Jumat, 18 Desember 2020

DUSTA


Hendaklah kalian selalu berbuat jujur, karena kejujuran menjurus pada kebaikan. Pangkal dari kebaikan adalah kejujuran. Kebaikan hanya mengajak menuju pada syurga. Pintu syurga adalah kejujuran. Sebaliknya lawannya jujur adalah dusta (bohong). Bohong itu pangkal dari kedurhakaan. Dusta mencakup seluruh aspek. Dusta dalam keimanan. Mengaku iman tapi bohong, namanya munafik. Munafik lebih parah dari musyrik. Sikap munafik itu selalu bohong.

Tanda kemunafikan itu 3, intinya semua bohong yaitu (1) jika berbicara pasti dusta (2) jika berjanji, pasti tidak menepati janji (3) jika diberi amanah, pasti berkhianat. Munafik itu tempatnya di ‘intipe/ neraka. Neraka bagian paling bawah. Asal kata munafik sama dengan asal kata infa yaitu nafaqo yang artinya membuat terobosan atau terowongan. Infaq itu terobosan untuk efektifitas, memperpendek jarak (mencapai rezeki). Rumus infaq 1 – 1 = 11, 1 - 1 = 701, dst. Berbuat kebaikan itu dilipatkan 10 kali bahkan 700 kali. Yang 1 masih utuh, halal dan tidak terkurangi. 1 + 1 = 0 atau bisa minus. 1 halal milik saya, saya keluarkan 1, ternyata untuk kedustaan (kejahatan) hasilnya 0. Siapapun yang mendapatkan harta dengan cara yang tidak baik, maka Alloh akan membinasakan dengan caraNYA, misal dengan kena bencana atau anaknya meninggal, dst. Orang munafik juga ingin membuat terobosan, tapi yang baik dicampur dengan dusta. Dusta itu menyembunyikan kebenaran.

Dusta kepada Alloh, membuat kesaksian palsu. Tidak menyaksikan tapi mengaku menyaksikan. Biasanya orang bersaksi dengan menggunakan anam Alloh. Termasuk dosa yang membinasakan. Menyeret seseorang ke dalam api neraka. Karena yang didustai adalah sang Kholiq. Contoh lainnya adalah sumpah palsu.

Berikutnya, dosa mencurangi takaran (ukuran). Ini termasuk dusta. Misalnya, SPBU ada logo PASTI PAS, artinya yang tidak ada logo itu curang dilegitimasi. Alasan biasanya adalah ‘kalau gak gini, rugi’. Ingat, semua ciptaan Alloh memakai takaran (kadar) yang TEPAT. Tegakkan segala sesuatu sesuai kadarnya, jangan dicuruangi. Jika kodok dihabisi dengan membabi buta, maka ular akan meraja lela, dst. Dalam tubuh kita juga ada kadarnya, Hemoglobin (Hb), gula darah, unsur Fe, dst. Lambangnya pengadilan juga berupa timbangan. Dalam penilaian pembelajaran, juga ada takaran. Penerimaan pegawai juga ada takarannya. Jangan dikurangi dan dicurangi.

QS Al Muthoffifin. Surah No. 83 dalam urutan Mushaf. Contoh nyata kedustaan dalam takaran. Celakalah, binasalah, yang sebenar-benarnya celaka. Tidak terselamatkan dari api neraka. Yaitu jika menakar milik orang lain untuk dirinya, akan ditambahi (dilebihkan), menguntungkan dirinya. Sebaliknya jika menakar milik sendiri untuk orang lain, akan dikurangi. Tidakkah mereka yakin, bahwa mereka akan dibangkitkan di hari kiamat?. Saat bumi memuntahkan isinya. Yang mahal-mahal pun tidak ada orang yang mau mengambil. Karena melihat adzab. Mereka berdiri berbaris menghadap Alloh, untuk menanti hisab. Jangan begitu (curang). Catatan orang yang curang itu pasti ada dalam sijjin, yaitu kitab yang tidak pernah keliru. Takaran Alloh jauh lebih canggih. Celakah para pendusta (pekerjaannya brebohong), yakni mendustakan hari pembalasan. Orang melampaui batas, melanggar aturan, berlumuran dosa. Salah dibenarkan, benar disalahkan, adalah juga termasuk dusta yang berat.

Kamis, 17 Desember 2020

Asesmen, buat apa?

