Kamis, 29 April 2021

Mengajar dengan Sumpah

 

Berikutnya kita melanjutkan topik adabul Mualim, yakni tentang metode meyakinkan materi pembelajaran dengan sumpah. Kapan ini dipakai? Untuk meyakinkan peseta didik tentang pentingnya materi. Ada 80 menggunakan sumpahyang dilakukan Rosul. QS. Yunus 53. Sungguh Alq itu benar (haq). QS Saba:3. At Taghobun:7.

Hadist 1. Imam Muslim dari Abu Hurairah. Demi dzat yang jiwaku ada di tanganNya, kalian tidak akan masuk syurga, sampai kalian beriman. Kalian tidak akan beriman sampai kalian saling menyayangi diantara kalian. Maukan aku tunjukkan sesuatu yang jika kalian lakukan akan terjadi saling kasih sayang, yaitu tebarkan salam. Ini menunjukkan bahwa masuk syurga syaratnya iman, syarat iman harus ada saling mencintai saudara seiman.

 Pelajaran pertama, penting menebarkan salam. Ini awal tumbuhnya rasa mencintai. Saling mendoakan dan saling menanyakan kabar. Sahabat Abduloh bin Umar senang pergi mendatangi perkumpulan hanya untuk menyampaikan salam dan menanyakan kabar. Hanya untuk itu. Mengapa kamu tergesa-gesa begitu?, dijawab saya hanya ingin menemui kelompok orang, saya ingin menyampaikan salam dan menyapa mereka.

Pelajaran kedua hadist ini, kita disuruh saling mencintai, jangan memusuhi. Rosul tidak berkata, kamu tidak beriman sampai kamu puasa, atau sampai kamu menjalankan rukun islam, atau jihad, tapi sampai kalian saling mencintai. Mari kita tumbuhkan rasa cinta antar sesama seaqidah.

Pelajaran ketiga, dibolehkan bersumpah. Demi Alloh dst. Kita tidak boleh memaksa orang lain bersumpah, kecuali hakim.

Hadist 2. Riwayat Imam Muslim dari Sahabat Anas. Demi dzat yang jiwaku ada di tangannya. Seorang tidak beriman sampai mencintai tetangga (saudaranya) sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri. Saudara disini adalah keumuman ukhuwah. Kecintaan tidak hanya sebatas yang beriman, termasuk pada yang kafir. Cinta dengan maksud mengharap dia masuk islam.

Hadist 3. Riwayat Imam Bukhori dari Abi suraih al kuzai. Demi Alloh tidak beriman diulangi lagi sampai 3 kali. Sahabat bertanya, siapa itu yang tidak beriman. Rosul menjawab, yaitu orang yang tetangganya merasa tidak aman atas keberadaannya. Tetangganya takut karena ada dia. Pastikan tetangga kita nyaman dan aman.

Mari memuliakan tetangga. Jangan sampai menyakiti tetangga dengan cara apapun. Barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir hendaknya dia memuliakan tetangga. Jibril sering mengingatkan untuk memulyakan tetangga. Sering silaturohim, sering memberi sedekah. Sampai-sampai rosul menganggap Jibril menyuruh menyerahan warisan kepada tetangga. Ternyata tidak. Saking pentingnya berbuat baik pada tetangga.

Adab tetangga. Pertama, seringnya saling memberi, walaupun itu sedikit. Seandainya memasak, perbanyak airnya. Agar bisa diberikan ke tetangga. Kedua, harus senang jika diberi tetangga, meski sedikit atau kita suka itu. jangan tunjukkan sedih atau tidak suka. Terimalah dengan senang hati. Dahulu banyak orang sering saling memberi garam agar makanan tetangga lebih lezat. Ini untuk menumbuhkan rasa cinta pada tetangga.

Terakhir, semua yang disampaikan rosul adalah wahyu. Semua perkataannya itu mulia, jangan sampai kita meragukan, tertutama memuliakan tetangga. Sampai Rosul itu bersumpah.

Doa Yang Tak Tertolak

 Al Baqarah 185 itu tentang syahru romadhon, Bulan al qur’an. Membaca dan mentaddaburi Al Qur’an. Ulama Salaf, selalu memegang Alqur’an diletakkan di dadanya. Sambil berkata, Ini adalah kitabulloh, kalamulloh  dan saya harus membacanya, merasakan nikmatnya . saya harus senantiasa bersamanya. Berusaha menerapkan hasil tadabbur tadi di kehidupan sehari-hari. Pentingnya Doa. Mengapa ayat ini dikaitkan dengan puasa romadhon. Benar Alloh mengaijbahi di hari2 lain, akan tetapi di bukan Romadhon Alloh lebih intens lagi mengabulkan doa di ublan Romadhon. Ingat Alloh maha dekat, pasti mengijabahi doa hambanya yang sedang berpuasa.

