Berikut ini, kita akan mengkaji hal penting,
yaitu bagaimana seorang guru mempunyai keterampilan bertanya dan menjawab.
Dalam Al Qur’an banyak ayat yang menginspirasi umat agar mempunyai skill
bertanya yang baik. Seperti : hal ataka …, alam tara kaifa … dsb. Karena itu
skill bertanya adalah keterampilan penting bagi guru. Dalam hadist juga banyak
contoh-contoh, bagaimana sahabat bertanya, bagaimana rosul bertanya. Kemampuan
bertanya adalah kunci meraih ilmu. Ada ungkapan arab: skill bertanya yang baik
adalah setengah dalam menempuh ilmu. Ibnu abbas ditanya: Dengan apa kamu
mengetahui ilmu? Dengan lisan yang pandai (bertanya), dan hati yang sadar
sehingga mampu berpikir yang jernih.
Ibnu Abbas, Termasuk sahabat yang kecil,
terkenal dengan kecerdasnnya. Ketika rosul wafat, beliau mengajak sahabat yang
sebaya bertanya kepada sahabat tua sehingga paham betul dengan islam. Beliau
bertemu sahabat dari anshor, ternyata dia enggan bertanya. Akhirnya Ibnu abbas
meninggalkan dia karena tidak mau diajak bertanya. Dia keliling sendiri untuk bertanya. Saat sudah besar, akhirnya banyak
sahabat termasuk yang anshor tadi bertanya ke beliau. Akhirnya sahabat anshor
tersbut berkomentar, Sejak dahulu dia orang berilmu, terbukti banyak yang hadir
di majelis beliau.
Skill bertanya punya sebab dan tujuan, (1) kita
bertanya untuk mengetahui hakikat ilmu. Guru harus punya skill bertanya di atas
rata-rata. Mengapa ilmu itu dipelajari. Mengapa materi ini harus dikuasai dll.
(2) sebab dan tujuan bertanya adalah membuat murid senang belajar dan rindu
untuk belajar. Hal ataka … tentu Alloh punya jawaban, tapi dia menginginkan
manusia berpikir. (3) tujuan bertanya : menjaga akal murid kita itu tetap sadar
dan berpikir. Contoh, bagaimana proses turunnya hujan, mengapa jari-jari kita
bergerak. Sehingga murid terus berpikir. Ini penting sekali. (4) tujuan lainya
adalah bertanya untuk mengetahui kompetensi yang sudah dicapai murid kita. (5) berikutnya
tujuan bertanya adalah untuk evaluasi pembelajaran kita itu berhasil atau
belum. (6) tujuan bertanya adalah kita memberikan ilmu pengetahuan yang baru.
Contoh, berapa surat yg ada di al qur’an. Kita jawab 114 surat. Bagi murid ini pengetahuan
baru. (7) bisa dijadikan bahan revisi berita atau ilmu pengetauan yang salah.
Sehingga ketika bertanya bisa membenarkan berita-berita yang salah. Jangan
sampai ada ilmu salah yang ke murid. (8) untuk memotivasi murid untuk belajar.
Hal ini paling penting dibanding tujuan2 yang lain.
Berikut ini adalah contoh bagaimana rosul
bertanya, dan tujuan rosul bertanya.
1.
Hadist dari ubay bin kaab. Pernah rosul
bertanya, wahai aba mundhir, ayat al qur’an mana yang paling besar? Dijawab: Alloh
dan rosulnya yang paling mengetahui. Diulangi lagi, diulangi lagi, terus.
Jawabnya tetap. akhirnya ubay menjawab; ayat kursi. Rosul memukul dada kaab
tanda rosul menyetujui. Semoga Alloh menyertaimu. Apa tujuan rosul bertanya
seperti itu? untuk memotivasi kaab agar tidak ragu-ragu (punya keberanian)
dalam menjawab.
2.
Hadist dari abdulloh bin Umar. Rosul bertanya.
Ada salah satu pohon, dimana daunnya tdak pernah jatuh dan perumpaman pohon ini
adalah seperti seorang muslim. Kira-kira pohon apakah itu? semua sahabat diam.
Kemudian abdulloh bin umar menjawab pohon kurma, karena daunnya jarang jatuh.
Tapi dia malu karena merasa yunior. Rosul memberi jawaban kurma. Kemudia dia ke
bapaknya, yaitu umar bin khottob. Wahai anakku, andai kamu tadi menjawab, bagi
saya lebih senang dari apa yang saya miliki. Apa tujuan rosul bertanya tersebut?
1. Menjaga akal tetap berpikir 2. Membuat murid senang belajar 3. Memberi ilmu
yang baru 4. Agar umar memotivasi anaknya untuk bisa (aktif) bergabung di
kajian.
3.
Hadist lain, rosul bertanya, siapakah orang
yang paling kuat diantara kalian? Sahabat menjawab, orang yang menang ketika
gulat. Rosul memberitahukan, bukan seperti itu, orang yang kuat adalah orang
yang bisa menahan amarah. Apa tujuan pertanyaan rosul tsb? Untuk merevisi
pengetahuan yang salah.
4.