Di negeri ini, yang namanya ujian, tes, atau semacamnya banyak sekali. Sekarang kita ambil contoh, siswa kelas 9 SMP. Siswa ini pasti mengalami ulangan harian (UH), minimal sebanyak topik di kelas 9 tersebut. kalau dalam 1 tahun ada 10 topik, maka dia akan mengikuti UH sebanyak 10 kali. Apabila nilai kurang dari KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal), maka dia ikut remidi, yang bentuknya ulangan juga (re-test), walau sebelumnya ada remidial teaching. 

di tengah semester ada UTS dan di akhir semester ada UAS atau sekarang lebih dikenal dengan istilah PAS (Penilaian Akhir Semester). Setelah itu ada lagi yang namanya try out yang tentunya lebih dari satu kali, untuk persiapan ujian akhir sekolah. Kalau dulu, semasa ada UN (Ujian Nasional), try out lebih sering diadakan. Terakhir ditutup dengan US (Ujian Sekolah). Dengan demikian hidup sebagai pelajar banyak berpindah dari tes yang satu ke tes yang lain. Tapi uniknya, peringkat kualitas pendidikan belum juga beranjak naik. 

Andai tes itu di perbanyak, sepertinya tidak ada jaminan bahwa kualitas hasil belajar semakin baik. tentu ini harus ada yang ditinjau ulang terkait dengan asesmen. Ada 3 jenis asesmen, yaitu:

        AOL    : asssesment of learning

        AFL    : assesment for learning

        AAL    : assesment as learning

yang banyak terjadi adalah AOL, yakni mengukur sejauh mana daya serap peserta didik terhadap materi yang telah diajarkan oleh guru. jarang sekali kita menerapkan AFL, yakni asesmen digunakn untuk peningkatan kualitas pembelajaran. Terebih lagi AAL. yakni asesmen sebagai pembelajaran. AFL dan AAL banyak melibatkan refleksi guru selama proses mengajarnya. umumnya, guru memvonis peserta didik yang kurang cakap (baca : tidak pintar), bukan merefleksi cara mengajarnya. 

tes reguler yang hanya mengulang materi atau mengukur daya ingat atau mengular prosedur yang sama, tidak akan membuat siswa kritis berpikir. alternatifnya, adalah soal HOTS yang lebih menantang. tentu ini ada konsekuensinya, membutuhkan waktu yang lebih. namun hasilnya membuat nalar peserta didik semakin tajam. 

Elemen penting pada asesmen HOTS adalah stimulus yang diberikan. (1) gambar, grafik, tabel, atau wacana harus bisa menstimulus siswa untuk terhenyak dan keudian berpikir keras. (2) kasus-kasus yang diangkat sebaiknya kontekstual dan menarik (up to date), berikutnya (3) isu-isu global yang ditampikan, agar wawasan peserta didik semakin luas dan mendunia, serta (4) pembobotan penskoran sangat penting. tidak boleh semua soal diberi bobot yang sama, karena umumnya tingkat kesulitan soal itu berjenjang.

Bilangan Langka 6174

Sepintas bilangan 6174 adalah bilangan biasa, sama dengan bilangan - bilangan yang lainnya. namun jika ditelaah lebih lanjut akan tampak keunikannya.  untuk meyakinkan hal itu, ikuti alur berikut:


pertama, tentukan bilangan terdiri dari 4 digit yang berbeda

kedua, susun lagi digit-digit tersebut mulai digit yang terbesar

ketiga, susun lagi digit-digit tersebut mulai digit yang terkecil

keempat, kurangi bilangan pada langkah kedua dengan bilangan pada langkah ketiga

kelima, ulangi langkah kedua sampai keempat.


jika diikuti langkah di atas, maka kita akan berhenti pada bilangan 6174. Mengapa kok 6174, bukan bilangan yang lain? inilah uniknya. Untuk meyakinkan, mari kita buat contoh. 


pertama, misal kita pilih bilangan 1973

kedua, disusun mulai digit terbesar, menjadi 9731

ketiga, disusun mulai digit terkecil, menjadi 1379

keempat, 9731 - 1379 = 8352


kita ulangan prosedur di atas


pertama, bilangan 8352

kedua, disusun mulai digit terbesar, menjadi 8532

ketiga, disusun mulai digit terkecil, menjadi 2358

keempat, 8532 - 2358 = 6174


kita cek lagi dengan prosedur di atas


pertama, bilangan 6174

kedua, disusun mulai digit terbesar, menjadi 7641

ketiga, disusun mulai digit terkecil, menjadi 1467

keempat, 7641 - 1467 = 6174


nah, kembali ke bilangan unik 6147. 

ternyata jika kita eksplorasi bilangan yang terdiri dari 5 digit berbeda, juga akan menemukan bilangan langka lagi, yaitu 74943. untuk bilangan dengan 3 digit, bilangan langkanya adalah 495. Begitu juga untuk bilangan dengan 6 digit, 7 digit, 8 digit dan 9 digit, masing-masing mempunyai bilangan uniknya sendiri-sendiri. Luar biasanya adalah semua bilangan langka tadi pasti habis dibagi 9.

menarik bukan?