Bagi yang puasa, hak untuk berdoa seperti orang yang sakit yang punya obat yang 100% bisa menyembuhkan, tetapi di kenyataan banyak yang tak menggunakan. Seperti orang sakit punya obat, tetapi tidak mau meminum obatnya. Sayang sekali, orang puasa tapi tidak berdoa. Ayo, mintalah keoadaKU, akan Aku beri. Dimana orang yang meminta, pasti akan aku berikan. Dimana yang istighfar, pasti akan AKU ampuni. Gunakan beroda sebanyak banyaknya. Umar mengatakan, saya hanya ingin sekali untuk berdoa, saya tidak bernafsu untuk diijabahi. Karena itu hak Alloh. Saya hanya bergairah untuk berdoa.

Ingat, berdoa ada adabnya. Harus memulai dengan memuji Alloh dan rosul baik di awal maupun di akhir. Pastikan betul-betul membutuhkan Alloh dan yakin Alloh mengijabahi. Bahkan kalau perlu, berdoalah seperti orang yang tenggelam di laut. Tak ada yang bisa menolong, hanya Alloh semata. Sama seperti pada orang di kapal di lautan lepas saat ada badai. Harus benar-benar merasa butuh. Jangan berdoa dengan coba-coba. Para ulama, ketika berdoa selalu dengan tulus sesuai dengan yang dimaui hati. Jangan sampai keluar di lisan, tapi hati tidak mengetahui yang dilisankan. Doa pakai bahasa apa saja, Alloh paham semua jenis bahasa.  

Nuzulul Qur'an

Setiap hal yang bersinggungan dengan Al Quran, akan penuh Keberkahan. Sebaik-baik pembicaraan adalah pembicaraan tentang Al Qur’an. Karena Al Qur’an itu kalam Alloh.

Kedudukan Al qur’an adalah sebagai berikut. Pertama, Alqur’an adalah firman (wahyu) Alloh yg petama kali di dengar Rosul (Al Alaq 1-5).  Kedua, Al Qur’an turun di malam terbaik, turun pada bulan terbaik, turun kepada rosul terbaik. Ketika rumah dibacakan Al Qur’an, maka rumah akan menjadi lebih baik.

Dalam Surah Ar Rohman, ada satu kalimat yang diulang. Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustaan. Biasa suat ini dinamakan Surat Ni’mah, surat tentang kenikmatan yang sangat banyak. Yang menarik adalah bagian awal surat ini. Nikmat yang utama adalah Mengajarkan Al Qur’an. Alloh SWT  mendahulukan Al Qur’an sebelum penciptaan kenikmatan2 yang lain.

Alqur’an dan hadist banyak membahas keutamaan Alqur’an. Beberapa diantaranya: Pertama, Alloh mengangkat derajat seseorang di syurga dengan Al Qur’an. Dikatakan pada pembaca Al Qur’an. Bacalah dan naiklah ke syurga. Karena derajatmu di syurga tepat di akhir surat yang kamu baca. Di syurga bukan lagi ladang beramal. Syurga tempat balasan amal. Di sini justru Alloh memerintah penduduk syurga untuk membaca Al Qur’an. Orang kan merasakan kenikmatan luar biasa ketika membaca Al qur’an. Hadist ini cukup menunjukkan betapa utamanya dan mulianya Al qur’an.

Sesungguhnya Alloh memiliki ahlu (teman). Dan teman Alloh adalah Alqur’an. Setiap yang membaca diistimewakan. Untuk menjadi ahlu, pertama menjadikan hati kita siap menerima Alqur’an. Alloh tidak akan menempatan Al Qur’an di tempat yang belum siap. Betaubatlah. Alloh mengetahui kebaikan di hati kalian, maka siapkan hati kita untuk menerima kebaikan. Caranya punya tekad semangat yang kuat untuk menjadi ahlulloh. InsyaAlloh Alloh akan mendekatkan kita dengan Al Qur’an.

Kedua, kita harus mengetahui bagaimana Alqur’an itu membekas di hati para shabat. Para sahabat, ketika baca, merasakan eakan Alqur’an itu turun untuk dirinya, bukan untuk semua orang. Perintah yang ada di Alqur’an mereka kerjakan. Sesungguhnya nasihat yang paling membekas di hatiku adalah nasihat ayahku. Wahai anakku, bacalah alqur’an seakan akan alqur’an itu turun pada dirimu sendiri. Perintah Alloh sangat besar, sehingga kita segera melaksanakan itu.

Ketiga, konsisten membaca Al Qur’an, rutin terus menerus. Kalau kita putus dengan Alqur’an maka kita bukan menjadi ahli Qur’an. Jadikan Alqur’an sebagai teman. Carilah teman yang mau diajak berdiskusi dan mendengar Alqur’an. Rosul memerintahkan Abdulloh ibnu Mas’ud untuk membaca Al Qur’an. Mengapa engkau menyuruh saya membacakan untuk Anda. Bukankah alqur’an itu turun kepada engkau? beliau kaget. Kemudian ibnu ma’ud membaca hingga rosul meneteskan air mata. Ambil manfaat dari Alqur’an.

