilmuan kurang, dihadapan orang yang secara keilmuan lebih afdhol. Seperti, Aisyah belajar dari Asma, padahal di situ ada rosul. Belajar untuk tidak malu bertanya.

Pelajaran 8. Memberikan kasih sayang ke peserta didik, dan memaafkan kalau ada yang belum paham, jangan langsung menyalahkan

Pelajaran 9. Menutupi aib dirinya sendiri. Hendaklah menghilangkan bau tidak sedap dengan mandi atau dengan bau wangi, untuk kebersihan diri sendiri. Alloh maha bersih dan menyukai hal bersih. Kadang, kalau terbiasa dengan bau tidak sedap, sulit diajak untuk bersih. Misal, mulut dan hidung itu dekat, tapi hidung tak mampu membau mulut yang tidak sedap.

Pelajaran 10. Bagi guru, jangan menjawab hanya untuk khusus penanya saja. Perhatikan juga untuk peserta didik yang lain.

Pelajaran 11. jangan sampai malu menghalangi untuk belajar. Malu sebagian dari iman yaitu malu untuk kebaikan bukan malu untuk menghalangi mendapatkan ilmu.

 

 

 

 

Kamis, 23 September 2021

Cara menyampaikan Materi yang Tabu

 


Contoh hukum berkaitan dengan baligh, alat reproduksi, tentang buang hajat atau hukum nikah, rumah tangga atau hukum khusus bab keputrian.

Biasanya rosul memberikan pendahuluan sebagai acuan. Kadang hanya memberikan isyarat. Kadang menerangkan kepada istrinya, kemudian istrinya kepada yang lain. Kadang sahabat bertanya, rosul menjawab. Kalau sahabat malu, menunjuk orang lain untuk bertanya. Memang malu sebagian dari iman. Jangan sampai rasa malu mendorong tidak mau bertanya. Jangan sampai rasa malu menjadikan guru tidak mau menjelaskan materi itu. Harus proporsional.

Cara 1. Menggunakan pendahuluan, acuan yang lembut dan ringan. Hadist dari Abu Hurairah. Sesungguhnya saya bagi kalian orang tua bagi anaknya. Seperti ayah bagi anaknya yang ingin mengajarkan sesuatu. Inilah mukodimah. Apabila kamu ingin menunaikan hajat maka janganlah menghadap qiblat dan jangan membelakanginya. Selanjutnya diperinci, yang bisa bikin malu untuk dibicarakan. Menggunakan istilah Al Qhoib = sesuatu yang keluar ketika kita buang hajat.

Mengapa menggunakan kata qiblat padahal yang dimaksud adalah Ka’bah. Karena tidak semua orang dekat dengan Ka’bah, sehingga yang digunakan kata Qiblat (untuk arah). Ini adalah Adab. Ini untuk mengagungkan Ka’bah. Rosul menggunakan kata Istinja’ untuk bersuci. Minimal 3 batu. Jika dirasakurang bersih boleh ditambahkan. Jika tisu, biasanya lebih dari 3. Jika menemukan air, itu lebih utama. Alloh itu mencintai orang bertaubat dan suka Thaharoh. Ini terkait penduduk madinah. Kebiasaanya bagus sekali, yaitu kalau membersihkan pakai batu plus air. Jangan sampai seperti orang barat. Kalau di bandara, tanpa membasuh dan keluar begitu saja dari toilet. Kebiasaan mencuci kaki setelah BAB dan BAK itu bagus.

Rosul melarang istinja’ menggunakan kotoran hewan yang sudah kering. Biasanya kalau kering hampir sama dengan batu. Mengapa demikian? Karena aslinya kotoran itu najis, sehingga tidak boleh untuk mensucikan. Rosul juga melarang istinja’ denga tulang hewan, apapun hewannya. Rosul menjelaskan detil agar jelas. Guru tidak boleh malu menjelaskan seperti ini. Rosul melarang istinja’ menggunakan tangan kanan.