Metode Menjelaskan dengan Lisan dan Isyarat

Ada 10 metode mengajar dan mendidik ala Rosululloh yang sudah dipelajari, berikutnya metode 11, yaitu gabungan antara ucapan dan bahasa isyarat. Hal ini untuk memperjelas sehingga memudahkan dipahami oleh sahabat dan akhirnya para sahabat bisa mendalami.

Contoh 1. Hadis Iman Bukhori dan muslim. Seorang mukmin dengan mukmin yang lain seperti bangunan yang kokoh. Digambarkan Isyarat tangan kiri dan kanan saling menopang dengan kuat. Jika ada yang sakit maka yang lain ikut merasakan sakit juga. Ini berarti dengan pembelajaran dengan ucapan dan yang kedua dengan isyarat. Pentingnya ukhuwah berdasarkan iman. Ketika hirah, rosul mempertemankan kaum Anshor dan Muhjirin. Abdurahman bin Auf dipersaudarakan dengan Saad bin Robi’ah, orang yang paling kaya di Madinah. Ternyata Rosul mempersaudarakan tidak asal pilih.

Wahai saudaraku, sekarang kita bersaudara. Saya akan membagi hartaku menjadi dua, satu bagian buat kamu. Dia juga punya 2 istri, silahkan pilih yang paling cantik yang paling kamu senangi. Saya akan ceraikan dan setelah itu silahkan dinikahi. Abdurrahman menjawab terima kasih atas kebaikanmu. Harta dan istri kamu miliki saja, tunjukkan saja ke saya dimana pasar tempat perdagangan yang paling ramai. Artinya rosul mengetahui betul karakter sahabatnya.

Tanda kuatnya persaudaraan adalah cinta kita kepada saudara seiman. Tanda tidak kuatnya persaudaraan adalah kebencian kita kepada saudara seiman. Kisah tadi menunjukkan bahwa walaupun sebelumnya itu musuh, tetapi ketika sudah masuk islam persahabatan nya melebihi keluarga. Ikrimah anak abu jahal, setelah masuk islam, sahabat menghormatinya walau anaknya musuh islam. Dalam perang, menjelang ajal dia memberikan air ke sahabat yang lain, mungkin dia lebih membutuhkan. Air itu di kelilingkan ke yang lain dan belum sampai ke ikrimah, akhirnya beliau syahid.

Contoh 2. Hadis, Saya di syurga bersama dengan pengasuh anak yatim  seperti jari telunjuk dengan jari tengah (berdekatan), sambil memberi isyarat. Karena rosul mempunyai kedudukan yang PALING tinggi di syurga, maka pengasuh anak yatim juga kedudukannya mulia. Ibadah mengasuh, merawat membimbing, mengajar anak yatim pahalanya full, tidak berkurang sedikitpun. Pengasuh itu bisa orang lain bisa dari keluarga dekatnya.

Ada seorang laki-laki melapor ke rosul bahwa hatinya kaku, keras. Dia minta nasihat pada rosul. Jawabnya ada 2 yaitu sering-sering lah mengusap kepala anak yatim, sering-sering lah memberi makanan pada orang miskin. Hadis lain, rosul bersabda sebaik-baik perempuan yang menaiki unta adalah perempuan Quraisy. Ternyata perempuan Quraisy itu punya karakter hatinya lembut kepada anak yatim. Ketika melihat anak yatim, mudah sekali tersentuh dan punya keinginan kuat untuk merawatnya.