Semakin banyak membaca, semakin banyak manfaat yang kita ambil. Alqur’an itu seperti buah kurma. Semakin lama kamu menggigit dan mengunyah semakin lama kamu menikmati manisnya. Kalau langsung ditelas, tidak akan menerima manisnya. Serperti itulah Al Qur’an.

 Ar Ro’ad 17. Alloh menurunkan dari langit air hujan, maka di lembah akan mengalir di atasnya air. Tafsir ayat ini, jika hati kita dijadikan seperti lembah yang luas, seluas itu air yang turun dari langit. semakin banyak membaca Alqur’an, maka semakin banyak manfaat. Marilah sering bersama Alqur’an. Amalkan yang ada di dalam Alqur’an.

Terakhir, Alqur’an itu seperti tali Aloh. Mari berkhayal, alqur’an itu seperti tali yang turun dari langit. Barang siapa yang memegang tali itu akan sampai ke Alloh an selamat. Barang siapa yang lalai dia akan celaka. Kisah dalam Alqur’an jika bisa membuat kita menangis maka akan membuat hati kita menjadi lembut. Di surah Hud, dikatakan, Kami kisahkan kepadamu agar bisa membuat hati kamu menjadi kuat. Keselamatan didapat jika mengikuti petujuk dari Alloh melalui Al Qur’an.

 

Jumat, 23 April 2021

Miniatur Kiamat

 Al infithor (terbelah) urutan ke 82, terdiri 19 ayat. Terbelahnya langit.

Manusia itu makhluk pelupa, oleh karenanya harus sering diingatkan. Manusia itu unik, bisa menjadi lebih buas dari binatang, bisa menjadi lembut. Saat ini ada manusia memangsa banyak manusia.

Alqur’an merubah yang biasa menjadi luar biasa. Al Qur’an itu Peringatan. Mengabaikan merendahkan berpaling menentang sumber bencana yang paling dasyat. Manusia tidak pantas untuk kufur. Manusia terbagi menjadi dua. Golongan kanan (ahli syurga) dan golongan kanan (ahli neraka).

Langit akan terbelah dan hancur. Bentuk past tense padahal belum terjadi. Maknanya pasti terjadi.

Bintang jatuh berguguran, berserakan. Lautan diledakkan (meluap), super tsunami. Laut dibikin menyala. Kuburan di bongkar, mayat dimuntahkan oleh bumi. Isi bumi (Tambang / permata) dan tubuh manusia dikeluarkan. Anehnya semua panik tidak butuh emas dan permata itu.

Saat itu manusia sadar, namun terlambat. Tergambar apa yang sudah dilakukan selama hidup, termasuk apa saja yang dilanggar dan dilalaikan. Semua yang kan terjadi diungkap oleh al qur’an apa adanya.

Wahai manusia, apa yang membuat kamu terpesona sehingga lupa akan Robbu yang memberi penghidupan kamu? Yang sangat pemurah. Segala kebutuhan diberikan tanpa pamrih. Apa yang menipu kamu. Apa yang memperdayakan kamu. Sehingga lupa pada Tuhanmu yang memberikan segala-galanya. Al Qur’an untuk pengingat. Saat ini banyak yang tidak bisa membaca dan tidak mau membaca. Saat mati, orang lain di suruh membacakan untuknya.

Padahal Alloh lah menciptakan kita dari tanah. Lihat awal penciptaanmu. Tidak bisa melihat, tidak bisa mendengar, tidak bisa lahir. Kalau kambing hari ini lahir, hair ini berdiri, hari ini berlario, hari ini makan sendiri. Setelah kita diberi ruh, kemudian diberi pendengaran, baru penglihatan (setelah 30 hari). Baru kemudian akal, mata hati (diberi puluhan tahun). Baru menjadi manusia sempurna. Membuat kita seimbang. Ingat; telinga adalah organ yang menentukan keseimbangan tubuh. Telinga lebih fungsional dari mata. Tapi banyak yang lupa akan proses penciptaan. Saat kita dibangkitkan juga dengan suara (sangsakala). Bergegas memenuhi panggilan. Hari ini, kita komunikasi jarak jauh bukan dengan mata tapi dengan telinga.

Bentuk manusia itu Alloh yang menentukan, tidak ada keterkaitan dengan orang tua. Semua kehendak Alloh. Kita tidak dilibatkan dalam membentuk fisik kita. Anehnya, banyak yang mendustakan. Jangan sekali kali mendustakan ad-diin (agama, balasan, hari kiamat). Kiamat diketahui dari agama, tidak dari ilmu-ilmu yang lain (matematika, sains dll).

