Kamis, 25 Juni 2020

Keterampilan Bertanya dan Keterampilan Menjawab



♥ Tanya Jawab Syari'ah ♥ ~ بِسْمِ... - AIHQ Kajian Muslimah ...

Berikut ini, kita akan mengkaji hal penting, yaitu bagaimana seorang guru mempunyai keterampilan bertanya dan menjawab. Dalam Al Qur’an banyak ayat yang menginspirasi umat agar mempunyai skill bertanya yang baik. Seperti : hal ataka …, alam tara kaifa … dsb. Karena itu skill bertanya adalah keterampilan penting bagi guru. Dalam hadist juga banyak contoh-contoh, bagaimana sahabat bertanya, bagaimana rosul bertanya. Kemampuan bertanya adalah kunci meraih ilmu. Ada ungkapan arab: skill bertanya yang baik adalah setengah dalam menempuh ilmu. Ibnu abbas ditanya: Dengan apa kamu mengetahui ilmu? Dengan lisan yang pandai (bertanya), dan hati yang sadar sehingga mampu berpikir yang jernih.

Ibnu Abbas, Termasuk sahabat yang kecil, terkenal dengan kecerdasnnya. Ketika rosul wafat, beliau mengajak sahabat yang sebaya bertanya kepada sahabat tua sehingga paham betul dengan islam. Beliau bertemu sahabat dari anshor, ternyata dia enggan bertanya. Akhirnya Ibnu abbas meninggalkan dia karena tidak mau diajak bertanya. Dia keliling sendiri untuk  bertanya. Saat sudah besar, akhirnya banyak sahabat termasuk yang anshor tadi bertanya ke beliau. Akhirnya sahabat anshor tersbut berkomentar, Sejak dahulu dia orang berilmu, terbukti banyak yang hadir di majelis beliau.

Skill bertanya punya sebab dan tujuan, (1) kita bertanya untuk mengetahui hakikat ilmu. Guru harus punya skill bertanya di atas rata-rata. Mengapa ilmu itu dipelajari. Mengapa materi ini harus dikuasai dll. (2) sebab dan tujuan bertanya adalah membuat murid senang belajar dan rindu untuk belajar. Hal ataka … tentu Alloh punya jawaban, tapi dia menginginkan manusia berpikir. (3) tujuan bertanya : menjaga akal murid kita itu tetap sadar dan berpikir. Contoh, bagaimana proses turunnya hujan, mengapa jari-jari kita bergerak. Sehingga murid terus berpikir. Ini penting sekali. (4) tujuan lainya adalah bertanya untuk mengetahui kompetensi yang sudah dicapai murid kita. (5) berikutnya tujuan bertanya adalah untuk evaluasi pembelajaran kita itu berhasil atau belum. (6) tujuan bertanya adalah kita memberikan ilmu pengetahuan yang baru. Contoh, berapa surat yg ada di al qur’an. Kita jawab 114 surat. Bagi murid ini pengetahuan baru. (7) bisa dijadikan bahan revisi berita atau ilmu pengetauan yang salah. Sehingga ketika bertanya bisa membenarkan berita-berita yang salah. Jangan sampai ada ilmu salah yang ke murid. (8) untuk memotivasi murid untuk belajar. Hal ini paling penting dibanding tujuan2 yang lain.

Berikut ini adalah contoh bagaimana rosul bertanya, dan tujuan rosul bertanya.

1.       Hadist dari ubay bin kaab. Pernah rosul bertanya, wahai aba mundhir, ayat al qur’an mana yang paling besar? Dijawab: Alloh dan rosulnya yang paling mengetahui. Diulangi lagi, diulangi lagi, terus. Jawabnya tetap. akhirnya ubay menjawab; ayat kursi. Rosul memukul dada kaab tanda rosul menyetujui. Semoga Alloh menyertaimu. Apa tujuan rosul bertanya seperti itu? untuk memotivasi kaab agar tidak ragu-ragu (punya keberanian) dalam menjawab.

2.       Hadist dari abdulloh bin Umar. Rosul bertanya. Ada salah satu pohon, dimana daunnya tdak pernah jatuh dan perumpaman pohon ini adalah seperti seorang muslim. Kira-kira pohon apakah itu? semua sahabat diam. Kemudian abdulloh bin umar menjawab pohon kurma, karena daunnya jarang jatuh. Tapi dia malu karena merasa yunior. Rosul memberi jawaban kurma. Kemudia dia ke bapaknya, yaitu umar bin khottob. Wahai anakku, andai kamu tadi menjawab, bagi saya lebih senang dari apa yang saya miliki. Apa tujuan rosul bertanya tersebut? 1. Menjaga akal tetap berpikir 2. Membuat murid senang belajar 3. Memberi ilmu yang baru 4. Agar umar memotivasi anaknya untuk bisa (aktif) bergabung di kajian.

3.       Hadist lain, rosul bertanya, siapakah orang yang paling kuat diantara kalian? Sahabat menjawab, orang yang menang ketika gulat. Rosul memberitahukan, bukan seperti itu, orang yang kuat adalah orang yang bisa menahan amarah. Apa tujuan pertanyaan rosul tsb? Untuk merevisi pengetahuan yang salah.

4.       Contoh lain, ini masyhur. Jibril bertanya tentang iman, islam, ihsan, tanda-tanda kiamat. Rosul bertanya kepada sahabat, siapa itu? semua tidak tahu. Dijawab rosul, Jibril datang untuk mengajari kalian tentang 4 hal tersebut. Jibril bertanya untuk mengajari hal-hal baru bagi para sahabat. Kemampuan bertanya yang baik itu adalah ilmu yang baik.

Berikutnya adalaha keterapilan menjawab. Bagian penting dari ini adalah bagimana guru itu menjadi pendengar yang baik. Dan bagaimana guru memberi jawaban yang baik. Berikut adabnya.

1.       Harus sabar dan hati-hati, tidak tergesa gesa dalam pertanyaan murid. Pikir dulu. Karena sikap tergesa-gesa itu perbuatan syetan. Imam malik, malik bin anas. Rosul sering ditanya tapi tidak langsung menjawab sampai turun wahyu. Artinya rosul tidak tergesa-gesa. Karena itu guru harus meneladani hal ini.

2.       Berusaha untuk memusatkan perhatian murid pada kita. Jika perlu benar-benar menatap mata siswa, sehngga siswa juga menatap guru. Informasi yang disampaikan agar guru tahu maksud yang sebenarnya. Sehingga jawaban sesuai dengan yang ditanyakan.

3.       Jangan cepat menjawab. Beri pertanyaan yang lain, sehingga guru tahu maksud pertanyaan murid. Contoh. Apa yang hendak kamu tanyakan. Apa maksud pertanyaanmu. Sehingga guru tahu persis maksud pertanyaan itu.

4.       Jangan sampai menghakimi murid. Jika pertanyaan kurang bagus, jangan bilang murid bodoh. Jika itu terjadi, maka dikhawatirkan murid tidak mau bertanya lagi. Padahal guru ingin murid pandai bertanya.

5.       Jika ada pertanyaan detail, panjang, dan lebar, guru perlu mengulangi pertanyaan itu, untuk memastikan maksud pertanyaan tersebut. Apa benar maksud pertanyaan itu. jika iya, baru dijawab.
6.       Meletakkan akal guru sama dengan akal pikiran murid. Walau untuk anak kecil. Guru harus tahu cara berpikir murid.

7.       Jika murid bertanya dan butuh jawaban cepat serta, tidak dalam menjelaskan. Guru harus cepat menjawabnya. Jika tidak bisa, guru harus menjanjikan jawaban diakhir atau besok, jangan sampai lupa. Jika lupa maka murid akan mudah melupakan guru.