Contoh 3. Hadis, 3 orang yang bisa berbicara ketika baru lahir, yaitu isa ibnu maryam, anak rohib di bani isroil dan yang ketiga seperti kisah berikut. Ada seorang perempuan yang sedang menyusui, tiba-tiba berjalanlah penunggang kuda yang tampan gagah, kelihatan orang kaya dan terhormat. Ibu ini berdoa ya Alloh jadikan anak saya seperti lelaki itu. Tiba-tiba anak itu tidak mau menyusu lagi dan menghadap penunggang kuda tadi, kemudian dia bisa bicara, ya Alloh janganlah jadikan saya seperti dia. Rosul memberikan isyarat dengan jari di dekat lisannya. Setelah itu di depan berjalan seorang budak perempuan yang jelek, di siksa. Ibu tadi berdoa, ya Alloh jangan jadikan seperti dia. Kemudian anak kecil itu berhenti menyusu dan berkata, jadikan saya seperti perempuan tadi. Ibunya terkejut. Ibunya bertanya, mengapa begitu? anak menjawab. Penunggang kuda tadi adalah seorang yang dholim, sementara perempuan budak tadi sebenarnya tidak pernah melakukan seperti yang tuduhan (mencuri, dan berzina), dia hanya mengatakan cukuplah Alloh sebagai penolong saya. Ini artinya jangan sampai kita tertipu dengan penampilan, misalnya youtuber yang subscribe nya banyak, followernya jutaan dan sebagainya.

Contoh 4. Hadis, ada seorang sahabat yang bertanya kepada rosul. Apa yang paling engkau takuti wahai rosul?. Kemudian sambil menunjuk lidah dan bibir. kemudian rosul bilang ini. Mengapa lisan? Karena kalau diridhoi akan menaikkan derajat orang tsb ke syurga. Sebaliknya jika lisan membuat marahnya Alloh, membuat kita ke neraka. Perhatikan kisah berikut. Ada 2 oang bertetangga. Yang satu Ahli maksiat satunya sangat ibadah. Ahli ibadah sudah sering menasihati. Suatu waktu, Ahli maksiat melakukan dosa di tempat ahli ibadah. Ahli ibadah menasihati lagi, tapi dijawab jangan nasihati saya lagi. Tiba-tiba karena emosi, ahli ibadah itu berkata, demi Alloh. Setelah ini Alloh tidak akan mengampunimu lagi. Alloh sangat marah dan mewafatkan keduanya. Wahai ahli ibadah, mengapa mengucap itu sementara kamu tidak tahu, bisa saja Alloh mengampuni. Berkata Alloh, wahai ahli maksiat masuklah ke dalam syurgaku dengan rahmatku, sementara engkau masuklah ke neraka. Perawi hadis ini mengatakan bahwa, demi Alloh hanya dengan satu kalimat saja, Alloh bisa marah, ahli ibadah itu tadi rugi dunia dan rugi akhirat. Jadi, hati-hati dengan lisan.

Contoh 4. Hadis imam muslim. Rosul menggambarkan pada hari kiamat, saat padang mahsyar, matahari dekat sekali dengan manusia, sampai ada yang 1 mil, ada yang 10 mil  dan seterusnya, tergantung amal perbuatannya, sampai keluar keringat. Ada yang sampai mata kaki, ada yang sampai lutut dan ada yang sampai pusar bahkan ada yang tenggelam dengan keringatnya sendiri. Maka karena luar biasa dasyatnya itu, semoga kita termasuk 7 golongan yang diberi perlindungan di hari yang tidak ada perlindungan sedikitpun. Rosul menunjukkan dengan tangannya, mulai kaki sampai mulutnya. Hadis ini tidak hanya berlaku untuk laki-laki saja melainkan juga untuk perempuan. Kecuali pemuda yang hatinya terikat ingin selalu ke masjid untuk memakmurkannya.

 

 

Kamis, 03 Desember 2020

Metode Perumpamaan dalam Mengajar

 Rosul menggunakan metode ini ketika ingin menjelaskan sesuatu yang abstrak yang sulit dipahami.  Pemisalan itu untuk (1) menjelaskan sesuatu yang abstrak (2) agar mengambil pelajaran dari perumpamaan yang disampaikan. Alloh SWT banyak menggunakan perumpamaan seperti ini.

Contoh 1. Perumpamaan dua golongan, kafir dan mukmin adalah seperti orang buta dan orang yang bisa bisa melihat. Dalam hal ini terkait dalam menerima hidayah.

Contoh 2. Perumpamaan orang yang kepadanya diturunkan kitab taurat yaitu orang Yahudi. Yakni tidak membawanya. Ini kan abstrak. Seperti keledai yang membawa banyak kitab, tapi keledai itu tidak pernah membaca, membaca, memahami bahkan melaksanakan isi taurat.

Contoh 3. Alloh menggambarkan pahala dari shodaqoh. Orang yang berinfak kecil akan berimbas pada hal yang besar. 1 biji di infakkan menumbuhkan 7 tangkai. Setiap tangkai ada 100 bulir. Artinya 1 dibalas 700. Bahkan ditambah lagi hak Alloh melipatkangadakan lebih pahala tersebut dari orang yang dikehendakinya.

Contoh 4. Hadist 1. Orang mukmin yang membaca al qur’an itu seperti buah utrujah. Bau wangi dan rasanya manis. Orang munafik itu, jika membaca al qur’an seperti reihana, buahnya pahit (kecut) dan tidak berbau. Orang munafik (ahli maksiat) yang membaca al qur’an seperti buah hamdholah, rasanya pahit (busuk) baunya juga tidak enak.

Perumpamaan berteman dengan orang sholeh seperti seorang penjual minyak wangi kasturi. Walau tidak punya minyak tersebut, pasti kita juga terbau wangi. Walau tidak dapat ilmunya, kita terdampak kebaikan, kewaro’annya dst. Sementara jika berteman dengan ahli maksiat seperti tukang pande besi. Kalau seandainya kita tidak terkena apinya, dipastikan kita terkena asapnya, terkena juga bau tidak enak dari besi yang dibakar tersebut.

Contoh 5. Hadist 2. Sungguh perumpamaan apa-apa yang diutus Alloh dari hidayah dan ilmu seperti air hujan lebat yang turun di tanah. Manusia seperti tanah, ilmu seperti air hujan. Ada 3 kelompok. Kelompok 1, diantara tanah ada yang bagus yang bisa menyerap air. Maka tanah itu bisa menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang baik. Tanah itu bisa memfungsikan air hujn tersebut. Manusia jika bisa memanfaatkan ilmu dari Alloh dia juga bermanfaat bagi sekitar.

Kelompok 2, ada tanah yang tidak bisa menyerap air, tapi bisa menampung air. Dengan tampungan itu (bisanya tanah keras) tidak bisa menumbuhkan rerumputan, tapi manusia bisa memanfaatkan sebagai minum untuk ternak, atau untuk bercocok tanam. Manusia di gol ini, belajar tetapi tidak bisa memanfaatkan ilmunya untuk dirinya, tapi hanya disalurkan ke orang lain.

Kelompok 3, ada tanah yang tidak bisa menyerap air dan tidak bisa juga menampung air. bahkan kalau jika air di situ malah air itu jadi bau. Tidak bisa dimanfaatkan oleh makhluk lain, bahkan berpenyakit. Ini sejelek–jelek manusia.

Pelajaran yang bisa diambil adalah bagaimana kita bisa belajar ilmu dan memanfaatkan ilmu untuk kita dan orang lain. Keutamaan ilmu dan mengajarkan ke orang lain. Sebaik-baik manusia (guru yang baik). Celaan dan hinaan bagi siapapun yang menolak ilmu.

Contoh 6. Hadist 3. Hadist tentang safina (perahu). Rosul mengumpamakan orang yang taat dalam syariat Alloh, amar ma'ruf dan nahi mungkar. Andai melihat kemungkaran di sekitarnya, hatinya ingkar dan tergerak untuk melakukan kebaikan di masyarakat. Sebaliknya ada orang yang terjerembab dalam kemaksiatan. Seperti sekelompok orang di suatu perahu. Ketika diundi, sekelompok ada di atas sebagian di bawah. Ketika butuh air, yang baik adalah yang di atas, ambil air dari atas. Bagi orang bermaksiat, sebaiknya lubangi saja perahunya. Orang baik (di atas) mengajak orang yang dibawah untuk ke atas (menjadi baik) mengambil air dari atas. Semuanya menjadi selamat.

Ternyata tidak cukup menjadi sholeh saja, tetapi harus muslih, menjadi agen kebaikan bagi kaumnya. Alloh tidak akan menghukum jika di kaum itu ada orang yang muslih, orang yang melakukan kebaikan untuk keselamatan banyak orang. Ada kaum yang di situ ada ulama’ nya, tapi baik untuk dirinya sendiri, dia cuek terhadap kemaksiatan kemungkaran di sekitarnya. Maka Alloh menghancurkan kaum itu baik yang alim maupun yang maksiat.

Contoh 7. Hadist 4. Perumpamaan orang munafik seperti seekor domba yang ragu-ragu, gabung ke kelompok domba yang mana, yang kanan atau yang kiri. Dia bimbang tidak ada keyakinan. Orang munafik itu kadang berkumpul dengan orang mukmin kadang dengan orang kafir. Jika wafat dalam keadaan munafik, bahaya.