Ibroh dari hadist tersebut adalah (1) Tawadhunya rosul di depan para sahabat. Menunjukkan kasih sayang, kelembutan ketika mengajar. Terbukti salman al farisi, apa yang dilakukan rosul (pemimpin kamu) ? Rosul mengajarkan segalanya keadaan kami sampai untuk urusan buang hajat. Untuk hal remeh aja diajarkan detil apalagi hal besar. (2) pentingnya pendahuluan yang ringan dan lembut, sederhana, mudah diterima. (3) wajib bagi bapak /wali untuk mendidik apa-apa yang dibutuhkan mereka terkait syariat. Ibnu Umar berkata, didiklah anakmu karena kamu akan ditanya tentang anakmu itu, apa yang kamu didikkan dan apa yang kamu ajarkan. Anak ditanya tentang berbakti dan ketaatannya kepadamu. Ternyata buka hanya kewajiban mendidik / mengajar, perlu berinfaq sebagai pendidikan bagi anak. (4) mulianya akhlaq rosul dan kasih sayang nya pada umat. Saya hanya untuk kalian, saya memposisikan bapak keadaan anak. Saya tumpahkan kasih sayang saya kepada kalian. Kasih sayang rosul pada umatnya lebih besar daripada kasih sayang orang tua pada anaknya. Karena kalau orang tua mengeluarkan anak dari tidak ada menjadi ada di dunia, sementara rosul mengeluarkan manusia dari dunia menuju syurga. (6) rosul seperti bapak dan istri rosul seperti ibu bagi orang muslim. Kalau istri rosul disebut ummahatul mukminan, kita disarankan tidak menyebut abul mukminin karena kedudukan risalah kenabian lebih utama daripada kedudukan kebapakannya. Sehingga Muhammad kita sebut rosululloh. Andai orang tua memerintahkan kita dan bertentangan dengan perintah rosululloh, maka perintah rosululloh lebih didahulukan. (7) pentingnya menghormati atau memposisikan kedudukan guru. Mengapa? karena guru punya fungsi mengangkat kebodohan menuju ke ilmu. Jika ilmu diinfakan tidak akan habis, sementara harta akan hilang. Kedudukan guru itu tinggi di sisi Alloh. Yang diajarkan guru itu ilmu, ilmu bisa meninggikan derajat seseorang di sisi Alloh.

 

 

 

 

 

Kamis, 16 September 2021

Kisah Menepati Janji

 

Kita perhatikan kisah berikut. Diriwayatkan dari abu Hurairah. Dulu ada seorang laki-laki bani israil. Orang itu minta ke orang lain untuk pinjam uang 1000 dinar. Yang memberi hutang berkata, Saya akan beri, tolong hadirkan saksi. Karena tidak kenal. Antara yang hutang dan yang menghutangi, rumahnya terpisah dengan lautan. Orang yang berhutang berkata, cukup Alloh saja yang menjadi saksi. Kalau begitu hadirkan orang yang menjamin kalau hutang ini dilunasi. Cukup Alloh sebagai wakil. Kamu benar, kata yang menghutangi. Yang menghutangi memberi 1000 dinar dengan kesepakatakan dibayar dalam waktu tertentu.

Begitu waktu yang ditentukan untuk bayar hutang. Sudah disiapkan 1000 dinar. Tidak ketemu kapal. Ya Alloh sesungguhnya engkau tahu bahwa saya sudah niat membayar. Engkau sebagai penjamin dan saksi. Kemudian orang itu membuat kayu yang dilubangi, di isi 1000 dinar dihanyutkan, diberi tulisan uang ini untuk si fulan yang menghutangi saya. Tidak ada kapal dan tak ada orang lain. Di lain pihak ada orang menemukan kayu dan di bawah pulang, ada orang yang akan memotong kayu tersebut.

Orang yang berhutang akhirnya ketemu kapal, dan ketemu yang menghutangi. Dia mau membayar 1000 dinar dengan uang yang lain. Orang yang menghutangi berkata, Apakah kamu mengirim sesuatu ke saya?. Yang berhutang berkata, sudah saya katakan bahwa saya kan  tidak ketemu kapal. Dia tidak yakin kalau uang yang dihanyutkan tadi nyampai. Sesungguhnya Alloh sudah melunasi hutang kami, lewat kayu yang ada 1000 dinar tadi. Inilah pentingnya amanah. Ceritakan kisah ini ke siswa agar jadi amanah tanpa memerintah.

