Judul Buku :
Cahaya Abadi Muhammad (shallallahu ‘alaihi asallam)
Kebanggaan Umat Manusia
Judul Asli :
An-nur Al Khald Muhammad Mafkhirat Al Insaniyah
Penulis :
Muhammad Fethullah Gulen
Penerjemah : Fuad Syaefuddin
Penerbit :
Republika, Cetakan ke-3
Terdiri atas : 3 Jilid dengan total 1278 halaman
Bagian awal buku ini banyak berkisah tentang masa kegelapan sebelum
lahirnya manusia agung. Pada masa itu
banyak nilai-nilai kemanusiaan yang rusak. Oleh karena nya diutuslah seorang
nabi yang dinantikan banyak orang sekian lama. Tanda-tanda sang nabi yang
dijanjikan telah ditunjukkan. Namun tidak semua orang saat itu mau beriman.
Alasan mendasar bagi kaum nasrani adalah kecemburuan dan rasa dengki yang
terpatri. Sedang bagi warga Quraisy, rasa persaingan membuat mereka sulit
menerima kebenaran.
Tujuan diutusnya seorang nabi diuraikan dalam
bagian satu buku ini. Selain sebagai penyampai risalah, teladan yang baik,
menjaga kesimbangan dunia khirat, juga agar manusia tidak berdalih di akhirat
kelak (QS: An Nisa: 165). Oleh karenanya sang nabi diberi keistimewaan. Empat
sifat pokok (Shidiq, amanah, tabligh, fathonah) dijelaskan dengan gamblang.
Ternyata ada satu sifat lagi yang dimiliki oleh seorang nabi, yakni sifat ishmah yaitu perlindungan Allah kepada nabi dan rosul sehinga
mereka tidak jatuh ke dalam perbuatan dosa dan kemaksiatan, baik yang kecil
maupun yang besar. Sifat ini
disinggung sedikit pada bagian akhir jilid satu. Namun sayang di awal jilid dua
tidak diuraikan secara detail sehingga tidak begitu kelihatan konektifitasnya..
Justru sifat ishmah muncul lagi pada bagian akhir jilid 3.
Bagian dua buku ini, bertutur tentang sifat
kemurrobbian Rosulullah. Dimulai dari sifat tarbiyah dan kepemimpinan
Rosulullah dalam keluarga, sifat kebapakkannya hingga Rosulullah sebagai
pendidik umat manusia. Contoh tarbiyah dan pengajaran Rosulullah disajikan
panjang lebar. Hingga ujungnya dari tarbiyah beliau lahirlah para jenius, ulama
dibidang fikih, tafsir, hadits, ahli retorika dan ilmu pengetahuan umum.
Sebagai seorang manusia pilihan, Rosulullah adalah
pemberi solusi yang tak tertandingi. Beliau mempunyai semua persyaratan
pemimpin yang handal. Rosulullah mampu memberdayagunakan potensi manusia secara
tepat. Beliau memilki intuisi yang tepat karena selalu disinari wahyu. Sosok yang pandai mengatur
perencanaan dan selalu terjadi keselarasan antara pandangan dan tindakannya.
semua itu dikupas tuntas di bagian tiga pada jilid kedua.
Bagian empat banyak di diskripsikan sosok
Rosulullah sebagai panglima angkatan bersenjata. Sebagai panglima beliau
membangun kekuatan sebagai tindakan preventif dan penggunaan senjata hanya
dalam kondisi darurat. Bagian ini juga menyajikan peperangan – peperangan yang
pernah di ikuti oleh beliau. Penulis menutup buku kedua dengan menuliskan
beberapa hal yang harus dimiliki oleh seorang panglima.
Bagian kelima berisi tentang kemaksuman para nabi.
