Semua orang bisa mengajar. Tapi tidak
semua pengajar bisa mendidik. Sering kita temui obrolan di dunia guru
terlontar kalimat seperti ini: bapak mengajar dimana? Kalau ibu mengajar di
sekolah apa? Dan seterusnya dan seterusnya. Mengapa tidak pernah kita jumpai
pertanyaan: bapak mendidik dimana? Atau ibu mendidik di sekolah mana? Pada pertemuan
guru (KKG maupun MGMP), pertemuan dengan dinas, pertemuan dengan wali murid,
siswa sering di sebut anak didik atau peserta didik bukan anak ajar atau
peserta ajar.
Ini semua tidak terlepas dari
mindset masyarakat. Yang dinamakan guru itu yaa mengajar. Mentranfer ilmu. Membuat
siswa dari tidak tahu menjadi tahu. Padahal sesungguhnya yang penting adalah
metransfer value. Banyak guru berkilah, mendidik adalah tugas orang
tua. Kalau ada anak nakal, guru sering berkilah, ini orang tua salah
mendidiknya. Padahal kita tahu banyak sekolah yang menerapkan full day. Interaksi
siwa lebih banyak dengan guru daripada orang tua. Mulai pagi hingga sore. Sampai
di rumah sudah menjelang malam, biasanya sudah capek dan terus istirahat.
Kita paham, pengetahuan yang
dimiliki guru bisa dipindahkan ke murid. Kompetensi apapun bisa diajarkan. Bahkan
bisa diduplikasi dengan mudah. Tetapi akhlak itu tidak bisa diajarkan. Yang bisa
hanya ditularkan. Guru tidak bisa menyuruh siswa untuk berperilaku baik. Guru hanya
bisa mengajak siswa berperilaku baik. Konsekuensinya sebelum siswa melakukan,
guru harus melakukannya terlebih dahulu.
Dalam dunia mendidik, salah satu
aktivitasnya adalah mengajar. Tetapi dalam mengajar belum tentu ada unsur
mendidik. Kalau hanya teknik mengajar yang baik, orang ateis bisa melakukan
lebih baik. Mereka mempunyai lebih banyak metode, strategi dan pendekatan. Tapi
jiwanya kering dan jauh dari nilai-nilai moral. Karena akhlak dianggap urusan
masing-masing.
tidak semua guru bisa melakukan semua hal itu. yang ada cuma bisa mengajar dan gak bisa mendidik. saya bertekad meluruskan semua hal itu,amien....3x....do'akan saja....
BalasHapus(azhil pamex's)
ya Allah, jadikan Azhil pendidik yang baik hati, tulus dalam menyebarkan ilmu MU, dan menjadi teladan bagi anak didiknya kelak.
BalasHapus