Ada 3 pelajaran dalam kisah tersebut (1) Bagi yang punya hutang, apabila berkeinginan kuat untuk melunasi hutangnya, hendaknya minta tolong kepada Alloh agar meringankan hutangnya (2) boleh, kalau berhutang tanpa ada saksi, cukup Alloh saja. Tetapi lebih baik meghadirkan saksi dan jaminan (3) yang berhutang harus menepati janjinya saat jatuh tempo (4) bertawakkal pada Alloh (5) kekuasaan Alloh itu tak terbatas. Kita harus yakin seyakin yakinnya. Bagaiman Alloh menyampaikan kayu berisi uang yang terombang ambilg di lautan tapi akhirnya sampai.

Perhatikan kisah berikutnya. Ada 3 orang bani Israil, kulit belang, gundul, buta. Alloh ingin menguji mereka dengan mngutus malaikat. Pada si Belang dikatakan, apa yang kamu sukai?. Saya suka warna kulit yang baik, karena orng lain risih jika ketemu saya. Malaikat mengusap kulitnya, penyakitnya hilang. Warna kulit yang bagus. Apa harta yang kamu inginkan?. Saya ingin onta. Diberikan onta yang bunting. Kemudian malaikat mendatangi orang yang gundul. Dia ingin rambut yang baik dan wajah tampan, diusap dan jadi ganteng. Apa harta yang kau inginkan?. Dijawab, saya ingin sapi. Alloh melalui malaikatnya memberi sapi yang bunting. Pindah ke yang buta, ditanyakan hal yang sama. Dia akhirnya bisa melihat kembali, sembuh. Harta yang diiginkan adalah kambing. Diberilah kambing  bunting.

 

Setelah waktu tertentu onta sapi kambing beranak pinak. Orang belang mempunyai satu lembah onta semuanya, yang gundul punya juga satu lembah sapi, dan yang buta punya satu lembah kambing semua. Malaikat datang dan minta onta. Saya dalam perjalanan, saya miskin, demi Alloh saya minta 1 onta untuk perjalanan saja. Lho, hak yang harus saya penuhi banyak sekali. bukankah kamu dulu miskin kulit belang. Oh tidak, saya dapat warisan ini hasil usaha saya. Jika kamu berbohong, Alloh mengembalikan kamu. Akhirnya kembali miskin. Sama dengan yang gundul. Tapi saat ketemu sang buta, ia memberikan bukan hanya satu kambing. Ambil semau kamu karena dulu saya buta, Alloh mengembalikan saya. Demi Alloh saya tidak memaksa kamu mengembalikan lagi. Malaikat berkata, sudah ambil saja, Alloh meridhoi kamu dan melaknat temanmu.

Hikmah kisah diatas adalah sebagai berikut. (1) Alloh bisa menguji kita dengan kekayaan. Bagaimana kita menggunakan kekayaaan itu. Bisa juga menguji dengan kekuasaan kita, apakah untuk menindas orang lain. (2) wajib mensyukuri nikmat. Rukun bersyukur, (a) harus mengakui itu semua dari Alloh (b) membicarakan nikmat itu pada anak-anak kita (c) menggunakan nikmat di jalan yang di ridhoi Alloh, jangan menggunakan yang dibenci Alloh.

Hikmah berkisah ada 2 bagi pendengarnya, yaitu : (1) pendengar Menikmati kisah nya (2) pendengar bisa mengabil pelajaran.  Cara berkisah yang baik (1) Pilih kisah yang relevan (2) Menjiwai saat berkisah, perhatikan intonasi (3) sampaikan cara mengambil ibroh dan (4) berdoa kepada Alloh semoga kita sendiri (gurunya) juga bisa mengambil pelajaran itu.

Kamis, 09 September 2021

Mengajar dengan Metode Berkisah

Untuk menerapkan metode memberi harapan atau ancaman ata gabungan keduanya, harap diperhatikan keadaan peserta didik. Misal ada yang sakit, didoakan, jika ada orang tua murid yang meninggal didoakan agar diampuni dosa-dosanya, dan dimasukkan ke syurgaNya. Dalam menyampaikan dampak dunia dan akhirat harus seimbang  khususnya untuk masalah ukhrowi. Efek yang akan dicapai di akhirat juga harus disampaikan. Misal, sholat jika dilaksanakan manfaat dunia kita akan di disegani dan dihormati orang, tetapi juga disampaikan terlebih dulu dan utama bahwa sholat adalah amalan utama dan pertama yang di khisab. Begitu juga dengan amalan baca Al Qur’an dst. Tetapi untuk urusan dunia, manfaat dunia silahkan disampaikan, manfaat akhirat tidak harus. Contoh, belajar berenang. Manfaat dunia agar bugar dan bisa suvival, tapi manfaat akhirat tidak harus disampaikan.