Diuraikan pengertian kemaksuman (ishmah). Dijelaskan bahwa setiap nabi adalah
maksum. Disajikan beberapa contoh kemaksuman pada Nabi Adam a.s., Nabi Nuh,
a.s., Nabi Ibrahim,a.s., dan Nabi Yusuf, a.s. Kemaksuman Rosulullah mendapatkan
porsi besar dalam pembahasan ini. Juga didetailkan bagaimana kezuhudan dan
ketaqwaan Rosulullah. Bahkan di tuliskan rangkaian doa yang dibaca beliau dalam
kesehariannya. Bagian ini sebenarnya merupakan penjabaran dari bagian akhir
jilid pertama.
Keseluruhan rangkaian 3 jilid buku ini di tutup
dengan appendiks, yang bersarikan tentang As-Sunnah dan kedudukannya dalam
syariat islam. Dimulai dari pengertian apa itu as sunnah, macam dan fungsinya,
urgensi penulisan as sunnah dan latar belakang penulisan as sunnah. Juga di
kupas bagaimana ketelitian seorang sahabat dalam meriwayatkan as sunnah. Bahkan
dikupas hadits palsu, kalsifikasinya dan contoh-contohnya.
Di setiap pembahasan, penulis menuturkan beberapa pendapatnya tentang masalah tersebut terutama dalam konteks kekinian. Jadi
tidak sekedar bernarasi tentang sejarah nabi, tetapi menelaah secara kritis dengan argumentasi yang
kuat. Seperti dihalaman 154 jilid 2, penulis menjelaskan bahwa rosulullah tidak pernah ragu meminta saran atau bermusyawarah dengan siapapun walaupun dalam kondisi
peperangan (badar dan khandaq), termasuk dari kaum perempuan (ummu salamah
dalam peristiwa hudaibiyah).
Seperti juga pada jilid 3,
halaman 189,
penulis mengupas alasan betapa pentingnya as sunnah. Para musuh islam menyebarkan keraguan
di tengah umat islam agar kita meragukan sahabat rosulullah, semisal Abu Hurairah r.a., Anas bin Malik r.a. dan Abdullah bin Umar r.a. Secara tidak
langsung kebusukan yang mereka hembuskan sebenarnya ditujukan untuk menyerang pribadi Rosulullah, yang selanjutnya akan meragukan keberadaan malaikat jibril, dan seterusnya.
Sedikit kekurangan dalam buku ini adalah
menggunakan kertas cd sehingga tampak
kurang elegan. Juga masih dijumpai salah penulisan, seperti pada buku jilid 1 halaman 31, tertulis sosok yang dinanti sekain lama, sama dengang di daftar isi. Ini mungkin
agak mengganggu pembaca. Pada hal 30 terdapat salah tulis yang bisa mengganggu pemahaman. Tertulis …
meski sehebat apapun upaya pengubahan dan manipulasi yang mereka lakukan
terhadap kitab suci mereka, tapi ternyata kitab taurat (perjanjian lama) dan
injil yang masih ada saat ini menyimpang banyak ayat yang berisi
berita gembira atas kenabian Muhammad.
Secara umum buku ini adalah luar biasa sekaligus
istimewa. Bukan sekedar sirah nabawiyah yang biasa kita kenal, tetapi buku ini membawa
kita kepada pemahaman yang hakiki siapa Muhammad saw, cahaya abadi bagi seluruh
umat manusia. Sangat cocok dibaca oleh umat islam dari golongan apapun.
Kelebihan yang menonjol pada buku ini adalah penjelasannya yang begitu komprehensif,
utuh, terstruktur, dengan narasi bagus. Pilihan kata yang tepat, dan mudah dicerna siapa saja.
Seakan menghadirkan sosok Rosulullah tepat di depan
kita. Catatan kaki ditulis lengkap. Sumber yang di kutip juga sahih, daftar
pustakanya banyak. Cover buku yang bagus dengan judul yang memikat membuat siapa saja
penasaran untuk menuntaskan membaca keseluruhan isi buku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar