Jumat, 31 Januari 2020

Lupa




Lupa adalah fitrah manusia. Hal yang lumrah. Semua orang pernah mengalaminya, mulai manusia pertama hingga manusia terakhir kelak. Memang manusia adalah makhluk pelupa. Namun, ada dua jenis lupa yang berbahaya. Jenis lupa yang ini bisa mendatangkan bencana yang dasyat. Dua lupa itu adalah lupa pada Alloh dan lupa pada diri sendiri.

Untuk dua hal di atas, kita tidak boleh lupa. Jika lupa, hidup kita tak tentu arah. Tidak akan jelas tujuan hidup yang hakiki. Agar itu tidak terjadi, maka Alloh turunkan kitab mulia, Al Qur’anul Kariim. Al Qur’an banyak berisi pengingat. Rosulpun pengingat. Oleh karenanya kita harus saling mengingatkan. Apabila kita lupa pada Alloh, pasti kita lupa pada diri sendiri. Sebaliknya, jika kita mengenal diri sendiri, maka kan menuntun kita mengenal Alloh SWT.

Rabu, 15 Januari 2020

HORROR MATH


Bagi sebagian siswa, matematika itu dianggap sulit, membingungkan dan membosankan. Bahkan beberapa beranggapan matematika itu menakutkan. Bagaimana tidak. Di jenis sekolah apapun, di jenjang manapun mata pelajaran ini selalu muncul. Begitu juga saat tes masuk sekolah atau masuk perguruan tinggi atau masuk dunia kerja, tes yang berbau angka tidak bisa dihindari. Jadi wajar kalau matematika itu dianggap menakutkan. Nah, berikut ini kasus horor (betulan) yang terjadi terkait dengan matematika. Ini diambil dari buku Horror Math yang diterbitkan oleh PT. Elex Computindo tahun 2017 yang dialih bahasakan oleh Endah Nawang.

1.       Mitos yang berkaitan dengan angka 11.
Teror 9.11 yang merobohkan Menara kembar WTC berlantai 110 pada tahun 2001, membuat masyarakat AS dihantui ketakutan. Sejak peristiwa itu banyak orang yang membuat cerita yang dikaitkan dengan angka 11. Ini mitos namun mempengaruhi pemikiran masyarakat.

2.       Bilangan yang ingin disembunyikan Phytagoras
Para murid phytagoras sangat patuh dan tunduk, serta mementingkan martabat guru dengan cara mentaati peraturannya. Dia memerintahkan merahasiakan bilangan irasional yang baru ia temukan. Namun muridnya Hippasus mengungkapkan rahasia tersebut pada semua orang. Akhirnya Hippasus dihukum mati dengan cara ditenggelamkan ke laut oleh murid-murid Phytagoras.

3.       Kematian tragis matematikawan wanita
Hypatia adalah ahli matematika dan filsafat yang berkativitas di ibu kota mesir kuno, Alexandria. Saat terjadi konflik dengan agama Kristen terkait filosofi yang dianutnya, Cyrillus yang menjabat sebagai uskup tahun 412 menuduh orang yang pandai matemtaika adalah peniyihir dan menfitnah Hypatia lalu membunuhnya.

4.       Kehidupan tragis matematikawan di tengah revolusi
Galois mencptakan karya matematika yang diberi nama ‘Teori Galois’. Dia membuktikasn bahwa tidak ada rumus aljabar yang memiliki persamaan suku kuadrat di atas 5. Pada tahun 1831 sebelum meninggal ia menyerahkan tulisannya pada organisasi seni dan Ilpeng Orancis, namun karnyanya di tolak. Di tengah revolusi karyanya belum dapat dimengerti.

5.       Misteri Otak Einstain
Ilmuwan jenius matematika dan fisika Albert Einstein meninggal pada 1955 pada usia 76 tahun. Ia menulis wasiat untuk menggunakan otaknya sebagai alat riset demi pengembangan ilmu pengetahuan. Dokter Thomas Stolz Harvey membagi otaknya menjadi 240 bagian dan menyimpannya di institute penelitian di berbagai daerah atau menjualnya. Rahasia kejeniusan otak Einstein hingga kini belum diketahui.

6.       Matematikawan yang kehilangan rumus
Tartaglia adalah ahili matematika dan fisika italia yang mempunyai banyak prestasi. Salah satu karnya nya adalah rumus persamaan kubik pangkat 3. Namun Cardano ahli matematika menipu dan mencari tahu tentang rumus tersebut sampai akhirnya mempublikasikan dalam bukunya. Kemudia Tartaglia dituduh menjiplak.