Kita selalu disertai para penjaga (pengawal), malaikat roqib dan atid yang ditugaskan mengawasi mencatat semua amal perbuatan. Juga kita disertai syetan, menggoda terus menerus. Nabi rosul dijaga malaikat sehingga ma;sum. Kalau kita bebas, pilih ajakan malaikat atau ajakan syetan. Apapun yang kita perbuat tercatat. Tidak bisa bersembunyi dari malaikat.

Akhir manusia terbagi 2 golongan. Orang baik, sholihin pasti di dalam tempat yang penuh kenikmatan yang abadi. Tentu setelah melalui hisab (interogasi). Ditimbang amal perbuatan. Ada yang tidak percaya. Amal kon ditimbang, pakai apa? Padahal sekarang sudah terbukti, contoh strum listrik bisa ditimbang, suara bisa ditimbang pakai pulsa. Orang yang durhaka ada dalam jahiim, neraka yang membakar. 70x panas api di bumi. Padahal panas di bumi bisa 7000 derajat. Mereka memasuki pada hari pembalasan.

Saat ini ada yang sudah disyurga. Ja’far bin abi tholib (saudara ali bi abi tholib) saat perang mu’tah, gugur. Kata rosul, ja’far sudah di syurga tanpa hisab. Tidak ada seorangpun lari dari hisab, hukuman. Rukun iman yang sering diulang-ulang adalah iman kepada Alloh dan iman kepada hari akhir. Ingat kiamat berarti ingat pembalasan, sebagai pengendali perilaku seseorang. Hari pembalasan sampai diulang dua kali. Berarti penting. Yaitu hari yang tidak ada kuasa lagi. Sekecil apapun kekuasaan. Saat itu kekuasaan hanya milik Alloh SWT.

 

Jumat, 16 April 2021

Romadhonkan Dirimu

 Asal maknanya romadhon adalah panas yang sangat terik, membakar. Hikmah utamanya adalah mampu membakar seluruh dosa-dosa. Catatan amal menjadi positif. Selesai Rpmadhon, kita terlahirkan lagi. Kembali ke posisi semula. Fitrah (kondisi awal penciptaan, belum ada contoh sebelumnya). Terbuat dari tanah (unsur bumi) dan ruh (unsur langit). Dengan ruh itu kita menjadi hidup.

Sebelum itu kita diikat oleh janji QS. 7:172-173. Saat itu Alloh membaiat kita. Meminta kesaksian adam dan ank cucunya. Bukankah aku ini Robb mu? Benar ya Robb, engkau adalah tuhan kami. Jadi kita bertauhid sejak semula. Alloh berpesan, jangan sampai nanti di hari kiamat, jangan samapi beralasan lupa. Padahal lupa itu dimaafkan. Dibebaskan dari umatku karena salah (yang tidak disengaja) dan lupa. Mengapa demikian? Karena sekian banyak peringatan diturunkan Alloh, baik melalui nabi dan rosul dan juga diingatkan Alloh melalui kitabNya.

Jangan sampai juga kita beralasan, yang musrik itu kan orang tua kami, kami kan turunan mereka masak engkau binasakan kami? Yang salah kan nenek moyang kami. Kan sudah diingatkan di kitabNya. Tegakkan seluruh jiwa ragamu (hai anak cucu adam) untuk agama yang lurus. Itulah fitroh kalian. Jagalah itu. Kewajiban orang tua adalah menjaga fitroh itu. Alloh memfitrahkan pada setiap manusia seperti itu (bahkan sebelum pembuahan). Tidak ada perubahan terhadap fitrah itu. Namaun sayang, sebagian besar manusia malah tidak mau.

Dengan demikian, setelah puasa romadhon kita kembali ke posisi fitroh. belum pernah berbuat dosa, bahkan kita bertauhid. Jadi bukan berarti suci. Ingat bukan puasanya saja, tapi malam nya juga. Sholat lail ditegakkan. Tarawih asal maknanya santai, bersenang-senang. Sehingga tidak ditentukan rakaatnya. 2 rekaat boleh, 8 boleh, lebih dari itu silahkan. Meromadonkan diri kita artinya Mengahanguskan segala dosa-dosa kita.

Beristighfar itu juga bisa menghapus dosa. QS 66:8. Bertaubatlah yang nashuhah (tidak lagi mengulang), 24 karat. Jika itu, maka yang kita dapatkan adalah PASTI Tuhanmu akan memaafkan segala dosa-dosa. PASTI akan memasukkan kalian ke syurga (yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, lebih putih dari salju dan lebih manis dari madu). Cahaya ada pada muka mereka. Saking bahagianya, mereka berkata, sempurnakan cahaya kami. Rosululloh tidak kurang 100x dalam beristighfar. Sebaiknya setiap habis sholat. Seperti juga pada ayat puasa, pasti kamu menjadi bertaqwa, walau redaksinya menggunakan kata SEMOGA.