8.       Jika guru benar-benar tidak tahu, maka guru jangan sekali-sekali menjawabnya. Bilang saja saya tidak tahu. Cari tenggang waktu jika mungkin. Contoh. Imam malik guru Imam yafii ditanya 80 soal. Dia bisa menjawab hanya 40-an. Lainnya dijawab saya tidak tahu. Bagaimana saya akan sampaikan, jika imam malik saja tidak tahu, kata murid-muridnya. Dia jawab bilang saja imam malik tidak tahu. ilmu itu amanah. Jangan sampai diberikan dengan pengetahuan yang tidak meyakinkan.

9.       Jawaban itu sesuai dengan kemampuan siswa. Jangan sampai kemampuan siswa itu dianggap sama. Mungkin si A itu pintar, sesuai dengan jawaban yang kita inginkan, itu benar. Si B menjawab tidak sempurna, itu juga benar, si C jawabannya mirip-mirip, dianggap benar. Karena rosul diberi pertanyaan yang sama. Beri saya nasihat. Ternyata jawabnya macam-macam. Sesuai dengan kondisi murid. Kalau sama yang suka marah, dijawab  jangan marah, lain siswa dijawab bertaqwalah, lainnya: berbuat baiklah, lainnya: bacalah al qur’an, lainnya: dirikan sholat. Membenarkan atau tidak membenarkan itu sesuai kemampuan siswa.

10.   Semua itu hal di atas penting dan tidak bisa dipelajari dengan sekejab. Butuh pelatihan butuh pembiasaan. Ilmu itu kalau melekat dengan amal perbuatan. Jika tidak dilakukan yaa cepat menghilang.

Jika ada murid yang suka menyela. Apa yang harus dilakukan guru? kalau di kasih tahu, takut dia malu sama teman-temannya. Alternatifnya, guru harus bisa mengelola kelas yang bagus. Contoh jadikan siswa tersebut dekat dengan kita, sehingga perkataan guru akan diperhatikan. Bilang angkat tangan dulu sebelum bertanya. Kedua, jika membuat gaduh, disarankan bertanya melalui tulisan di atas kertas. Agar murid berani bertanya, sehingga guru tidak mematikan semangat siswa untuk bertanya.
Secara adab, menjelaskan dulu baru guru bertanya ataukah murid dipersilahkan bertanya dahulu? Tidak ada yang lebih baik. Kondisional. Tergantung materi yang diajarkan. Contoh, jika ilmu bahasa, lebih baik langsung tanya jawab. Kalau di matematika dijelaskan dulu, baru tanya jawab. Demikian, semoga bermanfaat dan terima kasih.


Rabu, 24 Juni 2020

Karunia TERBESAR



Semua manusia sejak nabi muhammad lahir itu termasuk umat nabi muhammad. Namun sebagian besar tidak menyadarinya. Nabi menjamin, bahwa seluruh umat nabi Muhammad akan masuk syurga. Ini adalah Kenikmatan hakiki. Saat ini ada 1,5 Miyar umat islam, sedangkan yang 6 Milyar tidak mengakuinya. (tidak mau mengakui).

Sahabat tertegun dengan hadis ini. Nabi menjawab. Yang tidak mau meniruku, mencontohku, maka mereka tidak mengakui aku sebagai nabi. Tidak ada seorangpun yang bisa masuk syurga dengan amal sholeh saja (plus iman), kecuali seorang itu mensubsidi ku dengan karuniaku. Bentuk dan wujud karunia Alloh itu sesuai dengan QS: Yunus 57 -58

Karunia Alloh tidak harus ditunggu, tidak harus menunggu ada saat di alam kubur atau akhirat. Karunia itu sudah ditawarkan sejak kita lahir. Sejak 1400 tahun yang lalu. Sudah ditawarkan ke seluruh umat manusia. Sungguh telah datang kepada kalian Mauidhoh (nasihat yang dijamin kebenarannya), yaitu Al Qur’anul Kariim, yang datangnya dari Robb, penjaga dan pengatur seluruh alam. Luqman al hakim (tukang kayu) diberi hikmah (mauidhoh). Jangan sekali-sekali menyekutukan kepada Alloh, karena itu dosa terbesar.

