Selasa, 30 September 2014

8+1 Keterampilan Mengajar

Sesekali coba tanyakan kepada siswa, guru yang mengajarnya enak itu seperti apa? Kemungkinan besar jawaban siswa berbeda-beda. Antara siswa yang satu dengan sisa yang lain, berbeda dalam menilai guru. Walau guru yang dinilai itu sama dan siswa tadi berada pada kelas yang sama. Biasanya siswa berkomentar, guru yang mengajarnya enak itu, yaa kalau menerangkan enak. Coba kejar dengan pertanyaan, menerangkan enak itu seperti apa? Kira-kira jawabnya, yaa kalau menerangkan itu mudah dimengerti.

Dengan pertanyaan yang sama, jawaban lain adalah guru yang mengajarnya nyantai, tidak galak, suka humor, penyabar dan lain sebagainya. Sulit mendefinisikan dengan clear, apa kriteria guru mengajar dengan baik. Namun demikian ada keterampilan mendasar yang bisa dijadikan patokan, apakah seorang guru itu mengajar dengan baik atau belum. Berikut ini keterampilan dasar mengajar yang harus dikuasai oleh seorang guru.


1.       Keterampilan Membuka dan Menutup Pelajaran
2.       Keterampilan Bertanya
3.       Keterampilan Memberi Penguatan
4.       Keterampilan Mengadakan Variasi
5.       Keterampilan Menjelaskan Materi
6.       Keterampilan Mengelola Kelas
7.       Keterampilan Membimbing Diskusi kelompok Kecil
8.       Keterampilan Mengajar Kelompok Kecil dan Perorangan

Andai ke delapan keterampialn di atas dikuasai dengan baik, maka predikat guru yang mengajarnya enak akan mudah didapat. Tentu hal ini tidak mudah. Tetapi juga bukan hal yang mustahil. Perlu jam terbang yang cukup.  Semaikin sering dipraktekkan semakin ketemu sense of teaching seorang guru. Maka tidak heran jika seorang calon guru harus mengadakan magang, PPL atau sejenisnya. Ini dilakukan dengan tujuan untuk menciptakan sense of teaching tadi.

Pertanyaan berikutnya, apakah dengan ke 8 keterampilan mengajar saja cukup? Menurut penulis, belum cukup. Mengapa? Karena, ada sesuatu yang hilang. Ada satu esensi yang harus ada, untuk melengkapi 8 keterampilan mengajar tersebut. Satu hal itu adalah integrasi nilai-nilai. Guru yang hanya mahir ke 8 keterampilan dasar diatas, benar materi tersampaikan dengan baik. Siswa dapat menangkap materi. Tetapi hakikatnya jiwa sisa kering. Jauh dari Tuhannya.

Bukankah seharusnya semakin banyak ilmu, maka semakin dekat seorang hamba dengan sang pemilik segala ilmu. Oleh karenanya perlu ntegrasi nilai-nilai, baik keimanan maupun moral. Nilai-nilai ini bisa ditempatkan pada saat membuka atau menutup pelajaran. Bisa juga saat memulai diskusi, atau saat menerapkan keterampilan bertanya. Pada prinsipnya setiap aspek keterampilan dasar di atas dapat disisipi nilai-nilai ketuhanan. Hal ini juga sejalan dengan implementasi K13 khususnya untuk KI-1. Integrasi inilah yang disebut penulis dengan +1 pada judul di atas.


Nah akankah kita mempraktekkan +1 itu? Mudah-mudahan iya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar