Siswa dalam hal ini berarti
murid, santri, atau peserta didik, baik putra maupun putri. Karakteristik siswa
mulai zaman dahulu, zaman kini, maupun zaman akan datang berbeda-beda sesuai
dengan perkembangan zaman. Namun secara umum jika diteliti ada kemiripan
perilakunya. Berikut ini tipe siswa yang selalu ada pada sepanjang zaman. Seperti
apa itu. Perhatikan ulasan berikut.
Pertama, siswa ada-ada
saja. Siswa model ini selalu tampil beda. Ini dilakukan karena mereka ingin
diperhatikan. Kalau yang lain memakai seragam, dia memakai seragam plus jaket. Karena
memang ingin diperhatikan. Di kelas juga begitu, jika yang lain aktif mendengar
menjelaskan guru, dia asyik dengan penghapus, memainkan pensil, atau ada saja
yang dimainkan. Setelah mengerjakan ulangan, dia tidak memeriksa lagi
pekerjaannya, melainkan asyik menggambar di sela-sela bagian kertas yang
kosong. Karena memang ingin diperhatikan gurunya. Siswa seperti ini seringkali dijuluki
‘caper’ bahkan kadang dijuluki ‘trouble maker’.
Kedua, siswa apa adanya.
Sebagian besar siswa disekolah biasanya model seperti ini. Siswa tipe ini
standar-standar saja. Dia bukan tipe penganggu tetapi juga tidak berprestasi. Aktifitas
di sekolah biasa-biasa saja. Hidupnya mengalir begitu saja. Mereka lebih betah
di ‘zona aman’ (comfort zone) . Kalau ada tugas juga dikerjakan, namun hasil
pengerjaannya juga biasa saja, tidak istimewa. Sekedar gugur kewajiban saja.
Ketiga, siswa lebih
dari apa adanya. Siswa model ini biasanya langka di sekolah. Dia akan
mengerjakan tugas dari guru habis-habisan. Dia akan memberikan yang terbaik.
Jika melakukan sesuatu biasanya all out. Dia tidak akan puas dengan
nilai baik. Inginnya sangat baik. Biasanya siswa seperti ini suka tantangan,
bahkan kadang perfectionis. Siswa ini
biasanya sukses dalam studi, dan biasanya juga sukses di masa mendatang. Namun
hati-hati, karena ada beberapa siswa tipe ini kemampuan kognitifnya tinggi tetapi
kemampuan sosialnya rendah. Dia pandai bernalar tetapi kurang mampu bergaul.
Nah, siswa Anda sebagian besar
tipe yang mana?
Indonesia merindukan model tipe anak ketiga yaitu yang lebih dari apa adanya, dan juga mampu berinteraksi baik dengan lingkungan sosial. keep spirit for young generation (Syaiful Bakhri)
BalasHapusyang pertama, karena mereka lebih suka bikin masalah untuk mendapatkan perhatian. mungkin mereka kurang diperhatikan oleh orang-orang di sekitarnya...(zainul)
BalasHapussaya setuju, menurut saya tipe siswa di atas pastinya hampir ada di semua sekolah tapi yang agak susah yang no 3. ada yang tipe no 3 tapi biasanya ada yang agak nakal juga....gak terlalu perfect.
BalasHapus(azhil pamex's)
Kita harus jadi yang ke-3 dan melestarikannya di setiap sekolah... (Farich)
BalasHapusbissmillahirrohmanirrohim kami ingin menjadi yang ketiga
BalasHapusdan doakan kami bisa mewujudkan (rofiudin)
mungkin untuk saat ini sangat banyak yang tipe 1 dan 2 namun kedepannya kami yakin akan mengahasilkan tipe yang ke 3 lebih banyak...(farid)
BalasHapusUntuk saat ini anak didik kita memiliki tipe siswa ke 1 dan ke 2. Kedepan harapannya anak didik kita memiliki tipe siswa yang ke 3 namun juga memiliki jiwa sosial yang tinggi pula.
BalasHapusUbai ustadz
BalasHapusmari melahirkan generasi tipe 3. sulit memang. tapi bukan berarti tidak bisa. semua ini untuk perbaikan umat dan bangsa ini. terima kasih komentarnya.
BalasHapus