Fungsi kedua: Penyembuh penyakit di dada. Al Qur’an itu bisa menjadi obat segala macam penyakit baik untuk penyakit fisik dan batin. Berikutnya sebagai petunjuk (kehidupan, universal), petunjuk kebahagian (di dunia, di alam kubur, di akhirat). Petunjuk ini lengkap mulai kita lahir hingga meninggal. Berikutnya, sebagai pembawa rahmat, kasih sayang. Karena Alqur’an turun di bulan Romadhon, maka di bulan itu penuh rahmat. Produktivitas kita di bulan itu lebih besar daripada bulan lain. Tapi ini hanya untuk yang beriman.

Al qur’an itu wujud karunia Alloh, penentu seseorang itu masuk syurga setelah iman dan amal sholeh. Sehingga kita harus optimis, tidak mengenal pesimis. Dengan rahmat Alloh itu hendaklah bergembira, bersyukur sudah di tangan kita sejak 1400 tahun yang lalu. Alasan lain, Alqur’an itu jauh lebih baik dari apapun yang mereka kumpulkan (dihimpun) oleh manusia (harta, materi, wanita, anak, kendaraan, dsb), isi langit dan bumi. Juga lebih baik dari seluruh amal baik kita.  Beribadah itu menghimpun amal sholeh, itupun masih lebih baik Al Qur’an.

Benarkah Alquran itu karunia Alloh yang besar sehingga bisa menentukan seseorang itu masuk syurga atau tidak? QS: Faatir 31 – 34. Ini menafsirkan ayat Yunus tadi. Tafsir yang dijamin benar adalah tafsir dari Alqur’an itu sendiri, yang kedua adalah tafsir dari Rosul (tidak mungkin keliru), selebihnya adalah tafsir ilmiah (bisa benar bisa salah).

Alqur’an itu haq, benar mutlak, absolut. Membenarkan kitab yang turun sebelumnya. Apa yang dibenarkan? eksistensinya. Sekarang 3 kitab itu tidak dapat ditemui lagi (yang otentik). Oleh Alloh dihimpun lagi dalam Alqur’an. Makna Alqur’an adalah himpunan. Setelah itu tidak boleh terjadi lagi, Alqur’an dijaga sendiri oleh Alloh SWT. Alloh melibatkan diri untuk menjamin bahwa Alqur’an itu otentik hingga akhir zaman. Alqur’an juga meluruskan (mengoreksi) yang salah (al maidah 48). Alloh maha mengetahui (melihat langsung), siapapun tidak dapat sembunyi dariNya, kebaikan seberat atom walau ada di dalam perut bumi, tetap akan terlihat.

Kami wariskan Alqur’an pada orang-orang yang kami pilih dari hamba-hamba kami. Pewaris Alqur’an adalah manusia pilihan. Yang mengimani Alqur’an adalah pewaris nabi, diantara milyaran makhluk Alloh. Namun ada 3 golongan terhadap hal ini.

(1) grade terendah, orang yang berbuat dholim, menempatkan sesuatu tidak dalam proporsinya. Baik untuk diri sendiri, orang lain, bahkan untuk Alloh (menyekutukan). Wujudnya: orang yang dosa nya lebih besar dari pahalanya, ayat yang dilakukan tidak lebih banyak dari ayat yang dilanggar.

(2) yang midle (Mu’tasyid), orang yang antara dosa dan pahalanya seimbang.

(3) tertinggi, yang terpacu untuk selalu berbuat kebaikan. Nyaris tidak bisa berbuat dosa. Mengapa bisa begitu? Karena izin Alloh. Semua kebaikan dan keburukan terjadi karena izin Alloh.