Shodaqoh dan infaq juga menghapus dosa. Tentu karena Alloh. Bisa berbentuk makanan dll, bahkan jasa. Kita berikan tempat duduk pada ibu yang menggendong anak di bis yang penuh sesak. Termasuk tutur kata yang baik, termasuk sedekah. Menjauhi dosa besar, juga menghapus dosa. Perbuatan baik setelah perbuatan dosa, juga bisa menghapuskan. Melangkah ke masjid. Satu langkah terhapus satu dosa. Ada sahabat yang akan pindah rumah dekat dengan masjid. Rosul melarang. Karena semakin banyak dosa yang terhapus. Menyambut seruan Alloh dan Rosul juga menghapus dosa, bentunya bisa bersyukur, percaya betul. Mencintai Rosul juga bisa menghapus dosa. Iman taqwa. Ketika wudhu (lillahi ta’ala), air wudhu mengapuas dosa tangan, dosa muka (mata), dosa kaki dan seterusnya. Jadi ada BANYAK cara penghapusan dosa.

Berusaha untuk tidak berbuat dosa berarti meromadhonkan diri. Mengalqur’ankan diri. Al Qur’an itu sumber kebahagian keberuntungan, jauh dari yang mencelakakan dan merugikan. Sedangkan yang tidak bahagia, penuh kemelut, penuh kesulitan tanpa solusi adalah yang mendustakan Al Qur’an, berpaling dari Al Qur’an, tidak beriman dengan Al Qur’an. Di hari kiamat mereka kami kumpulkan dalam keadaan buta. Akan dilupakan Alloh. Saat itu mereka protes. YA Alloh mengapa engkau butakan kami. Dijawab itu begitu juga kamu saat kamu di dunia, telah datang kepadamu ayat-ayat kami. Engkau abaikan. Sungguh adzab akhirat itu paling dasyat, paling kekal.

Karena romadhon hanya berumur 29/30 hari, maka kita lestaraikan di waktu sisanya. Caranya dengan mengemas apapun bentuk aktifitas kita itu lillahi ta’ala. Termasuk korban perasaan, tidak mudah tersinggung. Oleh karenanya jangan puasa yang biasa-biasa saja (menahan diri tidak makan minum, tidak berhubungan di siang hari). Di atas itu ada puasanya orang khusus, selain itu menahan seluruh organ tubuh (mata, telinga, kaki). Semua dikendalikan. Yang tertinggi, selain kedua tadi, mempuasakan hati dan pikiran. Perhatikan dua-duanya (hati dan pikiran) itu kecil, tapi dunia bisa masuk. Tentu puasa jenis ini paling berat. Namun demikian tipe pertama tadi dijanjikan Alloh dengan syurga. Oleh karenanya kita pertahankan di 11 bulan berikutnya.

 

Kamis, 15 April 2021

Bercanda bersama sahabat

 

Ketika Alloh berbicara tentang puasa dalam Al Qur’an, jumlahnya sedikit, tetapi pilihan katanya LUAR BIASA. Jika membaca ayat puasa, kita terasa terpanggil berarti masih ada iman. Kewajiban puasa bukan untuk umat ini saja, tetapi juga disyariatkan pada umat terdahulu. Iman kita jadi aktif jika gembira menyambut Romadhon.

Berikut contoh - contoh candaan Rosul pada sahabat.

Contoh 1. Dari anas bin malik. Suartu ketika ada seseorang yang minta onta yang besar pada nabi. Nabi menjawab; iya saya akan beri anak onta. Sahabat itu sedih. Apa yang bisa gunakan kalau hanya anak onta, barang saya banyak. Jawab nabi, apakah yang melahirkan onta itu ada yang lain, selain onta? Apa mesti anak onta itu selalu kecil? Anak onta yaa onta juga. Akhirnya sahabat itu tersenyum puas. Rosul tidak berbohong, memang benar begitu.

Contoh 2. Ada seorang tua datang kepada nabi, perempuan itu berkata. Wahai rosul bedoalah kepada Alloh agar memasukkan aku ke syurga. Rosul menjawab, sesungguhnya surga itu tidak dimasuki oleh orang yang tua-tua. Orang itu takut sekali, memalingkan muka dan menangis, menjauh dari rosul. Kemudian rosul menyuruh sahabat, tolong disampaikan ke ibu tua itu, maksudnya yang ada disyurga itu muda semua (Al Waqiah 35 – 27). Siapapun yang masuk syurga muda semua, tidak ada yang tua.

Contoh 3. Orang terpandang suka humor dari golongan anshor (Usaid). Ketika berincang dengan yang lain membuat teman2nya tertawa. Rosul membawa kayu kecil dan menusukkan diatas perut di bawah dada. Usaid mengatakan, wahai rosul saya harus membalas. Yang lain bilang sabar ... sabar. Biarkan dia, kata rosul. Wahai rosul tadi saya tidak pakai baju, rosul juga harus lepas baju. Akhirnya rosul membuka baju, tiba-tiba usaid memeluk dan mencium kulit rosul. Ya rosul, ini yang saya inginkan (memelukmu). Sahabat yang lain tidak memikir sampai di situ.

