Berikutnya kita melanjutkan topik adabul Mualim,
yakni tentang metode meyakinkan materi pembelajaran dengan sumpah. Kapan ini
dipakai? Untuk meyakinkan peseta didik tentang pentingnya materi. Ada 80
menggunakan sumpahyang dilakukan Rosul. QS. Yunus 53. Sungguh Alq itu benar
(haq). QS Saba:3. At Taghobun:7.
Hadist 1. Imam Muslim dari Abu Hurairah. Demi
dzat yang jiwaku ada di tanganNya, kalian tidak akan masuk syurga, sampai kalian
beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling menyayangi diantara
kalian. Maukan aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan akan terjadi
saling kasih sayang, yaitu tebarkan salam. Ini menunjukkan bahwa masuk syurga
syaratnya iman, syarat iman harus ada saling mencintai saudara seiman.
Pelajaran kedua hadist ini, kita disuruh saling
mencintai, jangan memusuhi. Rosul tidak berkata, kamu tidak beriman sampai kamu
puasa, atau sampai kamu menjalankan rukun islam, atau jihad, tapi sampai kalian
saling mencintai. Mari kita tumbuhkan rasa cinta antar sesama seaqidah.
Pelajaran ketiga, dibolehkan bersumpah. Demi Alloh
dst. Kita tidak boleh memaksa orang lain bersumpah, kecuali hakim.
Hadist 2. Riwayat Imam Muslim dari Sahabat
Anas. Demi dzat yang jiwaku ada di tangannya. Seorang tidak beriman sampai
mencintai tetangga (saudaranya) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Saudara
disini adalah keumuman ukhuwah. Kecintaan tidak hanya sebatas yang beriman,
termasuk pada yang kafir. Cinta dengan maksud mengharap dia masuk islam.
Hadist 3. Riwayat Imam Bukhori dari Abi suraih
al kuzai. Demi Alloh tidak beriman diulangi lagi sampai 3 kali. Sahabat bertanya,
siapa itu yang tidak beriman. Rosul menjawab, yaitu orang yang tetangganya
merasa tidak aman atas keberadaannya. Tetangganya takut karena ada dia. Pastikan
tetangga kita nyaman dan aman.
Mari memuliakan tetangga. Jangan sampai
menyakiti tetangga dengan cara apapun. Barang siapa yang beriman kepada Alloh
dan hari akhir hendaknya dia memuliakan tetangga. Jibril sering mengingatkan
untuk memulyakan tetangga. Sering silaturohim, sering memberi sedekah. Sampai-sampai
rosul menganggap Jibril menyuruh menyerahan warisan kepada tetangga. Ternyata tidak.
Saking pentingnya berbuat baik pada tetangga.
Adab tetangga. Pertama, seringnya saling
memberi, walaupun itu sedikit. Seandainya memasak, perbanyak airnya. Agar bisa
diberikan ke tetangga. Kedua, harus senang jika diberi tetangga, meski sedikit
atau kita suka itu. jangan tunjukkan sedih atau tidak suka. Terimalah dengan
senang hati. Dahulu banyak orang sering saling memberi garam agar makanan tetangga lebih lezat.
Ini untuk menumbuhkan rasa cinta pada tetangga.
Terakhir, semua yang disampaikan rosul adalah
wahyu. Semua perkataannya itu mulia, jangan sampai kita meragukan, tertutama
memuliakan tetangga. Sampai Rosul itu bersumpah.