Di ujung ayat 32 ini: Yang kita warisi itu karunia yang besar. Siapa yang berpeluang masuk syurga? Dugaan kita yang ke-3. Ternyata tidak. Ketiganya akan masuk syurga Adn (ada hiasan dari emas dan permata, diberi pakaian dari sutra). Karena karunia Aalqur’an. Wanita diberi keistimewaan, boleh menggunakan emas dan sutera. Tidak dimiliki hak ini untuk pria. Karena wanita ada tugas yang tidak bisa diwakilkan, yakni melahirkan. Maka wanita dumuliakan 3x lebih banyak dari pria.

Yang aneh golongan 1 dan 2, kok bisa masuk syurga?. Ternyata karena izin Alloh. Yang melenyapkan gelisah (apakah bisa masuk syurga atau tidak). Gelisah terhadap sesuatu yang telah terjadi. Khawatir, gelisah karena sesuatu yang belum terjadi. Sungguh, Alloh berkenan mengampuni dosa golongan 1 dan 2, karena karunia Alqur’an.

Yang telah menempatkan kami semua di rumah tempat tingga (surga)l. Surga ada kelas-kelasnya atau level-levelnya. Mereka akui semua itu karena karunia Alloh. Berbeda dengan di dunia, kita harus bersusah payah. Rosul istirahat nya saat sholat. Di surga tidak akan tersentuh rasa letih, lesu, payah dan susah. Semuanya menyenangkan. Mari kita warisi Al qur’an sebagai panduan hidup kita

Adab Guru pada Murid (1)



Sekarang kita fokus pada adab guru terhadap murid. Bagian ini lebih panjang dan lebih luas. Bagaimana guru berbicara pada murid, bagaimana metode mengajar dan sebagainya. Berikut ini adab-adabnya:

1.      Ketika memasuki kelas, ucapkan salam, mendoakan. Hadist: Maukah kalian saya tunjukkan sesuatu yang seandainya kalian melakukan maka kalian saling menyayangi. Tebarkan salam diantara kalian. Imam Nawawi, saling mengucapkan salam adalah sebab pertama menjalin hubungan baik dengan sesama muslim, untuk mendekatkan diri pada Alloh SWT.

Anas bin Malik, Ketika Rosul bertemu dengan anak kecil, Rosul juga mengucapkan salam. Imam Qurtubi menafsirkan ini cara mendidik anak (akhlak) agar menebarkan salam. Kesimpulan: salam adalah hal luar biasa, jangan disamakan dengan sapaan yang lain, seperti selamat siang, selamat malam dan lain sebagainya. Makna salam sangat dalam. Seakan akan itu perjanjian. Perang bisa berhenti karena ucapan salam. Sampaikan salam di kelas dengan sungguh, karena ini perjanjian. Ini khas milik umat islam. Orang kafir sangat iri dengan salam umat islam.

Ada riwayat dari Abu Bakar; manfaat salam adalah tercapainya hubungan saling mencintai antar sesama. Alloh menjanjikan, jika kita mengucapkan salam dengan ikhlas, maka murid akan menerima dengan lapang dada, sepenuh hati kehadiran guru.

2.       Bersikap zuhud di depan murid. Hubungan guru-murid, istimewa. Bukan sekedar keduniawian. Saat berdakwah, nabi tidak minta upah, semata-mata lillahi ta’ala. Ini penting, bagaimana guru menjaga wibawa di depan murid. Jangan sampai guru minta di hormati muridnya, harus ikhlas. Sekali saja terlihat murid, bahwa guru meminta yang bersifat duniawi, maka murid akan menyimpulkan harga diri guru jatuh. Bukan berarti guru tidak boleh mengambil gaji. Guru mendapat upah dari yayasan, bukan dari murid. Hindari sifat jual beli (duniawi) saja. Guru ikhlas menyampaikan ilmu, tidak ada kepentingan lain. Guru jangan sampai bertanya tentang hal yang bersifat duniawi, agar wibawa guru tidak tercoreng.