Contoh 4. Rosul memanggil sahabat dengan nama panggilan lain. Memanggil anas bin malik (10 – 20 tahun). Agar dia menyimak dengan baik, rosul memanggil wahai yang punya dua telingga. Ali saat tidur di masjid, badanya penuh debu, dipanggil bangun wahai bapaknya tanah. Ali senang, tidak tersinggung. Abu hurairoh dipanggil bapak pecinta kucing, abu khudaifah dipanggil wahai yang sering tidur, dst. Berguraunya rosul itu bersahabat dan tidak menyakitkan. Aisyah dipanggil, wahai yang aktif, dst. Jangan memmanggil dengan nama panggilan yang tidak disenangi.

Contoh 5. Perang khaibar selesai. Abdulloh menemukan bejana yang berisi minyak, langsung diambil dan mengatakan ke sahabat lain. Ini adalah milik saya bukan yang lain karena saya yang menemukan. Rosul tersenyum. Humor mereka sedikit, tidak terus terusan.

 

Contoh 6. Anas berkata, ada seorang laki-laki (zahir), orang kampung. Pernah memberi hadiah pada Nabi. Rosul senang pada hadiah dan orang yang memberi hadiah. Walau mukanya paling jelek dibanding para pemuka Arab. Suatu saat dia ke pasar menjual sesuatu, rosul memeluk dari arah belakang, zahir tidak melihatnya. Lepaskan aku, siapa kamu? Setelah menoleh, zahir menepuk punggung rosul, menandakan permohonan maafnya. Rosul hanya bercanda. Setelah itu rosul berkata, siapa yang mau membeli hamba sahaya ini? Zahir, berkata wahai rosul siap yang mau dengan saya, saya tidak ada harganya. Di hadapan Alloh, kamu sangat mahal. Penting apresiasi untuk siswa, walau sedikit (sebentar).

Contoh 7. Ummu aiman berkata, wahai rosul sesungguhnya suami saya memanggil anda. Apakah benar suamimu itu ada putih2nya di mata nya itu? Saking takutnya, dia pulang dan membuka mata suaminya saat tiduran. Kembali lagi ke rosul. Bukannya semua orang ada putihnya di matanya? Begitu candaan rosul.

Contoh 8. Saya mendatangi rosul di perang tabuk (diikuti rosul). Waktu itu rosul ada di kemah sempit. Auf bin Malik memberi salam, nabi menjawab. Masuklah. Auf punya selera humor tinggi. Saya masuk ini, seluruh badan saya atau kepala saya saja?. Rosul menjawab, semuanya.

Contoh 9. Nuaiman membeli sesutau ke pasar dan berkata ke penjual, nanti yang membayar rosululloh yaa? Penjual walau sungkan akhirnya menagih ke rosul. Lho siapa yang beli? Dijawab nuaim, akhirnya rosul membayar sambil tersenyum.

 

 

Kamis, 08 April 2021

Bercanda dengan Anak-Anak

 

Candanya Rosul sebagai rahmat. Minimal ada 2 hal baik dalam bercanda, yaitu (1) mendapat keringanan dalah hidup (2) kita niatkan lillahi ta’ala, sehingga bercanda mendapatkan pahala. Ini karena mengikuti sunnah Rosul. Membuat orang lain bahagia, juga berpahala.

Dari Anas bin Malik. Rosul termasuk orang yang paling banyak berkasih sayang kepada anak-anak. Termasuk yang banyak bercanda pada anak-anak. Anak-anak itu menghadapi hidup biasa saja tidak ada tuntutan. Sehingga rosul senang bercanda dengan anak-anak.

Rosul suatu ketika pernah membariskan 3 anak kecil, abdulloh, ubaidillah, usayaroh. Anak-anak dari pamannya, Abbas. Silahkan berlari menuju saya, siapa yang mendahulu yang lain, maka akan mendapatkan sesuatu dari saya. Ada yang mendekap, loncat ke punggung. Rosul seang, mencium mereka dan menujukkan rasa kasih sayang pada mereka. Ulama menyimpulkan, boleh kita memberikan hadiah pada suatu perlombaan.

Contoh berikutnya, dari Anas bin malik, dia sengaja disetahkan oleh ibunya untuk membantu Rosul. Saat itu anas masih kecil. Rosul termasuk yang akhlaknya paling mulia. Suatu saat menyuruh dia menunaikan hajat / kebutuhan beliau. Karena masih kecil, dia berkata, demi Alloh saya tidak akan pergi (dalam hatinya, saya akan pergi). Anas keluar, di tengah perjalanan, teman lain bermain, sehingga dia ikut bermain. Lupa menunaikan perintah rosul. Akhirnya rosul datang ke tempat itu, memegang baju Anas, Yaa Unes (anas kecil yang saya sayangi), apakah kamu tidak pergi ketika aku perintahkan? Rosul tidak marah. Rosul tertawa. Anas, menjawab: Iya, saya akan jalankan perintah engkau, sambil senyum.

