Rabu, 19 November 2014

Flashbulb Memory

Apa yang Anda makan lima hari yang lalu? Apa warna pakaian yang Anda kenakan 10 hari yang lalu? Kemungkinan besar kita susah menjawabnya. Mengapa? Karena kita lupa. Mengapa kita lupa? Iya, karena menurut kita, itu tidaklah penting. Itu hal remeh dan tidak perlu untuk diingat. Sebenarnya, begitu kita bangun tidur, saat indera bekerja, ratusan informasi masuk ke otak kita. Begitu juga saat kita naik motor di jalan raya. Ribuan informasi masuk ke memori kita setiap detik. Tetapi ketika ditanya, apa warna mobil yang 5 menit lalu melintas? Kita tidak akan ingat. Mengapa? Sekali lagi, karena itu tidak penting.

Hal yang sama juga berlaku bagi siswa di kelas. Siswa pastilah tidak ingat apa yang di lakukan teman sebangkunya empat hari yang lalu. Bahkan mungkin juga siswa tidak ingat lagi apa yang diucapkan sang guru beberapa hari yang lalu. Ribuan informasi masuk ke memori kita setiap hari, baik yang berupa verbal maupun visual. Namun semua itu kita lupakan begitu saja. Hanya informasi yang kita anggap penting saja, yang kita simpan di dalam otak kita.
Memang, informasi terus menerus memasuki pikiran kita melalui indera kita. Kebanyakan informasi itu langsung dibuang. Kita tidak menyadari begitu banyak informasi yang masuk. Sebagian disimpan dalam ingatan, dan kemudian dilupakan. Namun sebagian informasi dipertahankan jauh lebih lama. Mungkin sepanjang usia kita.

Komponen utama sistem memori yang ditemui oleh informasi yang masuk ialah rekaman indera. Rekaman indera (sensory register) ini menerima informasi dalam jumlah besar dari masing-masing indera (penglihatan, pendengaran, sentuhan, penciuman, dan rasa) dan menahannya dalam waktu yang singkat, tidak lebih dari beberapa detik. Jika tidak ada informasi yang ditahan, informasi ini akan cepat hilang.

Agar informasi penting menetap lebih lama di otak kita, maka pertama, orang harus memberikan perhatian ke informasi itu. Kedua, diperlukan waktu untuk membawa informasi ke dalam kesadaran. Dengan bahasa sederhana, agar kita hafal di luar kepala, maka kita harus fokus pada informasi itu dan selalu mengulang-ulangnya. Jika tidak, informasi itu akan segera menguap. Ternyata butuh waktu yang panjang dan proses yang rumit untuk mengingat sesuatu.

Namun, ada satu jenis ‘mengingat’ yang unik, yang sering disebut dengan flashbulp memory, dimana kejadian peristiwa penting mematrikan memory terutama visual dan auditory ke dalam pikiran seseorang. Memori jenis ini mampu membekas dan bertahan lama di otak, walaupun kita awalnya tidak menaruh perhatian penuh pada suatu peristiwa. Memori jenis ini juga tidak memerlukan waktu yang lama untuk menyimpan ke dalam otak secara permanen. Contoh memori ini adalah ingatan kita pada peristiwa penting dalam hidup kita. Misal, kita mengingat detil kejadian saat kita mendengar kabar mendadak bahwa ibu kita meninggal. contoh lain adalah ketika seseorang mengalami kecelakaan tragis, hampir meninggal. Orang yang mengalami sendiri peristiwa bom bali, dan sebagainya. Tentu orang tersebut akan hafal secara otomatis, jam berapa terjadinya, saat itu sedang melakukan apa, bersamaan saat itu terjadi peristiwa apa dan seterusnya.

Nah, kita bisa membuat flashbulp memory ketika kita berada di depan kelas. Caranya, buatlah kejutan-kejutan, sehingga siswa ingat apa yang akan kita ajarkan. Buatlah momen yang mengesankan ketika proses belajar mengajar. Akan menjadi lebih baik lagi jika seorang guru mampu membuat setiap siswanya spesial dengan cara meng create momen yang tidak akan dilupakan siswa, walau siswa itu sudah menjadi alumni. Kami tahu ini tidak mudah, tapi bukan mustahil untuk dilakukan. Selamat mencoba, dan rasakan dampaknya. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar