Kadangkala mood guru
menjadi drop manakala begitu masuk kelas, suasana kelas masih
berantakan. Siswa belum siap menerima pelajaran. Masih ngobrol kesana kemari. Buku
belum siap di atas meja. Bahkan kadang beberapa
siswa belum masuk kelas. Apalagi jika pelajaran sebelumnya adalah olahraga. Hampir
dipastikan waktu memulai pelajaran molor.
Namun jika sang guru mempunyai ‘kharisma’
maka waiting time bisa dipersingkat. Bahkan dengan isyarat khusus
kelas bisa segera kondusif. Bukan karena siswa takut sama guru, tetapi memang
ada pesona guru yang membuat siswa menjadi segan. Kharisma guru ini tidak bisa
dibuat-buat. Tidak bisa direkayasa. Ini alamiah dan perlu proses lama untuk
mendapatkannya.
Jika kelas sudah tenang,
selanjutnya dibutuhkan kemampuan sang guru memenej kelas, sehingga semua siswa
benar-benar belajar. Ini bisa dilihat dari antusias siswa. Gairah mereka untuk
bertanya dan keinginan siswa untuk tahu lebih banyak. Biasanya ini dicirikan
dengan perilaku siwa yang positif. Hal tersebut membuat siswa nyaman belajar
dan guru bisa berlama-lama di kelas. Sering kali waktu terasa cepat manakala
proses pembelajaran berlangsung mengasyikkan. Nah, berikut ini beberapa
perilaku siswa yang membuat guru ‘betah’ di kelas.
Pertama,
berdebat. Beberapa siswa kadang suka mendebat gurunya. Dia kritis
terhadap apa yang disampaikan guru. Bahkan kadang-kadang dia mengetes kemampuan
gurunya. Asal yang diperdebatkan itu hal yang relevan dengan materi yang disajikan,
bukanlah menjadi masalah bahkan bisa memperkaya pengetahuan di kelas.
Kedua,
perhatian penuh. Ini bagian yang paling disukai guru. Siswa memperhatikan
penuh penjelasan guru. Hal penting ini harus dilakukan siswa, karena ini untuk
menjamin bahwa apa yang disampaikan guru bisa diserap siswa dengan baik. Oleh
karena nya perlu dilatihkan kepada siswa untuk belajar mendengar aktif. Ciri
siswa mendengar aktif adalah dia membuat catatan kecil untuk menuliskan hal-hal
penting yang disampaikan guru.
Ketiga,
bertanya. Salah satu cara untuk melatih bertanya adalah guru memberikan
bacaan atau penjelasan. Biarkan ada sesuatu yang ‘blank’ pada penjelasan kita.
Ini akan memancing siswa untuk bertanya. Jika siswa bisa bertanya dengan baik
(berbobot), maka berarti dia sudah bisa menangkap apa yang kita sampaikan.
Dengan banyak bertanya (tentunya yang relevan),
siswa akan memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam dan koprehenship.
Siswa juga akan dapat menghubungkan dan menemukan hal-hal baru.
Keempat,
berpendapat. Hubungan fakta dan konsep dalam pembelajaran dapat membantu
siswa dalam berpikir dan memecahkan masalah dan dapat mengingat hal tersebut
untuk masa berikutnya. Akan menjadi baik jika kelas dimulai dengan pendapat
siswa tentang topik yang akan dipelajari bukan langsung pada kesimpulan.
Kelima,
klarifikasi. Salah satu cara yang baik untuk klarifikasi sejauh mana
materi yang kita sajikan dapat diserap siswa adalah dengan cara siswa membuat
kesimpulan. Catatan ringkas atau rangkuman dapat juga mengukur klarifikasi.
Guru bisa memulai dengan kalimat ‘sejauh yang kamu tangkap tuliskan ide
pokoknya”. Secara verbal bisa kita bisa menanyakan, ‘apa yang kamu ketahui
tentang ... “ dst.
Keenam,
partisipasi. Partisipasi siswa akan meningkat jika kelas dibuat diskusi
dalam kelompok – kelompok kecil. Tentunya partisipasi setiap siswa tidaklah
sama. Sehingga dibutuhkan kemampuan guru untuk membangkitkan partisipasi siswa
sebayak-banyaknya. Walau kelas kelihatan ramai, tetapi sesunggguhnya mereka
belajar (active learners)
Ketujuh,
menjawab pertanyaan. Seorang guru pasti mengetahui apakah siswanya itu
memperhatikan dia atau tidak. Hal ini bisa dibuktikan dengan cara guru memberi
pertanyaan setelah menjelaskan suatu materi. Apabila siswa dapat menjawab
pertanyaan guru, berarti dia memperhatikan gurunya ketika proses pembelajaran
berlangsung. Sikap seperti ini dapat membantu siswa memaksimalkan pengertiannya
terhadap materi yang disajikan guru.
Kedelapan,
merespon. Merespon berarti seorang siswa memberi umpan balik terhadap
penjelasan guru tentang materi selama proses pembelajaran. Hal ini dilakukan
dengan cara memberi opini secara langsung atau bicara spontan, memberi ide baru
tentang aktivitas yang akan mereka lakukan, dan menyimpulkan sesuatu.
Andai kedelapan hal di atas, sering muncul di kelas, tentu
suasana belajar – mengajar akan hidup. Ini
sering di idamkan oleh para guru. Memang tidaklah mudah. Tapi itu bukan hal
yang tidak mungkin. Akankah kita bisa mewujudkan kelas impian tersebut? Semoga.
untuk menerapkan semua hal di atas agak sulit karena tipe murid itu bermacam-macam. jadi kita harus terlebih dahulu menarik murid dalam semangat belajar.
BalasHapus(azhil pamex's)
amiin, insyaallah bisa
BalasHapusdi dunia ini tidak ada yang tak mungkin
jangan menyerah dan selalu melangkah ..
BalasHapuson fire