7.       Kematian aneh Phytagoras
Phytagoras dan para muridnya membuat perkumpulan yang diberi nama aliran Phytagoras. Mereka kebanyakan vegeratian yang memakai kaos putih berlambang bintang segi lima. Phytagoras menganggap bahwa memakan kacang adalah dosa dan memerintahkan semua mutridnya untuk tidak memakan kacang. Akhirnya dia terhalang di ladang kacang saat dikejar massa pembenci alirannya. Dia tak bisa kanbur dan akhirnya terbunuh.

8.       Bencana komputer tahun 2000
Millenium Bug adalah gabungan dari kata millennium (seribu tahun) dan bug (kesalahan computer). Hal ini dikarenakan kesalahan perhitungan computer yang hanya menyediakan dua digit untuk tahun sehingga tahun 2000 dibaca 1000. Untungnya di akhir tahun 1999 sistem tersebut sudah dapat diperbaikai sehingga kta terhindar dari masalah besar

9.       Ukiran pusaran air
Keluarga Bernoulli dari Swiss terkenal dengan keluaraga yang banyak melahirkan ahli matematika hebat. Salah satunya Jacob Bernoulli yang menemukan golden spiral dan meminta agar golden spiral diukir pada batu nisannya. Namun tukang pahat tidak mengerti tentang itu sehingga menggambari batu nisannya dengan pusaran air biasa.

10.   Mendadak menjadi ahli matematika
Jason Padgett mengalami trauma di kepala setelah diserang perampok. Setelah pulih dia mempunyai kemampuan melihat benda dengan rumus matematika. Ilmuwan mengatakan ia mengalami sindrom savant, yaitu bagian otak yang mengalami perkembangan keahlian tertentu. Orang yang mengalami hal ini memiliki kemampuan luar biasa diberbagai bidang seperti matematika, hafalan, music dan seni.

11.   Gagal meraih penghargaan karena umur lebih 1 tahun
Medali fields adalah penghhargaan bergengsi yang diadakan 4 tahun sekali bagi para matematikawan yang berumur kurang dari 40 tahun. Hal ini karena dipercaya bahwa bakat kehebatan matematika akan muncul pada umur kurang dari 40 dan sesudah 15  tahun. Pada masa itu banyak matematikawan meninggal di usia muda. Alasan inilah yang menyebabkan Andrew Wiles gagal meraih penghargaan tersebut

12.   Sakit gigi sembuh berkat matematika
Tahun 1658, matematikawan Perancis, Pascal melakukan riset demi melupakan sakit gigi yang parah. Kemudian setelah 8 hari melakukan riset tentang ‘cycloid’ dia mempublikasikan hasil risetnya. Pascal merasakan bahwa sakit giginaya sembuh saat sibuk melakukan riset. Matematika yang sulit menjadi obat pereda bagi matematikawan hebat.

Selasa, 14 Januari 2020

Hakikat Manusia


Tidak ada makhluk lain selain manusia yang mendapatkan perhatian seperti yang didapat manusia. Telah banyak diturunkan kitab-kitab dari langit dan telah banyak diutus nabi-nabi untuk kebaikan manusia. Dengan baiknya manusia diharapkan baik pula makhluk selain manusia.

Salah satu keistimewaan manusia adalah karena ia dimuliakan dengan akal. Manusia diciptakan bisa berbicara dan dengan akalnya (berpikir) bisa berbuat banyak hal. Umumnya hanya untuk kesenangan dirinya. Hasil berpikir adalah ilmu-ilmu kemanusiaan dan ilmu-ilmu lain yang umumnya untuk melayani kesenangan manusia. Hal ini baik, sah-sah saja, tidak ada salahnya, asalkan manusia menunaikan syukur pada dzat yang memberi akal. Dengan akalnya harusnya manusia memahami perannya (makhluq yang taat pada sang Kholiq).

Mengapa manusia dibentuk seperti itu? Mengapa jagad raya dibuat untuk tunduk pada manusia? Jawabnya agar manusia bisa melaksanakan tugasnya. Semuanya berjalan dengan baik agar manusia dapat menjalankan tugasnya dengan baik pula. Tugas utamanya adalah bersyukur pada yang memberi kenikmatan. Pada kenyataannya berbeda. Tugas sebagai manusia dijalankan setengah-setengah, sehingga alam juga mengabdi pada manusia setengah-setengah. Seharusnya manusia mengabdi pada Alloh dan alam tunduk (mengabdi) pada manusia. Kesulitan hidup manusia sudah diringankan Alloh, dengan cara ditundukkannya alam untuk manusia.

Dengan kemuliaan akalnya, manusia akan dimintai pertanggungjawaban. Manusia menyangka ini hanya pemberian saja tanpa perlu pertanggungjawaban. Oleh karenanya tidak heran maksiat masih merajalela. Itulah yang menyebabkan teguran. Ingat; kita dicipta dari tak ada menjadi ada. Terjaga dalam rahim ibu hingga akhirnya bisa menikmati fasiltas hidup di alam ini.