Metode bercerita menarik dan bermanfaat. Ada 2 pelajaran, menarik karena semua orang dari anak-anak sampai orang dewasa suka dengan cerita. Manfaat berikutnya dalam bercerita banyak ibroh (pelajaran). Metode ini banyak dilupkan oleh guru dan murobbi. Ini manhaj Qur’ani dan Nabawi. Rosul tidak hanya suka bercerita tetapi juga suka dibacakan cerita. Aisyah membacakan 11 pasangan pada rosul. Rosul juga senang diberi cerita oleh Damim Ad Daari, tentang adanya Dajjal ketika melaut di laut Yaman. Tujuan etode ini adalah untuk memperkuat hati seseorang. Biasanya guru SD yang banyak mempraktikkan.

Contoh 1. Hadist Bukhori Muslim. Rosul bercerita. Dulu ada orang yang membeli lahan tanah. Kemudian dia menggali tanah dan menemukan bejana emas. Dia merasa gak enak. Karena yang dibeli adalah tanahnya. Dia berusaha mengembalikan emas ke penjual. Penjual menjawab, saya itu menjual tanah beserta isinya. Luar biasa ini. Dua-duanya menolak. Tidak ada kata sepakat. Dicarilah seorang penengah (hakim). Hakim berkata, Apakah kalian punya anak? Pembeli bilang, saya punya anak laki-laki (penjual) dan saya punya anak perempuan (pembeli). Jadikan emas ini untuk pasangan keduanya. Keputusan yang bijak.

Pelajaran pertama, cinta harta adalah normal, manusiawi. Cinta harta itu ujian. Yang tidak boleh adalah cinta yang berlebihan. Diantara manusia, karena kuatnya iman, takutnya amanah, dan khawatir haramnya sesuatu, akhirnya mengklarifikasi emas tadi. Pelajaran kedua, kita harus punya kejelian, kalau harta kita itu harus halal, menjauhi yang haram. Pastikan asal usulnya. Jangan sampai kita abai dan tidak hati-hati. Karena bisa jadi doa kita tidak mustajabah. Ini berdampak buruk pada kita. Pelajaran 3 kalau kita berselisih pendapat, hendaklah mencari hakim yang pintar untuk menyelesaikan masalah (sebagai penengah). Ada 2 keluarga yang sholeh, akan dibuat keluarga ketiga yang sholeh juga. Pernikahan yang diberkahi. Hadis ini pernah dibuat film kartunnya di arab saudi. Anak-anak menikmati sekali, tanpa tahu itu adalah hadis nabi.

Contoh 2. Ada seorang laki-laki yang ingin berkunjung ke saudaranya di luar daerah. Alloh mengutus malaikat yang menyerupai manusia untuk mengikuti orang tersebut. Ketemu di jalan. Bertanyalah malaikat itu. Saya ingin berkunjung ke saudara saya di daerah ini. Apakah kamu ada hajat atau kepentingan duniawi yang ingin kamu cari? Mungkin hutang piutang atau jual beli atau urusan duniawi lain. Tidak ada, jawabnya. Hanya berkunjung karena mecintainya karena Alloh SWT. Maka orang tersebut mengaku, bahwa saya adalah utusan khusus untuk menemui kamu. Dia berkata, bahwa Alloh mencintai kamu sebagaimana kamu mencintai saudaramu.

Pelajaran 1, tingginya mencintai seseorang karena Alloh tanpa ada tendesi sunia, maka kita akan dicintai Alloh. Kalau Alloh sudah mencitai wah … itu segala-galanya. Seseungguhnya berhak mendapatkan cintaKu, dua orang yang saling mencintai karena Aku. Pantas mendapatkan cintaiKu, dua orang yang saling berkunjung karena aku. Kisah ini mengajarkan suatu akhlak yang mulai, yaitu cinta karena Alloh. Walaupun tidak ada perintah untuk saling berkunjung.