Contoh berikutnya, Dari Mahmud bin Robi, sahabat di madinah yang paling terakhir wafatnya. Saat itu masih 5 tahun. Pengalaman saat kecil teringat terus hingga tua. Ketika mendatangi rumah saya, bertemu saya, ada ember berisi air bersih. Rosul mengambilnya, memasukkan ke mulutnya, menyemburkan nya ke mahmud. Ingat bagimana rosul bercanda dengan anak kecil.

Contoh berikutnya, Rosul bermain dengan cucunya, hasan dan husein. Rosul merangkak, keduanya naik di punggung beliau. Jabir berkomentar, alangkah nikmatnya ‘onta’ yang engkau naiki berdua. Rosul kemudian mengatakan, alangkah indahnya dua penunggangku (memuji hasan dan husain). Rosul tidak membuat anak-anak susah.

Dari abu Hurairah, Rosul pernah mengeluarkan lidahnya untuk ditunjukkan ke cucunya, Husain. Sangat jelas warnah merah itu. Agar Husein segera berlari menuju Rosululloh. Rosul mendekapnya. Begitulah perlakukan rosul pada anak-anak. Dengan berbagai cara, agar anak-anak itu bahagia, dapat merasakan kasih sayang.

Rosul sholat di masjid sebagai imam, membawa salah satu cucunya. Ketika memulai sholat, cucunya di taruh di sampingnya. Ketika sujud, lamaa seklai karena cucunya sedang menaiki punggung beliau. Samapi sahabat khawatir, sehingga bangun dari sujudnya, melihat. Ternyata beliau melihat anak kecil menaiki punggung. Kemudia beliau sujud kembali. Selesai sholat, bertanya, wahai rosul, engkau sujud lama seklai. Kami kahwatir. Rosul menjawab, tidak terjadi sesuatu yang membahayakan atau tidak sedang menerima wahyu, hanya cucu saya menaiki punggung saya. Saya tidak suka mempercepat sujud saya sementar cucu saya sedang menuntaskan hajatnya (bermain). Padahal ini memimpin sholat dengan jamaah yang banyak. Bayangkan jika kita yang jadi imam.

Contoh lain, dari Aisyah. Saya pernah bermain dengan anak perempuan yang lain di rumah Rosul. Bermain membuat boneka. Begitu rosul masuk rumah, teman Aisyah bersembunyi di balik kelambu. Rosul menyuruh melanjutkan main2 nya. Contoh lain, dari Anas bin Malik. Saat itu rosul masuk rumah. Anas punya saudara, dipanggil aba umair. Umair punya hewan peliharaan burung. Saat itu burung umair mati, Umair sedih sekali. maka rosul bertanya apa yang terjadi? Mendengar jawbaan, rosul ikut berbela sungkawa, mengatkan yaa aba umair, apa yang sudah dilakukan burung kecil itu? Rosul ikut berempati, meskipun itu anak kecil, meskipun yang mati itu hewan bukan orang.

Hikmah dari hadist di atas adalah : (1) Boleh bersendau gurau kecil dengan anak (2) boleh memelihara burung, yang penting dirawat (3) mengajak bicara sesuai dengan perkembangan akal pikirannya (4) berempati pada anak, merasakan apa yang dirasakan anak. (5) boleh memanggil anak dengan panggilan lain dengan syarat orang yang dipanggil menerimanya dengan senang hati. Boleh bercanda, asal jujur. Berhati-hatilah, jangan suka berjanji kepada anak kecil. Jika berjanji tapi tidak dipenuhi, otomatis mengajari anak kecil berbohong, tidak jujur

Kamis, 01 April 2021

Senda gurau proporsional & candaan ringan

Alloh mencipta manusia dengan karakteristiknya, yaitu sering dalam keadaan susah payah, ada musibah dan ujian-ujian. Oleh karenanya penting mengajak orang lain bersenda gurau yang proporsional dan candaan ringan. Termasuk  rosul dengan para sahabat. Mengapa rosul sering mengajak bercanda?. Andai saja rosul tidak bercanda, tentu kita tidak diperbolehkan bercanda. Ini artinya kita mengikuti sunnah rosul, ketika mengajar diselingi humor.

Akan tetapi sendau gurau ringan ini ada adab-adabnya, yaitu (1) jangan sampai candaan itu menistakan agama, karena orang munafik sering menistakan agama. Rosul bertanya, mengapa kamu menistakan ayat-ayat Allloh? dijawab oleh orang munafik, Kami hanya bercanda. Apakah kamu bercanda dengan cara mengolok-oloknya. Tentu tidak pantas. Apakah kalian ingin kafir setelah jelas peringatan (islam).