Yang menarik adalah adanya paradoks masa kini. Ilmu meningkat dengan pesat tetapi alam semakin rusak. Mestinya dengan ilmu yang tinggi, alam terjaga dan termanfaatkan untuk kemaslahatan manusia. Faktanya , sumber daya alam dikuras untuk membuat senjata pemusnah masal. Hanya sekitar 15% saja SDA yang digunakan untuk kebaikan manusia. Satu buah rudal jelajah antar benua jika dikonversi bisa untuk pembangunan satu propinsi . Andai 50% saja sumber daya alam ini digunakan dengan baik, maka tidak ada kekeringan dan kelaparan.

Manusia mempunyai sarana yang bisa menjamin kehidupan bahagia dalam ukuran kehidupan materialistis. Karena manusia membalikkan urusan (kebenaran), maka yang seharusnya menyelesaikan masalah malah menciptakan masalah. Maka manusia hakikatnya tertipu oleh kemanusiaannya itu sendiri. Manusia melampaui batas, hingga tidak sadar telah mengubah hawa nafsu menjadi panglima hidupnya.

Banyak manusia merasa benar, padahal sesungguhnya ia ragu-ragau. Keraguan itulah yang membuat nya gelisah, galau. Seakan hidup tidak ada tujuan. Sungguh beruntung seseorang yang ditunjukkan pada sesuatu yang telah hilang (hikmah). Artinya ia mendapatkan petunjuk. Nikmat seperti ini dapat mengubah kesengsaraan menjadi kebahagiaan. Keringat menjadi obat. Sebaliknya orang yang tidak mendapatkan petunjuk (hidayah), mata hatinya ada penutup. Hatinya selalu ragu dan tetap pada kebingungan. Ia menghadapi kehidupan dengan penuh kemelut. Ini menimpa orang yang berpaling dari kebenaran. Akankah kita termasuk golongan yang terakhir ini? Semoga tidak.

Munajat yang Menggantung


Terlalu banyak keinginan dalam hidup kita. Ada yang tercapai ada yang tidak. Mungkin lebih banyak yang tidak. Memang, hidup ini tidak menyediakan menu seperti yang kita inginkan. Keinginan yang tidak kunjung bahkan tidak terjadi membuat kita kecewa. Ujungnya putus asa. Keinginan itu biasanya terkait dengan duniawi, jarang sekali yang berusuan akhirat. Mengapa munajat kita tidak segera terealisasi, penyebabnya mungkin salah satu, salah dua, atau salah tiga diantara hal berikut:

Pertama, kita mengenal Alloh SWT tetapi kita tidak patuh
Kedua, kita baca AL Qur’an tetapi tidak mengamalkannya
Ketiga, Kita menegnal syaithon tetapi kita menyetujuinya
Keempat, kita mengaku cinta Rosululloh tetapi meninggalkan sunnahnya
Kelima, kita mencintai surga tetapi tidak berbuat yang mendekatkan kepadanya
Keenam, kita takut pada neraka tetapi kita tidak berhenti dari perbuatan dosa
Ketujuh, kita sibuk mencari aib orang lain tetapi lupa pada aib sendiri
Kedelapan, kita makan dari rizki Alloh tetapi tidak bersyukur
Kesembilan, kita sering menguburkan mayat tetapi tidak mengambil pelajaran (ibroh)

Jumat, 10 Januari 2020

Pengabulan Doa


Seringkali kita putus asa. Sudah banyak berdoa tapi tak satupun dikabulkan. Kadang nada sinis dari orang lain, ngapain berdoa toh tidak dikabulkan. Dampaknya kita menjadi malas, aras-arasen untuk menengadah pada Robb untuk memohon dan meminta sesuatu. Alloh SWT itu Maha Pengasih dan Maha Pemurah. Memberi apapun yang diminta hambanya. Tidak ada yang ditolak. Bentuk realisasi doa itu ada tiga macam.

Pertama, doa kita dikonversi untuk menebus dosa kita. Hampir setiap hari kita lalai akan Alloh dan menambah deposit dosa. Dengan berdoa tiap selesai sholat maka dosa kita berkurang. Kedua, doa yang kita panjatkan menjadi tabungan amal di akhirat nanti. Betapa senangnya, jika di akhirat nanti kita dipertontonkan amal kita yang banyak karena sering berdoa. Ketiga, ini yang paling murah, yaitu dikabulkannya doa sesuai dengan keinginan kita. Ini biasanya terkait dengan urusan dunia yang hanya bisa dinikmati sementara. Justru ini yang kita kejar dan paling serinmg dilantunkan.