Hadist 3. Dari Abu Hurairah. Tidak ada manusia yang ketika lahir bisa bicara kecuali 3 orang (1) isa ibnu Maryam (2) bayi anak Jurait, orang alim, mengasingkan diri untuk ibadah. Tiba-tiba datang ibunya memanggil. Jurait berkata, Ya Alloh, ini panggilan ibu, saya menuntaskan sholat atau menemui ibu saya. Jurait menuntaskan sholat, dan ibunya pergi. Begitu sampai 3 hari. Akhirnya ibunya berdoa. Ya Alloh janganlah engkau wafatkan dia sebelum ia melihat ke wajahnya para wanita PSK yang tidak malu pada perbuatannya. Ada wanita berkata, Jika kalian izinkan, aku akan merayu dan menfitnahnya. Ia tidak mampu menggoda. Wanita itu berzina dengan seorang penggembala. Dia mengandung dan mengaku bahwa itu adalah anak hasil zina dengan Jurait.

Akhirnya Jurait di seret di jalan dan dikeler keliling desa. kamu ahli ibadah kok berzina. Jurait tidak tertawa. Sampai di depan rumah PSK, baru tertawa. Iya, saya tertawa, karena ini hukuman dari ibu saya. Ternyata ini benar terjadi. Kalau ada yang berzina, akan dibunuh. Tunjukkan bayi yang dilahirkan dari saya itu, saya sholat dulu yaa. Perut bayi ditekan sedikit. Dengan izin Alloh bayi itu berbicara. Siapa bapakmu? Bapak saya adalah pengembala. Akhirnya bani israil  berjanji akan membangun rumah dari emas untuk Jurait. Tidak usah, dari tganah saja gpp, jawab dia.

Kamis, 02 September 2021

Mengajar dengan cara menginfokan balasan di hari akhirat

 

Dari sahabat abi Umamah, Rosul bersabda: Saya adalah penjamin di rumah (istana) di ujungnya syurga (di tepinya). Siapa itu? seseorang yang meninggalkan debat kusir, meskipun dia benar. Saya menjamin di tengahnya bagi yang meninggalkan berdusta, meskipun bercanda. Saya menjamin syurga yang tinggi bagi siapa yang akhlaknya mulia.

Berikutnya akan dijelaskan maslahat dan mudhorot dari akibat suatu perbuatan itu di dunia. Contoh orang tua yang menasehati anaknya, kalau jalan tengok kanan kiri agar selamat tidak celaka.

Hadist Muslim dari Abu Hurairah. Barang siapa yang memudahkan saudara sesama muslim karena kesulitan maka Alloh akan memudahkan dia di dunia dan akhirat. Maksud memudahkan seperti menghutangi, ketika deadline tidak mampu membayar, memudahkannya dengan menunggu bulan berikutnya dst. Ini adalah baik, tetapi ada yang lebih baik lagi, yaitu mengikhlaskannya (derajat tinggi).

Rosul mengkisahkan seseoran yang hidup  zaman dulu. Ada orang sering meminjami ke orang lain. Beliau memerintahkan pembantunya, untuk menagih. Kalau kamu   mendatangi mereka dan mereka dalam keadaan kesulitan, maka maafkan dan ikhlaskan. Semoga Alloh juga akan ridho dan mengikhlaskan kita. Kemudian orang tersebut wafat dalam keadaan Alloh sudah mengikhlaskannya (ridho). Barang siapa menutup aib saudaranya, maka Alloh akan menutup aib kita di akhirat. Jangan mencari aib saudara kita, segera tutup meskipun kita tahu detil.

Hadist lain. Rosul naik mimbar dan bersabda. Wahai yang sudah masuk islam dengan lisannya dan imannya belum menancap, maka jangan sekali kali menyakiti hati kaum muslim, jangan mencari-cari aibnya, jangan menyebarkannya. Barang siapa yang mencari aib saudara sendiri dan mneyebarkan maka Alloh akan mencari-cari aibnya dan menyebarkannya meskipun aib itu dilakukan sendiri di kamar. Kalau Alloh  membuka maka pasti semua akan tahu.

Lanjutan hadist di atas, Allah selalu menolong seorang hamba selama hamba tersebut menolong sesamanya. Alloh SWT akan memberi pertolongan yang lebih, ingat ini di dunia lho, bukan di akhirat. Bentuknya membantu orang yang membutuhkan, menolong yang lemah, memberi makan yang lapar, menolong orang yang lanjut usia. Bentuk pertolongan Alloh, memberi rizki yang tidak disangka-sangka, menolong saat kesusahan, menjaga kita dari musibah, menjaga dari musuh, dst.