(2) jangan sampai candaan berisi penghinaan atau penistaan pada orang lain. (3) jangan sampai candaan itu berisi kata-kata dusta. Sahabat bertanya, mengapa engkau mengajak bersenda gurau. Saya bercanda itu dengan jujur tidak ada dusta, bohong dan penipuan. (4) jangan sampai berisi kedzaliman kemudhorotan yang membahayakan orang lain. (5) jangan samapai di waktu yang salah, harus di waktu yang tepat. Tidak setiap waktu bercanda tidak di semua tempat juga. (6) harus memilih orang yang tepat ketika bercanda. candaan dengan istri / anak berbeda dengan teman.

Para sahabat mengatakan rosul adalah orang yang paling banyak tersenyum, sehingga tidak pernah bermuka masam ketika berhadapan dengan orang lain. Siapapun jika bertemu dengan beliau, selalu ingin bercakap-cakap. Beliau suka bercanda tetapi sangat memperhatikan adab-adab di atas. Berikut ini contoh-contohnya.

Hadist dari aisyah. Saat itu rosul sedang duduk bersama dua istri beliau (saudah dan aisyah). Rosul duduk diantara mereka berdua. Aisyah membawa bejana berisi adonan tepung dan daging, terlihat berat, tapi aisyah masih kuat. Kaki beliau menyentuh di kaki aisyah dan saudah. Wahai saudah, silahkan makan, saudah enggan. Aisyah yang masih lugu, tangannya dimasukkan dalam adonan dan ditempelkan di muka saudah. Kaki beliau diangkat, wahai saudah, berdirilah dan balas perbuatan aisyah. Sehingga kedua-duanya mukanya kena tepung. Rosul tersenyum. Tiba-tiba terdengar suara umar, mencari anaknya. Rosul tahu umar itu tegas dan perangainya keras. Rosul menyuruh aisyah dan saudah membersihkan mukanya karena umar mau datang. Hikmah dari hadis di ini adalah Saudah langsung paham dan langsung membalas. Ini artiya pilihan waktu yang tepat dan orang yang tepat, sehingga saling memahami.

Contoh kedua, dari aisyah. Pernah beliau bersama rosul dalam suatu perjalanan. Aisyah masih 12 tahun dan masih kurus. Silahkan kalian (para sahabat) maju dan saksikan. Wahai aisyah, ayo kita lomba lari. Larilah rosul dan aisyah. Rosul kalah dan aisyah menang, karena beliau masih kurus. Setelah berberapa waktu, saat aisyah sudah gemuk. Saksikan (wahai para sahabat), ayo aisyah lomba lari. Ahirnya rosul menag. Setelah selsai rosul tertawa. Sekarang psosisinya sma 1-1. Pelajarannya adalah penting sekali mengulang peristiwa menyenangkan di masa lalu. Berncanda yang proporsional dengan memperhatikan adab.

Setiap keluarga pasti punya masalah, demikian di keluarga rosul. Bagaimana rosul bercanda dengan keluarganya untuk menetralisir keadaan. Dengan demikian bercanda adalah sunnah rosul. Kita niat meneladani rosul, tentu berpahala. Niat menyenangkan keluarga. Berikut ini contoh bagaimana rosul menyelesaikan permasalahan keluarga dengan candaan.

Bagaimana rosul menyelesaikan rasa cemburu istrinya. Dari anas bin malik (pembantu Rosul). Saat itu rosul punya jadwal di salah satu istrinya. Kebetulan ada tamu banyak di rumah itu. tentu butuh jamuan. Istri yg di tempati itu agak terlambat menyediakan jamuannya. Datanglah pembatunya bejana beirisi makanan yang datang dari istri yang lain. Begitu sampai pembantu tersebut, diketahui sama istri pemilik rumah tadi. Di hadapan rosul dan sahabat, bejana tadi di dorong dan jatuh dan pecah, makanannya berserakan. Ini dihadapan orang banyak (sahabat yang luar biasa). Rosul tidak menyuruh orang lain untuk mengumpulkannya. Rosul sendiri yang mengumpulkannya. Luar biasa kata-kata rosul. Diksi yang dipilih. Si fulan sedang cemburu, ibu kalian. Tidak dengan kata fulan binti siapa. Kemudian rosul mengambil bejana lain dari istri yang ditempati. Pembantu disuruh mengembalikan bejana utuh itu ke istri yang lain.

Untuk bisa mendalami hadis ini, bayangkan kita sebagai posisi seperti rosul, punya jabatan tinggi. Kemudian ada tamu-tamu hebat. Kemudian istri memukul makanan, jatuh dan pecah. Bagaimana kita menyelesaikan. Kalimat apa yang kita ucapkan?. Perhatikan istri rosul itu rela, karena tidak dimarahi. Bahkan hari setelah kejadian tersebut. Istri yang mengirim makanan tadi juga rela, karena bejananya diganti. Para tamu juga tidak marah, karena disebutkan ibu kalian, bukan orang lain.