Contoh lain, ini masyhur. Jibril bertanya
tentang iman, islam, ihsan, tanda-tanda kiamat. Rosul bertanya kepada sahabat,
siapa itu? semua tidak tahu. Dijawab rosul, Jibril datang untuk mengajari
kalian tentang 4 hal tersebut. Jibril bertanya untuk mengajari hal-hal baru
bagi para sahabat. Kemampuan bertanya yang baik itu adalah ilmu yang baik.
Berikutnya adalaha keterapilan menjawab. Bagian
penting dari ini adalah bagimana guru itu menjadi pendengar yang baik. Dan bagaimana
guru memberi jawaban yang baik. Berikut adabnya.
1.
Harus sabar dan hati-hati, tidak tergesa gesa
dalam pertanyaan murid. Pikir dulu. Karena sikap tergesa-gesa itu perbuatan
syetan. Imam malik, malik bin anas. Rosul sering ditanya tapi tidak langsung
menjawab sampai turun wahyu. Artinya rosul tidak tergesa-gesa. Karena itu guru
harus meneladani hal ini.
2.
Berusaha untuk memusatkan perhatian murid pada
kita. Jika perlu benar-benar menatap mata siswa, sehngga siswa juga menatap
guru. Informasi yang disampaikan agar guru tahu maksud yang sebenarnya. Sehingga
jawaban sesuai dengan yang ditanyakan.
3.
Jangan cepat menjawab. Beri pertanyaan yang
lain, sehingga guru tahu maksud pertanyaan murid. Contoh. Apa yang hendak kamu
tanyakan. Apa maksud pertanyaanmu. Sehingga guru tahu persis maksud pertanyaan
itu.
4.
Jangan sampai menghakimi murid. Jika pertanyaan
kurang bagus, jangan bilang murid bodoh. Jika itu terjadi, maka dikhawatirkan
murid tidak mau bertanya lagi. Padahal guru ingin murid pandai bertanya.
5.
Jika ada pertanyaan detail, panjang, dan lebar,
guru perlu mengulangi pertanyaan itu, untuk memastikan maksud pertanyaan
tersebut. Apa benar maksud pertanyaan itu. jika iya, baru dijawab.
6.
Meletakkan akal guru sama dengan akal pikiran
murid. Walau untuk anak kecil. Guru harus tahu cara berpikir murid.
7.
Jika murid bertanya dan butuh jawaban cepat
serta, tidak dalam menjelaskan. Guru harus cepat menjawabnya. Jika tidak bisa,
guru harus menjanjikan jawaban diakhir atau besok, jangan sampai lupa. Jika
lupa maka murid akan mudah melupakan guru.
8.
Jika guru benar-benar tidak tahu, maka guru
jangan sekali-sekali menjawabnya. Bilang saja saya tidak tahu. Cari tenggang
waktu jika mungkin. Contoh. Imam malik guru Imam yafii ditanya 80 soal. Dia
bisa menjawab hanya 40-an. Lainnya dijawab saya tidak tahu. Bagaimana saya akan
sampaikan, jika imam malik saja tidak tahu, kata murid-muridnya. Dia jawab
bilang saja imam malik tidak tahu. ilmu itu amanah. Jangan sampai diberikan
dengan pengetahuan yang tidak meyakinkan.
9.
Jawaban itu sesuai dengan kemampuan siswa.
Jangan sampai kemampuan siswa itu dianggap sama. Mungkin si A itu pintar,
sesuai dengan jawaban yang kita inginkan, itu benar. Si B menjawab tidak sempurna,
itu juga benar, si C jawabannya mirip-mirip, dianggap benar. Karena rosul
diberi pertanyaan yang sama. Beri saya nasihat. Ternyata jawabnya macam-macam.
Sesuai dengan kondisi murid. Kalau sama yang suka marah, dijawab jangan marah, lain siswa dijawab bertaqwalah,
lainnya: berbuat baiklah, lainnya: bacalah al qur’an, lainnya: dirikan sholat.
Membenarkan atau tidak membenarkan itu sesuai kemampuan siswa.
10.
Semua itu hal di atas penting dan tidak bisa
dipelajari dengan sekejab. Butuh pelatihan butuh pembiasaan. Ilmu itu kalau
melekat dengan amal perbuatan. Jika tidak dilakukan yaa cepat menghilang.
Jika ada murid yang suka menyela. Apa yang
harus dilakukan guru? kalau di kasih tahu, takut dia malu sama teman-temannya.
Alternatifnya, guru harus bisa mengelola kelas yang bagus. Contoh jadikan siswa
tersebut dekat dengan kita, sehingga perkataan guru akan diperhatikan. Bilang
angkat tangan dulu sebelum bertanya. Kedua, jika membuat gaduh, disarankan
bertanya melalui tulisan di atas kertas. Agar murid berani bertanya, sehingga
guru tidak mematikan semangat siswa untuk bertanya.
Secara adab, menjelaskan dulu baru guru
bertanya ataukah murid dipersilahkan bertanya dahulu? Tidak ada yang lebih
baik. Kondisional. Tergantung materi yang diajarkan. Contoh, jika ilmu bahasa,
lebih baik langsung tanya jawab. Kalau di matematika dijelaskan dulu, baru
tanya jawab. Demikian, semoga bermanfaat dan terima kasih.