Saat dari gua Hiro menemu Khadijah. Rosul berkata, Saya takut, apakah saya mengalami musibah? apa kata Khadijah. Tidak wahai suamiku, ini bukan suatu kejahatan. Pasti Alloh tidak akan mempermalukan engkau, karena engkau selalu jujur, membantu siapapun, selalu mencukupi, memuliakan para tamu. Seakan Khadijah meyakinkan rosul, siapapun yang membantu orang lain, pasti tidak akan mengalami musibah. Pasti Alloh akan membantunya.

Rosul pernah ditanya, wahai rosul siapa yang paling dicintai Alloh, Yaitu seorang yang bermanfaat pada orang lain. Amalan yang paling dicintai Alloh adalah orang yang membahagiakan orang lain, orang memberi makan orang lapar. Seandainya aku berjalan dengan orang yang punya kebutuhan, itu lebih baik daripada saya beriktikaf di masjid ini sebulan penuh.

Ibnu Abbas sedang Iktikaf, melihat seseorang sedang sedih dan bingung, kenapa kamu? iya saya berhutang pada seseorang tapi saya gak bisa bayar. Saya malu dengan penghuni kuburan ini (rosul). Ibnu Abbas berkata; Apakah kamu mau seandainya akau menyampaikan tentang keadaanmu pada yang memberi hutang kepadamu? Kalau itu maumu, silahkan. Ibnu Abbas segera bergegas ambil sandal. Ditanya sama orang itu, Kamu kan sedang iktikaf, (tidak boleh keluar masjid). Ibnu Abbas berkata, Saya mendengar penghuni kuburan ini, (perhatikan : luar biasa  penghayatannya pada rosul), pernah berkata barang siapa yang berjalan untuk membantu saudara yang membutuhkan sampai selesai itu lebih baik daripada iktikaf selama 10 tahun. Jadi membantu orang yang berkebutuhan itu hal utama. Ini manfaat di dunia luar biasa apalagi di akhirat.

Rosul melarang meminum khamr, ada manfaatnya, karena itu yaitu akan merusak akal. Jika diminum akan pasti melakukan larangan Alloh lain yang lebih besar lagi.

Hadis dari Abu Hurairah. Apabila seorang mukmin itu melakukan dosa, maka akan ada satu noda hitam di hatinya. Noda itu kecil dan besar berdasarkan dosanya. Apabila dia bertobat dan tidak kembali lagi dan beristighfar maka hatinya akan disucikan kembali. Noda hitamnya dihapus. Tetapi apabila terus bertambah tanpa pernah beristighfar, maka noda hitam itu bertambah banyak sampai menutupi hati tersebut. Dan itulah Ar’ rad (lihat : Al mutoffifin 14). Apa yang telah dilakukan telah menutupi hati mereka. Ketika noda itu menutupi semua, maka mata hatinya akan tertutup. Gelas teetutup tidak akan bisa menerima air. Kalau mata hati tertutup maka nasihat tidak akan pernah masuk. Bagaimana caranya, hilangkan  tutupnya agar air bisa masuk. Begitu juga dengan hati bersihkan hati dengan istighfar sehingga bisa merasakan nikmatnya sholat, nikmatnya Al Qur’an.

Berikutnya adalah tentang mendapatkan balasan dan hukuman di dunia. Hadis dari said bin zaid. Rosul bersabda, barangsiapa menghidupkan tanah yang mati (gak ada pemiliknya) maka tanah itu menjadi haknya. Maksudnya, misal tanah tak berpemilik kemudian kita tanami sehingga bermanfaat pada orang lain. Ini balasan di dunia. Balasan di akhirat, misalnya andai ada burung memakan tanaman kita, kita mendapatkan pahalan di akhirat nanti.

Rosul pernah bersabda ada 5 perkara, kalau kita lakukan maka hukuman balasan langsung di dunia akan datang, pertama yang utama yaitu kalau seandainya kemungkaran, kemaksiatan disebar-sebarkan, ditampak-tampakkan di umum, maka akan datang wabah penyakit yang tidak pernah ada sebelumnya. Misal, pornografi di HP menjadi hal biasa, maka akan ada Thoun yang tidak akan pernah ada sebelumnya. Covid-19 apakah termasuk? Intinya, Alloh menurunkan adzab kalau dosanya itu tersebar dan tidak ada yang mengingatkan. Tidak akan menurunkan adzab kalau kemungkaran itu ditutupi.