Nomor dua dan tiga, tidak tampak dan tidak terasa. Oleh karenanya seringkali kita merasa doa kita tidak terkabul. Padahal dua hal itulah yang menyelamatkan kita di alam akhirat anti. Agama Islam mengajarkan doa untuk berbagai ragam aktivitas manusia, mulai doa mau makan, selesai makan, doa bangun tidur, akan tidur, akan bepergian, masuk dan keluar rumah, doa naik kendaraan, doa bercermin, doa masuk – keluar kamar mandi, doa menuntut ilmu, dan seterusnya dan seterusnya. Sejak saat ini marilah kita sering – sering berdoa tentu dengan sekhusuk- khusuknya dan seikhlas- ikhlasnya.

Kebenaran Final

Image result for al haq
Teori yang kita yakini benar, bisa jadi sebentar lagi berubah. Rumus yang sepertinya mutlak sahih, ada kemungkinan tidak berlaku. Pendapat orang bisa berbeda. Setiap pendapat bisa dibantah dengan kalimat, Benar menurut siapa?. Sudut pandang pemikiran menyebabkan benar menjadi sesuatu yang relatif. Oleh karenanya kebanyakan kebenaran itu nisbi. Namun demikian ada kebenaran yang bersifat final, yang biasa dinamakan HIKMAH. Berikut ini adalah nasihat hikmah yang disampaikan oleh salah satu manusia mulia, yang namanya diabadikan dalam kitab mulia, Al Qur’anul karim, yaitu Luqman al Hakim.

Pertama, berbuatlah untuk mencari bekal dunia sesuai umurmu. Harta yang kita tumpuk dan  kejar mati-matian, akan kita tinggalkan saat kita mati. Begitu juga orang yang kita cintai; istri, anak, saudara dan kolega. Gelar akademik akan berubah menjadi alm (almarhum) untuk selanjutnya dilupakan. Uang, perhisaan, rumah, tanah, mobil, hanya bisa dimanfaatkan paling lama seusia umur kita, tidak lebih.

Kedua, berbuatlah untuk mencari bekal akhiratmu yang cukup untuk hidup selama-lamanya. Banyak dari kita ingin hidup selamanya di Syurga, namun bekal untuk ke sana sangat minimalis. Repotnya urusan duniawi melenakan urusan yang satu ini. Kadang ingat (taubat) ketika di injury time (usia senja), padahal kita tidak tahu kapan jatah umur ini berakhir.

Ketiga, berbuatlah untuk Alloh setara dengan kebutuhanmu yang kamu peroleh dari NYA. Ingat pada Alloh tidaklah mudah. Sulit dan butuh konsentrasi tinggi. Bisa jadi kita sering istighfar atau melantunkan kalimat toyyibah, namun ketika berdialog langsung (sholat) pikiran kita kemana-mana. Artinya sangatlah tidak sebanding dzikir kita dengan banyak kebutuhan kita yang dipenuhi oleh Alloh, seperti nafas, rezeki, siklus tidur, sistem pencernaan yang stabil, nikmat melihat dan mendengar, kemudahan berjalan dan berpikir.

Keempat, berbuatlah maksiat setara dengan seberapa kuat kamu menanggung siksa. Maksiat itu singkat, nikmat di dunia sengsara di akhirat. Ini mudah diucapkan tapi sulit dilaksanakan. Alloh maha berat siksanya, sering kita dengar, namun sering pula kita mengingkarinya. Memang begitulah tabiat syaiton, tidak rela dia sendirian ke neraka. Mereka akan menyeret kita ke neraka dengan iming-iming maksiat yang sekejap.

Kelima, janganlah meminta kecuali pada yang tidak butuh apapun. Syirik modern lebih banyak ragamnya. Kalau dulu mungkin patung dan sesajen yang dianggap syirik. Namun kini lebih canggih halus dan mungkin tidak kasat mata. Problema hidup membuat kita meminta pertolongan kepada seseorang yang dia sendiri masih butuh pertolongan. Itu bisa berbentuk psikolog, atasan, idola, aktivitas sesemahan dengan alasan kearifan lokal, dan lain-lain. Kita lupa kita punya Alloh, tempat bergantung atas segala sesuatu.

Keenam, berbuatlah maksiat yang Alloh tidak tahu. Rasanya ini mustahil. Tidak mungkin, karena Alloh maha tahu, baik tersirat maupun tersurat. Masih terbersit dalam hati saja, Alloh sudah mencatatnya. Mestinya tidak ada waktu dan tempat untuk bermaksiat pada NYA. Namun faktanya godaan setan itu menghanyutkan. Oleh karenanya kita disuruh sering ber-taawud, Aku berlindung dari godaan setan yang terkutuk.