3.       Sebelum memberi pembelajaran, guru harus YAKIN bahwa dia menguasai betul materi yang akan diajarkan. Dosa yang paling besar seorang guru, kalau guru mengajarkan hal yang salah sehingga murid nya melakukan hal yang salah tersebut. Kalau murid tahu apa yang diajarkan guru itu salah, maka murid tidak percaya lagi pada guru tersebut. Sekarang guru tidak satu, terlebih ada google. Ada 2 hal, agar murid percaya guru, yaitu (1) guru benar-benar menguasai konten, (2) guru jika bersalah, harus meminta maaf pada murid. Jujur saja. Maka murid akan percaya dan hormat pada guru tersebut.

4.       Guru harus mengajarkan apa-apa yang bermanfaat saja. Bukan semua yang guru ketahui. Karena itu yang dibutuhkan murid. Guru seperti dokter. Dokter tidak memberi semua resep, tetapi satu rsesp saja sesuai dengan sakitnya. Bukan berarti membatasi murid untuk mengetahui banyak hal. Harus bertahap menyajikan materi. Seperti yang dicontohkan Rosul. Dimulai syahadat dulu, sholat, zakat dst. Tidak semuanya sekaligus. Sesuatu yang banyak masuk, banyak juga yang keluar. Mari meniru Rosul dalam mengajar.

5.       Guru wajib menjadi teladan yang baik bagi muridnya, di dalam akhlak mulia dan karakter. Mengapa penting? Karena dalam sejarah umat manusia, semua sepakat bahwa murid itu belajar sikap, akhlak lebih dahulu sebelum belajar ilmu pada guru. Beberapa ulama mencontoh guru cara berpakaian, cara melihat sesuatu, cara berbicara, dsb  sebelum belajar ilmu-ilmu yang lain.

Contoh kisah 20 tahun yang lalu. Guru mengajar melafalkan huruf dzal tidak fasih (salah).10 tahun kemudian, bertemu. Muridnya ternyata melafalkan dzal dengan cara yang salah. Mengapa begitu? Yaa seperti inilah cara guru saya mengajari. Padahal saat itu gurunya tidak sadar saat melafalkan itu.

6.       Guru harus mempunyai spesialisasi kompetensi. Alloh ketika mengutus para nabi, mereka juga ahli di bidangnya. Contoh. Nabi yahya, ‘ambil kitab ini dengan kekuatan’. Artinya keinginan kuat dalam memahami ilmu tsb. Andai kompetensi guru itu mutkin, maka muridnya akan mengatakan saya sudah diajari ustad A, karena ust A ini selalu update dalam ilmunya.

Rosul berkata, yang tahu halal dan haram adalah muadz bin jabal. Artinya dia pakar di bidang fikih. Di waktu lain, orang yang ahli di fariod adalah zaid bin zabit. Orang yang ahli di bidang syair adalah hasan bin tsabit. Orang yang paling cepat dalam lari adalah salmak. Yang paling ahli al qur’an adalah abdulloh bin mas’ud. Yang paling ahli pada syir adalah khudaifah bin Yaman. Ini menunjukkan spesialisasi.

Dalam sirah, kholid bin walid memimpin perang. Padahal bukan kaum muhajirin di awal. Karena pemimpin sebelumnya selalu berguguran di medan perang. Rosul tahu kholid ahli perang. Ketika ditunjuk, para sahabat tidak ada yang protes. Rosul pernah mengutus guru mengajar di madinah. Mengapa bukan Umar atau Abu bakar? Tapi muadz. Karena rosul tahu bahwa muadz bin umair kalau bicara itu bagus. Siapapun yang berhadapan dengan muadz akan mengikuti, sehingga rosul mengutus muadz sebagai duta guru pertama di madinah. Guru harus tahu level. Kalau tahu posisi levelnya, maka harus belajar agar naik levelnya.