Ingat yaa, menggunakan metode memberi harapan dan ancaman itu harus seimbang.

 

 

 

Metode mengajar dengan memberi harapan dan ancaman

 

Tujuan diberikan ancaman pada Al Qur’an adalah agar kita semakin cinta pada Alloh SWT. Barang siapa berbuat kejahatan walaupun kecil, pasti akan menerima balasannya. Ingat, Alloh maha pengampun, tapi beritahu bahwa adzab Alloh sangat menakutkan. Al Qur’an memberikan gambaran jelas antara surga dan neraka. Balance antara berita yang menggembirakan dengan berita yang menakutkan. Ini adalah metode bagus dalam pendidikan.

Ketika kita banyak membaca pendidikan, guru jangan banyak mengancam. Karena membuat siswa lari. Tapi jangan sampai melupakan metode Qur’ani, yaitu Harapan (berita gembira) dan Ancaman. Ini adalah metode pendidikan sekaligus metode dakwah. Harus seimbang. Jika harapan terus, maka membuat siswa malas. Ulama banyak melahirkan kitab terkait ini.

Metode ini banyak cara menyampaikannya, diantaranya (1) menyebutkan kecintaan Alloh dan kebenciannya. Alloh mencintai orang yang sabar, mencintai orang bertaqwa. Alloh tidak mencintai orang yang dholim, orang fasik, orang kafir, orang yang membuat kerusakan.

Kecintaan Alloh pada 3 perkara, yaitu (1) beribadah hanya pada Alloh, jangan menyekutukanNya, harus ikhlas  (2) berpegang teguh dengan tali Alloh (Al Qur’an dan Sunnah, jangan berpecah belah . Alloh benci 3 perkara yaitu menerima berita yang tak benar dan kita percaya begitu saja. Penyebar hoaks adalah nggibah dan pengadu domba. (2) banyak meminta harta pada orang lain. Mintalah harta pada Alloh bukan pada manusia. Banyak bertanya yang kurang bermanfaat (3) mensia-siakan harta, mengeluarkan harta yang tidak diridhoi Alloh, untuk tujuan haram. Berlebih-lebihan dari batas yang dibolehkan. Seperti saat wudhu, jangan berlebihan menggunakan air.

Sesungguhnya Alloh Maha Mulia dan mencintai kemuliaan, mencintai orang-orang mulia, mencintai akhlak mulai, membenci akhlak yang hina. Orang mulia adalah orang yang memulyakan orang lain dan memiliki karakter suka berinfaq suka membantu, mudah menolong, pemberani menolong orang dari kedzaliman. Akhlak mulia adalah berbudi perkeri tinggi, karakter baik, iman kuat, senantiasa taat, bisa menggunakan waktu dengan baik. Akhlak hina, terus melakukan dosa, tidak sadar, ghibah, adu domba, melakukan hal yang tidak bermanfaat. Orang yang baik, yang bisa mengendalikan hawa nafsunya. Alloh menciptakan akal agar manusia bisa melebihi malaikat, namun jika gagal akan lebih rendah dari binatang.

Cara ke dua adalah menyampaikan balasan di hari Akhirat. Ada 3 golongan yang Alloh tidak ingin melihatnya, yaitu orang yang (1) durhaka pada orang tua (2) wanita yang menyerupai laki-laki, dan sebaliknya (3) Dayyus, orang yang mencintai keburukan, meskipun itu terjadi di keluarganya. Ingat, di Akhirat dengan izin Alloh kita bisa melihat Alloh, tapi Alloh tidak melihat 3 golongan ini. Ada 3 golongan yang tidak masuk syurga, kalau tobat masuk syurga terakhir (1) durhaka pada orang tua (2) orang yang suka Khamr, termasuk narkoba, segala yang merusak akal (3) orang yang memberi dengan mengingat – ingat sehingga menyakitkan bagi yang diberi. Memberi dengan niat pamer, imbalan menghormatinya, dll.

Kaidah : Perintah Alloh berarti larangan bagi kebalikannya